Pengakuan

Dalam menjalani hidup banyak hal yang harus dipelajari untuk kemudian dipahami. Ada satu kata-kata bijak yang cukup berkesan dari seorang novelis Austria Marie Von Ebner Eschenbach " Selagi muda kita belajar , dimasa tua kita memahami.Bener banget saat kecil aku tak pernah tahu untuk apa belajar ini dan itu dan terkadang banyak hal yang dipelajari hanya lewat begitu saja. Misalnya tentang pelajaran karena aku tak tahu apa gunanya aku belajar itu ya sudah lewat begitu saja tak bermakna tak berkesan. Pelajaran hanya diikuti untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan . Dan setelah lewat berpuluh-puluh tahun barulah kemudian memahami setiap proses kehidupan yang telah dilalui itu akan memberi makna dalam menjalani kehidupan selanjutnya. Hari ini aku mengajar di salah satu kelas dengan materi Mind map , aku meminta kepada siswa/i ku membuat mind map dari mata pelajaran yang diterima di sekolah dan yang paling berkesan dari satu materi yang pernah didapat . Saat mereka telah memulai mengerjakan tugasnya setelah sebelumnya aku harus berulang kali menjelaskan tujuan kegiatan dan cara mengerjakannya . Aku berkeliling dari satu meja ke meja yang lain untuk bertanya rencana mind map yang akan mereka buat, sebagian besar bukan geer tapi boleh dong sedikit narsis siswa/i ku mengatakkan suka dengan pelajaranku . Ehm..ehm.. tes...tes.. lalu siswa/i ku bertanya lagi materi apa bu namanya yg waktu itu kita membuat lingkaran trus buku kita ditukar untuk kemudian teman-teman kita memberi tanggapan positif tentang kita , itu pertanyaan siswa/i ku. Lalu aku mengatakan materi itu tentang tanggapan positif teman terhadap kita . Setelah mereka menyelaesaikan tugas mind map dan aku mengkoreksi tugas itu aku mendapat pemahaman semua orang butuh diakui secara positif. Tetapi yang sering terjadi adalah kita mengingat orang untuk hal-hal yang kurang baik atau negatif saja. Seakan-akan hanya diri kita sendirilah yang memiliki semua hal baik sementara orang lain di sekeliling kita tidak ada apa-apanya.