Kamis, 01 Agustus 2013

Subjek ....or Objek

Tulisan ini berkaitan dengan curhatnya beberapa siswa/i ku yang mengeluh tentang guru yang mengajar di kelasnya . Berawal dari pertanyaan ibu kok gak ngajar di kelas kami sih bu, nanti kami buat majalah gak bu, ada pementasan drama gak bu untuk angkatan kami ? Dan banyak lagi pertanyaan lain yang membandingkan antara kegiatan yang dilakukan satu guru dan guru yang lain yang diajukan siswa ku ketika curhat. Aku cuma bisa menggelengkan kepala sembari tersenyum , guru kan semua sama nak . kataku memberi argumen kerdil. Padahal jauh di dasar lubuk hatiku aku ingkari sendiri pernyataanku . Mengutip dari tulisannya pak Ahmad Baedowi di buku Calak Edu , ada guru yang mengajar hanya sekedar menggugurkan kewajiban , dan itu banyak sekali presentasinya menurutku . Tak ada usaha memahami karakter siswa . Istilahnya mengajar tak memakai "hati " Hanya berdasarkan panduan kurikulum dan standar kkm yang harus terlampaui . Yang penting aku sudah masuk kelas . Boro- boro berbicara tentang membuat lesson plan sesuai kebutuhan siswa. Yang marak dilakukan adalah " COPAS " ala guru . Seakan -akan hal itu menjadi kewajaran untuk dilakukan Mencoba memahami piramida bahwa siswa katanya " subjek " pendidikan . Yang mengadung makna siswa punya hak juga dong menentukan pendidikan yang terbaik untuk dirinya . Walau bukan berarti orang tua , guru tak punya hak memberi arahan . Arahan dilandasi oleh dialog akan jauh lebih baik . Dibandingkan kata-kata perintah 'harus, harus, dan harus.'. Tapi pada kenyataannya sering terdengar dialog yang dianggap lumrah , siswa harus siap menerima siapapun guru yang diberi tugas mengajar di kelasnya . Tak usahlah pedulikan bahwa siswa adalah subjek .....Subjek tak bisa memilih, subjek di kebiri haknya , subjek dikerdilkan cara berpikirnya . Dan objek tertawa senang bisa membuat subjek takluk dan patuh dengan aturan . Miris ya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar