Ceritaku hari ini hari ini aktifitas pagi sehabis senam bersama.
Pergantian bel di setiap pelajaran yang biasanya selalu ditandai dengan bunyi
bel yang begitu nyaringnya terdengar di setiap sudut sekolah.
Bahkan
terkadang harus menghentikan sejenak penjelasan untuk mempersilahkan
iklannya lewat sebutku. Hari ini sepi 40 menit menuju 40 menit
berikutnya tak terdengar nyaringnya bunyi bel.
Hingga tersadar jam tatap
muka layanan bk sudah berlalu hampir 10 menit.
Bergegas menuju lantai 3
ke kelas yg kubimbing. 2 x 40 menit berlalu dgn menyenangkan sampai
disadarkan oleh seorang siswa yg berkata " bu, sy udah lapar nih,kok bel
istirahat gak kedengaran juga.ku lirik gadget yg kuletakkan diatas meja.
Wah bener sudah terlewat 10 menit juga.Dan tak hendak bersikap tak adil
kuakhiri layanan tatap muka hari ini.
Kembali ke ruang bk dan bertanya kepada rekan yg sudah duduk manis di ruangan" belnya g bunyi ya".
20 menit berlalu dari waktu istirahat dan mulai melirik jam di tangan kok belum bel ya .
Kembali ke ruang bk dan bertanya kepada rekan yg sudah duduk manis di ruangan" belnya g bunyi ya".
20 menit berlalu dari waktu istirahat dan mulai melirik jam di tangan kok belum bel ya .
Terlewat 15 menit dari jadwal masuk setelah istirahat
kuintip di luar ruanganku kok udah sepi ya padahal bel belum terdengar.
Bergegas naik untuk melanjutkan layanan di kelas selanjutnya dan bersyukur ketika mendapati koridor kelas sudah sepi siswa sudah berada di kelas masing-masing.
Bergegas naik untuk melanjutkan layanan di kelas selanjutnya dan bersyukur ketika mendapati koridor kelas sudah sepi siswa sudah berada di kelas masing-masing.
Tanpa harus mendengar bel siswa tau kewajibannya . sementara aku
masih harus berpatok dengan bel pengingat waktu.
Ternyata tak selalu generasi
masa kini negatif bahkan harus belajar kepada mereka karena mampu memahami
waktu tanpa harus diingatkan oleh bel panjang.
Mungkin analoginya sama
hanya patuh menaati aturan lalu lintas ketika ada polisi yang berjaga dan
ketika polisinya tidur di gas dan rem mendadak ..