Sabtu, 03 Maret 2012

Anak dulu, sekarang dan masa depan

Lama juga tak menuangkan pemikiran dalam tulisan. Dan rasa kangen untuk menulis selalu ada tetapi sering kali agak bingung untuk memulainya. Hari ini dimulai dengan cerita Senin pagi . Yang menurut istilah yang beken adalah “ I don’t like Monday”. Entah termakan dengan istilah itu atau tidak memang memulai dengan hari Senin butuh perjuangan luar biasa . Dan cerita Senin pagi dimulai dengan membahas perilaku siswa di zaman sekarang.Mengalami banyak sekali perubahan dan pergeseran perilaku. Sudah agak luntur dengan budaya malu. Kata beberapa temanku rekan guru yang mengajar juga anak sekarang memakai istilah mereka susah dibilangin. Gak bisa dimengerti maunya apa. Dan sedikit banyak aku pun sepakat dengan pendapat tersebut tapi yang membuat aku tak sepakat adalah pengkotak-kotakan anak dulu , sekarang dan masa depan . Aku coba berdiri di tengah mencoba netral walau aku pun tak begitu yakin akan netralitas sikapku. Tapi mungkin lebih tepatnya memahami posisi masing-masing pihak. Sebagai anak dulu yang sekarang sudah jadi orang tua, sebagai anak sekarang yang saat ini sedang mencari identitas untuk dapat menempati posisi sebagai anak masa depan . Menurutku sangat tidak bijak apabila kita sebagai anak zaman dulu merasa yang kita lakukan saat ini sudah sangat benar dan baik untuk bekal anak sekarang. Kita sering kali lupa saat kita dahulu menjadi anak sekarang kitapun mungkin sering membuat orang tua kita geleng-geleng kepala dan mengerutkan dada dengan sikap dan perilaku kita zaman dahulu. Berhubung kita telah melewati masa tersebut dan saat ini kita menghadapi perilaku anak sekarang kita sangat terburu – buru menuduh anak sekarang adalah anak yang sangat tidak bisa diatur. Wah kalau pendapat seperti itu terus yang kita ungkapkan tanpa merasa bahwa hal itu salah. Lupakah kita bahwa anak sekarang adalah produk dari anak dahulu dalam mendidiknya . Dan sedikit banyak kita punya andil menciptakan anak sekarang menjadi seperti ini. Dan rasanya sangat tidak bijak menyebutkan anak dahulu sekarang dan masa depan. Tiap fase kehidupan ada tantangan yang berbeda yang harus dijalani. Tantangan hidup anak dahulu bukan tentang dunia yang jauh jadi dekat ( era internet ) Sementara anak sekarang tantangannya adalah mendekatkan sesuatu yang jauh . Mengutip pernyataan Khalil Gibran

Anakmu bukan anakmu,

lewat engkau mereka lahir tapi tidak dari engkau

kau boleh memberi tempat untuk raganya tapi tidak untuk jiwanya.

Karena jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan .

Kau boleh berusaha menyerupai mereka

Namun jangan membuat mereka menyerupaimu

Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur

Dan tak tenggelam di masa lampau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar