Sabtu, 29 November 2014

Muliakan Guru


Kalimat tersebut merupakan kata-kata yang diucapkan oleh mentri pendidikan Anies Baswedan dalam rangka HUT PGRI ke 69 . Tak berlebihan sebenarnya tapi terkadang dianggap sepele . Bahwa jasa dan pengabdian guru untuk mencerdaskan anak didiknya hanya dihargai dengan kalimat pahlawan tanpa tanda jasa . Dan hal itu berlangsung puluhan tahun . Tak akan pernah ada pemimpin hebat di masa kini tanpa peran dan jasa sang guru . Bukan dalam konteks sempit guru di sekolah saja . Tapi guru di dalam kehidupan . 
Profesi guru adalah profesi mulia tapi juga rentan kekhilafan . Aku dan rekan ku mengibaratkan satu kaki di surga dan satu kaki di neraka . Mulia mana kala sang guru mengajarkan ilmu yang bermanfaat disertai dengan keteladanan sikap dan perilaku akan mengalirlah menjadi pahala bagi sang guru yang balasan dari aktifitasnya Allah SWT yang membalasnya . Tak putus amal seseorang saat meninggal kecuali salah satunya dari ilmu yang bermanfaat begitu hadist meriwayatkan . 
Sementara rentan khilaf adalah ketika sang guru yang masih manusia biasa dipengaruhi oleh kepatuhan atas perintah atasannya dan pemahaman bahwa pekerjaannya adalah pekerjaan yang menjanjikan masuk surga . Padahal pemberian ilmu dan keteladanan tak dilakukan oleh sang guru . Banyak contoh untuk hal ini. Dan satu yang aku angkat menjadi cerita nyata . 
Ketika moment HUT PGRI dan mengkaitkan dengan pesan pak mentri untuk memuliakan guru. Aku memberi tugas kepada siswaku untuk menuliskan surat dan puisi yang ditujukan kepada gurunya . Menarik tapi juga miris ketika kubaca satu surat dari siswaku untuk gurunya di jenjang pendidikan dasar . Diceritakan oleh siswaku bagaimana ia sangat berterimakasih kepada gurunya karena telah memudahkan ia untuk bisa lulus dan melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan cara mengkoordinir contek masal .Ternganga mulutku terbuka lebar sambil mengatur nafas . Bagi si murid itu adalah kebaikan tapi....baikkah hal itu untuk dijadikan teladan . 
Renungan untuk dunia pendidikan Indonesia .

Selasa, 18 November 2014

Ketika mereka tersenyum ....( Games ular tangga Multiple Intellegence)


Tatapan antusias saat memulai kbm di bulan November . " Bu hari ini kita games ya " , tanya siswa/i ku . Dengan sedikit jual mahal kutanya lagi " games apa" . " ih ibu kan sudah janji sahut mereka serempak . Tersenyum dengan tagihan siswaku yang menyambutku di depan pintu kelas. 
Games yang diminta oleh siswaku memang sudah kupersiapkan dari awal tahun ajaran ketika mereka naik kelas 8 . Karena request mereka diakhir kbm kelas 7 adalah belajarnya sambil bermain. 



Memutar otak untuk mencari ide , akhirnya kuputuskan untuk membuat games ular tangga dengan materi multiple intellegence atau kecerdasan majemuk. Mereka akan belajar tentang kecerdasan majemuk dari teorinya Howard Gardner . Dan aku berusaha mengemasnya tak hanya sekedar tentang teori . 
Menurut teorinya Gardner manusia memiliki 8 kecerdasan ( dan mungkin akan bertambah lagi ). 
  • Kecerdasan Linguistik yang memiliki kecenderungan mudah memahami segala hal yang berkaitan dengan bahasa . Menggunakan bahasa untuk berkomunikasi atau kemampuan  berpikir dalam bentuk kata-kata sekaligus menggunakan untuk mengekspresikan gagasan dan pikiran
  • Kecerdasan Logika Matematika adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu dalam menalar menggunakan logika. Kecerdasan matematika meliputi antara lain kemampuan mengukur, menghitung , berpikir logis serta menyelesaikan masalah matematika .
  • Kecerdasan Visual -Sapasial adalah kemampuan yang dimiliki individu dalam memahami apa yang dilihat . Kecerdasan ini sangat menekankan kemampuan individu untuk berpikir dalam 3 dimensi . Pada kecerdasan Visual spasial ini memunngkinkan individu untuk menerjemahkan apa yang dibayangkannya bahkan memodifikasi imajinasinya dalam suatu dimensi. 
  • Kecerdasan Musical adalah kemampuan individu dalam membaca not balok , bernyanyi dan menggunakan alat-alat musik . 
  • Kecerdasan Interpersonal adalah kemampuan individu untuk berkomunikasi dengan lingkungan sosialnya . Pada kecerdasan Interpersonal ini terkait dengan bagaimana individu memahami perasaan , suasana hati , keinginan serta karakter orang lain.Bahasa iklannya "Gak ada elo gak rame"
  • Kecerdasan Intrapersonal adalah kemampuan individu untuk merenung dan memaknai setiap kejadian yang terjadi dalam kehidupannya
  • Kecerdasan Kinestetik -Jasmani adalah kemampuan individu dalam olah tubuhnya . Kemampuan individu untuk menggerakkan anggota tubuhnya sesuai dengan fungsinya dan bahkan dapat mengolah gerakan tubuh yang menarik.
  • Kecerdasan Naturalis adalah kemampuan individu dalam melihat gejala alam , mencintai lingungan dll. 


 Materi multiple Intellegence ini aku berikan dalam bentuk games ular tangga. Dalam beberapa kotak peserta akan mendapatkan tantangan yang berkaitan dengan penggalian kecerdasan multiple intellegencenya . Ada yang sangat mudah untuk menjalani tantangan menyanyikan lagu wajib nasional . Tak jarang juga menemukan siswa yang kesulitan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya ( Padahal tiap Senin upacara bendera ternyata jiwa nasionalisnya tetap belum tergali ) Selain tak hafal suaranya juga sumbang . Tapi jago dalam bidang olahraga . Ketika harus melakukan freestyle bola dapat membuat teman-temannya kagum .
Tersenyum , berteriak , menjerit adalah perilaku riang yang ditunjukkan para siswaku ketika bermain games ular tangga multiple intellegence . Kusampaikan pula games ini tak hanya menyelesaikan nomer kotak hingga akhir. Yang lebih utama adalah menyelesaikan tantangannya. Karena aku sedang menggali kecerdasan majemuk. Dengan cara bermain mereka menunjukkan kemampuannya . Sorak sorai gelak tawa teriakan mewarnai kbm di kelas yang kubimbing