Ingat dengan salah satu rekan GAdi
pertemuan awal di bulan Desember 2013 “
Bahkan bermimpi pun butuh ilmu untuk mewujudkannya. “ dahsyat. Harus
dong orang punya mimpi kalo mimpi saja sudah tak berani ….waduh gak pernah
tidur kali ya. Ya mimpi adalah bunga tidur. Tapi boleh dong bunganya kita petik
dalam kehidupan nyata . Dan butuh ilmu untuk mewujudkannya. Mantap.
Mengikuti kuliah GA sama seperti
mencharge ulang semangat kita yang mulai menurun. Bertemu dengan Gurunya
Manusia juga dengan teman-teman yang saling mendukung dan member masukan .Walau
sempat merasa frustasi juga tapi suntikan semangat dan motivasi seakan –akan
suplemen makanan yang membuat aku kembali cling-cling dengan ide-ide liar untuk
dikandangkan .
Bercerita tentang mimpi nih , sebagai
guru BK aku punya mimpi besar untuk anak-anak yang kubimbing . Harapannya
nantinya mereka dapat menyalurkan energy
positif kepada lingkungannya . Meraih hati dan dan mengembangkan potensi siswaku
adalah motto yang kutanamkan dalam diriku. . Untuk dapat melakukan itu aku
butuh ilmu untuk mewujudkannya . Sebagai konselor pendekatan dalam konseling so
pasti dong harus dilakukan . Bahwa setiap individu berbeda dan unik benar
adanya . Tak mungkin bisa kupaksakan pendekatan konseling kepada siswaku yang
introvert dengan pendekatan directive. Akan sia-sia dan melelahkan . Pengalaman
itu pernah kualami ketika bertemu dengan siswa ( klien ) yang tertutup dan
cenderung melukai diri . Didekati untuk diajak ngobrol susahnya minta ampyun .
Kuputar otak untuk mencari tau kebutuhan dan minatnya . Kucoba untuk menulis
satu tulisan tentangnya . Kukabarkan hal tersebut . Esoknya Alhamdulillah
siswaku tersebut yang datang menghampiriku. Bahkan setelah hari itu tak jarang
di sela jam istirahat dia menghampiri aku di ruangan BK . Sekedar duduk di
sebelah ku dan menatapku lama . Sehingga membuat aku jengah dan ketika aku
bertanya “ ada apa nak ? Jawaban singkat “ kangen aja sama ibu “
Sementara untuk siswaku yang ektrovert
gak begitu kesulitan aku menggali permasalahannya . Akan dengan mudah
berekspresi dan bercerita tentang berbagai hal yang dirasa .
Kembali ke mimpiku sebagai guru BK
,Rasanya ( pake perasaan nih ) dalam pelaksanaan layanan sudah kulakukan sesuai
dengan tahapan ideal pembuatan kurikulum . Kebiasaan ku sebelum program kerja
BK kubuat . Termasuk didalamnya kegiatan layanan tatap muka yang butuh silabus
dan RPP . Kuawali dengan menyebar angket kebutuhan siswa untuk data . Sambil
mengundang orang tua siswa yang kubimbing. Menggali informasi tentang latar
belakang si anak dari orang tuanya . Banyak yang bisa diambil manfaatnya .
Walau masih untuk kunikmati sendiri. Pertama aku mengenal orang tuanya , kedua
tahu harapan orang tua terhadap sang anak .
Dan siswa juga tahu harapan harapan besar kepada dirinya .Informasi
tentang segala potensi sang anak yang berasal dari orang tua adalah hal yang
sangat membantu tugasku untuk membantu mengarahkan para calon anak-anak hebat
ini . Ya berdasarkan kedua rujukan informasi tersebut . Kurangkai satu program kerja
BK . Baru sebatas untuk ku sebagai guru BK . Menurutku akan indah ketika
sekolah bertanya apa hasil assesment yang bisa dirangkai menjadi kurikulum
ideal berdasarkan data dari guru BK . Aku yakin tak akan ada lagi keluhan rekan
–rekan guru mapel ketika bertemu siswa yang hiperaktif , slow leaner dll.
Formulanya sudah kukemas dengan baik
dalam bentuk kurikulum yang sesuai kebutuhan siswa . Bahkan pendekatan
saintifik yang jadi momok bagi guru karena khawatir kelasnya jadi berisik telah
kulakukan .
Aku ingat ketika memberi materi tentang
penemuanku , siswa kuminta berkelompok untuk berdiskusi dan menyampaikan hasil
temuannya . Ada satu kelas yang begitu kreatif menyampaikan hasil pemikiran
gilanya . Salah satu discovery learning yang dilakukan adalah menciptakan mie
instant yang ramah lingkungan . Go Green , karena air rebusannya bisa untuk
dijadikan pupuk tanaman . Kemudian penciptaan pendingin ruangan yang hemat
energy tanpa memerlukan energy listrik untuk menghidupkannya tapi energy
matahari yang disimpan dalam turbin penyimpanan energy ketika pendingin tersebut
tak digunakan .Wow discovery learning kan itu . Atau pendapat mereka yang aku
tuangkan dalam dalam materi berjudul Kesepakatan anak Indonesia . Banyak cerita
tentang kekhawatiran siswaku akan budaya yang mulai terkikis .
Jadi boleh dong aku berrmimpi , andaikan
saja ada kolaborasi yang baik antara setiap mapel bukan karena beberapa mapel
lebih unggul sebab di UN kan . Pastinya tak akan ada anak-anak hebat yang frustasi ketika tak mampu
mencapai nilai satndar KKM . Ada hal lain yang tetap bisa digali dari setiap
kecerdasan mereka.
Dan dari buku The Best School ada
penjelasan yang menyadarkanku , bahwa setiap individu berbeda dengan individu
yang lain karena factor kebutuhan , latar belakang dll.
Untuk itu kurikulum yang menantang bakat
dan penyelesaian problem siswa sesuai dengan kebutuhannya adalah hal yang
paling tepat.
Siswa akan hidup pada kehidupan masa
depan , bukan kehidupan masa lalu si pengajar. Berikan kesempatan siswa untuk
mengekplorasi segala hal yang ingin diketahuinya. Dan tugas kita sebagai
pendidik adalah tetap mendampingi para calon generasi hebat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar