Selasa, 01 Desember 2020

Belajar Tetap Seru Walau Virtual

 


Dalam dunia pendidikan khususnya lembaga sekolah menjadi tantangan tersendiri saat harus melaksanakan pjj di masa pandemi , Banyak kegiatan webinar yang bisa diikuti Dan semuanya menjadi menarik dan tantangan untuk bisa diuji cobakan dalam kbm daring. Salah satu kegiatan webinar seru menurutku adalah ketika mulai diperkenalkan untuk belajar tentang satu aplikasi google earth .

Mengajak siswa untuk tetap belajar tanpa merasa lagi belajar. Diberikan informasi diawal bahwa kita akan jalan-jalan saat menyapa siswa dalam grup WA kelas , pertanyaan polos langsung terucap di chat grup , “ bu, kan masih pandemi , saya belum boleh kemana-mana bu . Atau siswa yang lain dengan jawaban spontan berteriak kegirangan  Horee  mau bu saya jalan-jalan , bosen saya di rumah terus. Beberapa ada yang setuju untuk jalan-jalan , tapi ada juga yang masih khawatir .

Baiklah menengahi perdebatan yang mulai seru . Saatnya menjelaskan kepada siswa agar rasa penasaran mereka tidak menjadi masalah perdebatan. Anak-anak ibu hari ini kita akan jalan-jalan virtual ya , jadi dipastikan aman dari berkerumun.Ibu akan kirim link nya dan selamat menikmati perjalan virtual yang seru dan menyenangkan ungkapku dalam grup chat wa .

Lewat beberapa menit berlalu beberapa langsung antusias mengirim beberapa gambar tangkapan layar untuk mengetahui suasana sekolah  sesuai projek yang kuberikan dalam kegiatan yang akan dilakukan siswa dalam Google Earthnya.

Penggunaan aplikasi Google Earth ini kuberikan dalam layanan klasikal pertama kali setelah menyelesaikan webinar dengan Google Earth Education. Saat itu yang menjadi pertimbangan adalah memberi layanan klasikal pemahaman lingkungan sekolah tapi gak sekedar hanya diisi dengan ceramah dengan zoom ataupun google meet. Pasti seru pikirku , karena aku pun merasakan hal yang juga sama ketika mendapat penugasan membuat projek virtual dengan menggunakan Google Earth .

Sedikit penjelasan yang bisa diberikan untuk aplikasi ini adalah merupakan salah satu fasilitas yang ditawarkan oleh Google dengan tehnologi canggih . Kita bisa berselancar ke berbagai tempat yang kita inginkan tanpa harus khawatir dengan gak dapat tiket, macet, banyak pengunjungnya. Hehe...karena semua dilakukan secara virtual.

Dan kegiatan pjj untuk BK diawal pertemuan bagi siswa kelas 7 adalah mengajak siswa mengenal lingkungan sekolahnya. Untuk kelas diatasnya diberikan dalam bentuk tantangan yang berbeda namun tetap menggunakan aplikasi Google Earth. Ketika saat pjj berlangsung terlihat siswa kelas7  begitu begitu gembira karena bisa melihat suasana lingkungan sekolahnya walau hanya dari tangkapan layar . Wah seru bu , ucap mereka . Gak papa deh Cuma lihat gambar sekolah dulu selama masih covid . Kegiatan lanjutan yang dilakukan siswa setelah mereka berjalan-jalan secara virtual adalah membuat laporan pandangan mata virtual dari kegiatan tersebut.Menyebutkan lokasi sekolah,mengidentifikasi keadaan lingkungan sekolah . Rute yang mereka lalui dari rumah menuju sekolah. Laporan dibuat untuk bisa memahami apakah siswa cukup memahami tujuan mengenal lingkungan sekolah yang dilakukan secara virtual. Dan jawaban dari laporan yang dikirim siswa melalui Google Classroom cukup menggembirakan.Setidaknya siswa mengetahui lokasi sekolah , gedung dan halaman sekolahnya. Antusias yang ditunjukan siswa menjadi moodbaster bagi ku untuk selalu memberikan pembelajaran terbaik dan menyenangkan selama pandemi ini .

Ketika moment hari Pahlawan aplikasi ini kembali digunakan bagi siswa kelas 8,dengan tantangannya mencari satu pahlawan nasional dan asal daerahnya. Satu cerita menarik yang bisa disampaikan adalah ketika salah satu siswa menyampaikan mengunjungi kota asal pahlawan nasional Nyi Ageng Serang . Wah ...bayanganku siswa itu sedang mengunjungi daerah Banten , Sesuai dengan nama sang pahlawan Nyi Ageng Serang. Ternyata ada pengetahuan dan informasi baru yang kudapat tentang pahlawan nasional Nyi Ageng Serang beliau bukan berasal dari kota Serang . Namun berasal dari kota Purwodadi tepatnya dari desa Serang 40 km kota Surakarta pada tahun 1762. Dan Nyi Ageng Serang dinobatkan sebagai perempuan pejuang yang gigih berperang melawan penjajah di daerah Kulon Progo.

Wah ..jadi belajar banyak dengan tehnologi memudahkan untuk mengetahui beragam hal . Informasi tentang sesuatu tak selalu didapat dari guru ke siswa. Dalam kegiatan ini jadi memahami siswapun bisa memberi informasi kepada gurunya.

Semua murid semua guru mungkin bisa menjadi kalimat bijak yang tepat menggambarkan situasi yang dialami .