Saat ini aku
sedang berada di krl comuter tujuan Tanah Abang –Jatinegara. Untuk tugas mulia
‘Mencerdaskan kehidupan bangsa ‘ hmm mulia banget ya . Dan tumbennya aku dapat
tempat duduk . Amazing ‘sesuatu ‘ kata Syahrini yang jarang kudapatkan kayak
dapat undian deh ….hore. Jadi agak leluasa untuk membaca . Ketika membaca satu
buku menarik “ kekuatan Pena “ yang ditulis Eko Prasetyo yang baru sempat
membaca beberapa halaman . Menarik sekali memaparkan dengan ringan dan
inspiratif mengajak untuk mau menuangkan pemikiran atau ide kedalam tulisan .
Dan ada satu tulisan di buku tersebut yang membuat aku jadi teringat dengan
siswa/i ku.Oh sebentar lagi mereka akan meninggalkan ku untuk melanjutkan
langkah meraih cita-cita. ( Puitisnya)
Ada satu judul
tulisan di buku tersebut 20 tahun lagi , aku kutip kalimat dari buku itu “
Jangan pernah menganggap murid-murid anda adalah anak-anak . Sebab kelak
merekalah yang menentukan maju tidaknya negara ini” Kalimat itu meluncur dari
mulut Dahlan Iskan yang sekarang menjadi mentri BUMN . Dilanjutkan dengan
pernyataannya , Guru saat ini ikut menentukan masa depan Indonesia 20 tahun
mendatang . Jika siswa yang kita bimbing saat ini berusia sekitar 13-16 tahun ,
20 tahun mendatang para siswa kita akan menginjak usia 33-36 tahun . Dan masih
menurut Dahlan usia itulah yang paling produktif bagi manusia. Dan guru lah yang
menentukan produktif tidaknya siswa yang kita bimbing saat ini untuk masa
depannya kelak. Walau pun agak pesimis karena sistem pendidikan kita yang tak
mengajarkan siswa untuk mandiri . Bagaimana mau produktif ? Mandiri saja …..???
Oke terlepas
dari pesimitis dengan sistem pendidikan di negri tercintaku , paling tidak
sebagai guru aku pun mencoba membangkitkan semangat produktifitas kepada
siswa/i yang kubimbing. Dengan kegiatan bimbingan yang mengobarkan semangat
toleransi , kerjasama dan saling menghargai perbedaan . Memang tak bisa langsung mengatakan sukses dengan yang
sudah kelakukan . Namun ternyata dari arahan dan wejangan di kelas saat tatap
muka atau curhat di ruang BK . Semangat untuk produktif ternyata mulai tertular
dalam diri para siswaku. ( moga2 gak rusak dengan sistem pendidikan yang hanya
mengandalkan nilai saja ) Mereka begitu antusias saat aku memberi tugas untuk
membuat pementasan drama. Dan sampai pada pementasan aku katakan kepada
siswaku: “Dalam kehidupan kalian ke depan yang dibutuhkan adalah kerjasama . Tidak akan sukses seorang camat, walikota, gubernur hingga
presiden apabila dia tidak bisa
bekerjasama dengan lingkungannya. Sebagus apapun program yang kalian tawarkan
kepada masyarakat.Bersyukur sekali sejak awal aku membimbing mereka dari kelas
7 hingga kelas 9 SMP selama 3 tahun bersama . Aku selalu dengungkan kerjasama ,
toleransi dan saling menghargai . Dapat mereka buktikan mereka mampu
menunjukkan kerjasama dan saling menghargai saat pementasan drama dan proses
pembuatan majalah kelas. Walau bukan tak pernah terdengar sindiran tak
mengenakkan yang ditujukan pada diriku , apaan sih belajar kok begitu, biarlah
anjing menggonggong kafilah berlalu . Yang jelas aku menanam semangat dari
sekarang yang aku tak tau akan bisa memetik kapan yang kutanam sekarang . Tapi
aku percaya pasti akan berbuah manis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar