Rabu, 31 Desember 2014

Tak Pernah habis tentang Multiple Intellegence

Banyak hal bisa digali dari kegiatan bermain ular tangga multiple intellegence . Bukan sekedar bermain dari angka terkecil hingga di nomer akhir yang menandakan si peserta menang . Karena di setiap nomer yang dijalani oleh peserta ada tantangan yang harus dilalui sebelum peserta melanjutkan ke nomer berikutnya . Ketika peserta tak mampu melewati tantangan maka hukuman yang harus dijalani adalah tak boleh mengikuti permainan satu kali kocokan dadu . Yang menyakitkan kata siswaku adalah ketika sudah hampir mengakhiri permainan bertemu dengan gambar ular yang meluncur ke bawah " sakitnya tuh disini bu " sambil menunjuk dada mereka . Karena begitu sampai di kotak di bawah tantangan berikutnya juga siap menanti .
November adalah bulan bermain kataku , menggali kecerdasan majemuk siswa dengan permainan ular tangga . Di pertemuan ketiga bulan November mulai terbiasa untuk menunjukkan kemampuan terkait dengan kecerdasan majemuknya . Saat harus bernyanyi lagu wajib nasional dilakukan dengan sikap sempurna
( meski gak janji ya dengan suaranya  ya ) . Ketika mendapat tantangan untuk menjadi reporter berita mulai berani untuk menyampaikan informasi seperti reporter tv yang sering mereka saksikan di televisi . Kegiatan ini untuk menggali kecerdasan linguistik siswaku .
Ada pula kejadian yang membuatku tersenyum manakala tantangannya adalah freestye bola atau celebrasi CR7 saat mencetak gol . Untuk siswiku hal itu merupakan hal yang gak gampang dilakukan . Dan beralasan saya gak pernah nonton bola bu , kukatakan boleh kok bertanya dan meminta contoh dari teman cowokmu . Saat itu tantangan yang harus dilakukan adalah tantangan untuk kecerdasan kinestetik jasmani . Dan ketika mereka bertanya aku mengajarkan tentang komunikasi interpersonal . 
Untuk penggalian kecerdasan naturalis tantangannya adalah menyebutkan nama tanaman obat di lingkungan sekolah atau nama-nama pohon di lingkungan sekolah . 
Kesulitan yang dihadapi oleh siswaku berkaitan dengan games ular tangga multiple intellegence adalah dalam menjawab soal sudoku . Tantangan ini dalam rangka menggali kecerdasan logika matematika . Momok matematika adalah bikin pusing ucap mereka . Tapi berubah ketika tantangannya adalah menyelesaikan permainan smart car . Penasaran bu ...manahanku untuk tak cepat-cepat mengambil permainan itu . 
Ketika sampai pada tantangan untuk menyebutkan arah rumah menuju sekolah dengan menggunakan arah mata angin atau menggambarkan denah lokasi rumah tantangannya adalah menggali kecerdasan visual spasial siswa/i ku 
Tak selalu kecerdasan majemuk tersebut berdiri sendiri . Tetap ada kaitannya dengan kecerdasan yang lain . Teori kecerdasan majemuk ala Howard Gardner yang menghargai keunikan individu akan membuat setiap individu merasa punya arti sebagai manusia . Dengan menggali kebiasaan yang berawal dari minat dan ketertarikan akan menghasilkan manfaat . Karena dilakukan berdasarkan kesenangan, minat dan kebiasaan .
Tantangan yang berhasil dilakukan siswiku dalam membuat design sampul novel untuk kecerdasan visual spasialnya .






Topeng kreatif dalam menjawab tantangan visual spasial

Memory Bang Jo

Berawal dari tak cerdasnya membaca peta. Apabila sesuai perhitungan hanya 12 jam + macet-macet dikit jarak yang ditempuh Jakarta -Jogjakarta. Jadi bertambah 24 jam + mengeinap di Temanggung . Karena sudah tak kuat lagi melanjutkan perjalanan dan waktu yang semakin larut . Padahal persiapan cukup matang dengan berbekal rute perjalanan dan GPS . 
Tak mengalahkan anugerah ciptaan Allah sebagai indera perasa . Bertanyalah ke setiap orang yang ditemui di pinggir jalan . Agar bisa sampai ke lokasi yang di tuju . 
Malam pertama di lalui dengan aman karena memberdayakan keponakan untuk jadi guide tour turis lokal . 
Di mulailah cerita tentang bang jo saat memasuki malam kedua . 
Peta dan GPS tetap dijadikan acuan yang hasilnya berkeliling di tempat yang sama hingga 5 atau lebih putaran ....bisa laku deh puyer bintang toejoh . Dan mulailah senjata pamungkas digunakan . Bertanya kepada setiap orang yang ditemui di pinggir jalan . 
Yang bertanya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar , yang ditanya menjawab dengan menggunakan istilah yang hanya dia sendiri yang paham . Hingga harus menggunakan transleter lokal untuk me-reka ulang istilah" bang jo "
Dan ketika sudah melewati 5 kali berputar di tempat yang sama barulah terpecahkan misteri bang jo . 
Istilah bang jo itu adalah trafic light atau lampu lalu lintas merah kuning hijau . Yang dalam bahasa Jawa abang itu artinya merah dan hijau dipendekkan menjadi ijo . Disingkatlah dengan sebutan " Bang Jo " 
Ahaa bang jo menambah kosakata baru nih .

Minggu, 21 Desember 2014

Sekolah untuk siapa ?

Amanat UU tentang pendidikan membuat peserta didik menjadi mandiri dan tergali kemampuannya .
Tak usah perdulikan apapun kurikulumnya . Pendidikan ada untuk membuat kehidupan lebih baik dan bermanfaat . Bukan untuk mengejar status dan gengsi lembaga.
Namun yang terjadi ternyata kebalikan dari amanat UU. Lembaga meletakkan harapan besar agar status dan gengsinya tetap terjaga .
Dan sering kali mengabaikan karakteristik dan keunikan peserta didiknya .
Memakai bahasa manis " demi masa depan anak didik "
Sementara proses yang terjadi pemasungan kreatifitas dan pengkerdilan karakter dibalut keseragaman .
Jadi sekolah ada untuk siapa ???