Kamis, 27 Februari 2014

Guru Hebat itu ternyata.....

Guru hebat itu ternyata ....bukan saya. Sedikit Geer boleh dong . Karena selama 15 tahun mengajar di suatu lembaga pendidikan merasa seakan artis yang kehadirannya selalu dirindukan . Paling tidak untuk kalangan sendiri bolehlah berbangga diri. Ternyata memang....
Tidak atau belum memberi dampak besar dalam kehidupan nyata siswa/i ku
Merenung setelah membaca salah satu tulisan yang terbit online di kompasiana ." Murid sukses guru Hebat " Bayanganku saat membuka dan membaca tulisan itu akan disuguhkan cerita tentang  kehebatan seorang guru dalam mengantarkan siswanya untuk sukses . seperti cerita haru biru Ikal di novel keren Andrea Hirata " Laskar Pelangi " Hebat dan sabarnya bu Muslimah juga kuat dan wibawa kepala sekolahnya yang berhasil menanamkan semangat untuk maju , kejujuran dan nilai -nilai kehidupan yang baik . Tak sekedar menggugurkan tuntutan kurikulum untuk lulus UN dengan hasil memuaskan agar bisa melanjutkan ke sekolah pilihan . Tapi tak membekas secara afektif .
Cerita murid sukses guru hebat dalam kompasiana adalah kesuksesan seorang siswa dalam membuat buku yang ditulisnya masuk dalam kategori best seller . Keren . Kubaca terus sampai penasaran siapa sih guru hebat yang buat si siswa sukses. Ternyata ....lagi lagi ternyata ....mereka adalah motivator terkenal di negara ini . Dengan bahasa motivatornya yang bisa menghipnotis kesuksesan siswa untuk mengembangkan kemampuannya . Tanpa prasyarat kkm yang harus dicapai siswa. Melalui kalimat motivasi terpantiklah kemampuan siswa untuk sukses. 
Mengkhawatirkan tapi juga untuk pacuan memperbaiki diri . Begitu tak menarik lagikah sosok sang guru yang zaman dahulu begitu diagungkan . Dalam pikiran calon siswa sukses mungkin guru identik dengan tuntutan tugas, tugas dan tugas .Tak ada yang menyenangkan karena tak dikemas dalam kemasan yang baik. Mengajar hanya sekedar transfer ilmu . Tak mencari tahu kebutuhan siswanya . Pendekatan seperti apa yang bisa diberikan kepada setiap siswa yang berbeda . Hati-hati tugas dan profesi guru bisa kalah pamor dari motivator yang lebih mampu  memantik motivasi siswa. Berharap seperti itu ??? Saya tidak .

Selasa, 25 Februari 2014

Curhatan anak Kinestetik

Anak Kinestetik itu anakku . Yang punya energi berlebihan dan selalu ingin bergerak . Meski sejak pagi sudah berangkat untuk mewakili sekolah mengikuti lomba olimpiade IPA . Kuyakini pasti menguras energi di otak juga . tapi begitu sampai rumah tak kehilangan semangat untuk bergerak dan bergerak . Kecewa ketika selesai sholat ashar waktunya bermain bola di fasilitas komplek tiba-tiba ada mobil yang hendak parkir .
Tumpahlah uneg-unegnya di rumah " nyebelin amat sih dimana-mana gak boleh main bola . Disekolah mo main bola juga gak boleh karena halamannya dijadiin taman. Mending tamannya bagus gitu " 
Kekesalannya diungkap . Dan kudengarkan sambil merenung . Pantas saja sepak bola  di Indonesia gak bisa maju wong kesempatan untuk bergerak saja dibatasi . Ruang terbuka hijau di suatu wilayah sudah mulai berubah peruntukannya untuk memenuhi kebutuhan orang dewasa . 
Di sekolah kesempatan untuk menyalurkan energi diganti dengan kegiatan mengisi otak . Tuntutan kognitif yang menurut sekolah berguna untuk meningkatkan kualitas sekolah , sebatas dilihat dari pencapaian nilai UN . 
Jangka panjang dari terhambatnya penyaluran energi kinestetik pada individu . Ketika usia anak bergerak dihambat dan dialihkan hanya sekedar untuk memenuhi aspek kognitif semata sesuai dengan tuntutan kurikulum , silahkan memanen hasilnya dalam bentuk dewasa usia tapi mental anak-anak . 
Energi kinestetik harus diarahkan pada bidang tepat , begitu juga energi musik, naturalis, logika matematika , visual spasial ,intra personal , interpersonal . Jangan pasung kecenderungan minat mereka dengan alasan agar disiplin dan teratur

Sabtu, 22 Februari 2014

Power full Teaching

Power full teaching istilah ini aku peroleh dalam kegiatan perkuliahan Guardian Angel di bulan Februari . Dengan dipandu guru kecil pak Setiyo Ismoyo . Tetap menarik dan menyenangkan . Gaya pak Is yang suka ngebanyol begitu menghidupkan suasana . Meski jujur pada beberapa hal harus menarik nafas dalam "ngeri-ngeri sedap " lah karena sedikit pesimis . 
Semua yang diuraikan kulakukan tapi secara manusia aku tetap butuh dukungan . Dan hal itu sulit kudapatkan .....hihikhik sedih ya. Sudahlah jangan mengeluh . Menghibur diri sendiri nih .Menanam kebaikan tak harus memakai prasyarat . Lakukan yang terbaik . Bukankah kehidupan tak hanya berhenti pada hitungan bulan . Masih akan ada pergantian kalender setiap tgl 31 Desember . 
Dan menanam tak harus kita yang memetik buahnya ? Yang kulakukan menanam manusia . Mengutip pepatah Cina , Jika ingin memetik hasilnya dalam sebulan tanamlah sayuran , Jika ingin memetik hasilnya dalam setahun tanamlah buah dan jika ingin memetik hasilnya dalam puluhan tahun tanamlah manusia . Menanam manusia berarti mengajarkan kebaikan melalui ilmu pengetahuan dan keteladanan . Hasilnya tak bisa di katakan berhasil hanya dalam hitungan semester . Hal itu hanya hasil kognitif walau memang itu yang terjadi dalam dunia pendidikan . Mengabaikan aspek afektif . Bahwa yang kita tanam ( bimbing dan ajar ) adalah manusia yang memiliki rasa .
Pembelajaran yang power full dengan melibatkan semua kemampuan siswa akan menghantarkan siswa kita merasa lebih dihargai . Dimulai dengan membuat lesson plan atau rpp yang menantang kemampuan siswa untuk digali . Dipadu dengan strategi MI yang menghargai karakteristik siswa. Akan menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang power full. Siswa bahagia belajar , guru senang mengajar . Akan sarat makna tentunya. Ingat menanam manusia butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa memetik hasilnya . Kita bisa memulainya dengan pengajaran yang power full dan menyenangkan .

Senin, 17 Februari 2014

Mimpi Indah sang guru BK



Ingat dengan salah satu rekan GAdi pertemuan awal di bulan Desember 2013 “ Bahkan bermimpi pun butuh ilmu untuk mewujudkannya. “ dahsyat. Harus dong orang punya mimpi kalo mimpi saja sudah tak berani ….waduh gak pernah tidur kali ya. Ya mimpi adalah bunga tidur. Tapi boleh dong bunganya kita petik dalam kehidupan nyata . Dan butuh ilmu untuk mewujudkannya. Mantap.
Mengikuti kuliah GA sama seperti mencharge ulang semangat kita yang mulai menurun. Bertemu dengan Gurunya Manusia juga dengan teman-teman yang saling mendukung dan member masukan .Walau sempat merasa frustasi juga tapi suntikan semangat dan motivasi seakan –akan suplemen makanan yang membuat aku kembali cling-cling dengan ide-ide liar untuk dikandangkan .
Bercerita tentang mimpi nih , sebagai guru BK aku punya mimpi besar untuk anak-anak yang kubimbing . Harapannya nantinya mereka dapat menyalurkan  energy positif kepada lingkungannya . Meraih hati dan dan mengembangkan potensi siswaku adalah motto yang kutanamkan dalam diriku. . Untuk dapat melakukan itu aku butuh ilmu untuk mewujudkannya . Sebagai konselor pendekatan dalam konseling so pasti dong harus dilakukan . Bahwa setiap individu berbeda dan unik benar adanya . Tak mungkin bisa kupaksakan pendekatan konseling kepada siswaku yang introvert dengan pendekatan directive. Akan sia-sia dan melelahkan . Pengalaman itu pernah kualami ketika bertemu dengan siswa ( klien ) yang tertutup dan cenderung melukai diri . Didekati untuk diajak ngobrol susahnya minta ampyun . Kuputar otak untuk mencari tau kebutuhan dan minatnya . Kucoba untuk menulis satu tulisan tentangnya . Kukabarkan hal tersebut . Esoknya Alhamdulillah siswaku tersebut yang datang menghampiriku. Bahkan setelah hari itu tak jarang di sela jam istirahat dia menghampiri aku di ruangan BK . Sekedar duduk di sebelah ku dan menatapku lama . Sehingga membuat aku jengah dan ketika aku bertanya “ ada apa nak ? Jawaban singkat “ kangen aja sama ibu “
Sementara untuk siswaku yang ektrovert gak begitu kesulitan aku menggali permasalahannya . Akan dengan mudah berekspresi dan bercerita tentang berbagai hal yang dirasa .
Kembali ke mimpiku sebagai guru BK ,Rasanya ( pake perasaan nih ) dalam pelaksanaan layanan sudah kulakukan sesuai dengan tahapan ideal pembuatan kurikulum . Kebiasaan ku sebelum program kerja BK kubuat . Termasuk didalamnya kegiatan layanan tatap muka yang butuh silabus dan RPP . Kuawali dengan menyebar angket kebutuhan siswa untuk data . Sambil mengundang orang tua siswa yang kubimbing. Menggali informasi tentang latar belakang si anak dari orang tuanya . Banyak yang bisa diambil manfaatnya . Walau masih untuk kunikmati sendiri. Pertama aku mengenal orang tuanya , kedua tahu harapan orang tua terhadap sang anak .  Dan siswa juga tahu harapan harapan besar kepada dirinya .Informasi tentang segala potensi sang anak yang berasal dari orang tua adalah hal yang sangat membantu tugasku untuk membantu mengarahkan para calon anak-anak hebat ini . Ya berdasarkan kedua rujukan informasi tersebut . Kurangkai satu program kerja BK . Baru sebatas untuk ku sebagai guru BK . Menurutku akan indah ketika sekolah bertanya apa hasil assesment yang bisa dirangkai menjadi kurikulum ideal berdasarkan data dari guru BK . Aku yakin tak akan ada lagi keluhan rekan –rekan guru mapel ketika bertemu siswa yang hiperaktif , slow leaner dll.
Formulanya sudah kukemas dengan baik dalam bentuk kurikulum yang sesuai kebutuhan siswa . Bahkan pendekatan saintifik yang jadi momok bagi guru karena khawatir kelasnya jadi berisik telah kulakukan .
Aku ingat ketika memberi materi tentang penemuanku , siswa kuminta berkelompok untuk berdiskusi dan menyampaikan hasil temuannya . Ada satu kelas yang begitu kreatif menyampaikan hasil pemikiran gilanya . Salah satu discovery learning yang dilakukan adalah menciptakan mie instant yang ramah lingkungan . Go Green , karena air rebusannya bisa untuk dijadikan pupuk tanaman . Kemudian penciptaan pendingin ruangan yang hemat energy tanpa memerlukan energy listrik untuk menghidupkannya tapi energy matahari yang disimpan dalam turbin penyimpanan energy ketika pendingin tersebut tak digunakan .Wow discovery learning kan itu . Atau pendapat mereka yang aku tuangkan dalam dalam materi berjudul Kesepakatan anak Indonesia . Banyak cerita tentang kekhawatiran siswaku akan budaya yang mulai terkikis .
Jadi boleh dong aku berrmimpi , andaikan saja ada kolaborasi yang baik antara setiap mapel bukan karena beberapa mapel lebih unggul sebab di UN kan . Pastinya tak akan ada  anak-anak hebat yang frustasi ketika tak mampu mencapai nilai satndar KKM . Ada hal lain yang tetap bisa digali dari setiap kecerdasan mereka.
Dan dari buku The Best School ada penjelasan yang menyadarkanku , bahwa setiap individu berbeda dengan individu yang lain karena factor kebutuhan , latar belakang dll.
Untuk itu kurikulum yang menantang bakat dan penyelesaian problem siswa sesuai dengan kebutuhannya adalah hal yang paling tepat.
Siswa akan hidup pada kehidupan masa depan , bukan kehidupan masa lalu si pengajar. Berikan kesempatan siswa untuk mengekplorasi segala hal yang ingin diketahuinya. Dan tugas kita sebagai pendidik adalah tetap mendampingi para calon generasi hebat ini.















Kurikulum bikin ngeri



Kuliah GA di bulan kedua mempreteli tentang kurikulum . Dan selalu keluar kalimat istigfar dari teman-temanku ketika suhu “ Gurunya Manusia “ Pak Munif Chatib membahas secara gamblang tentang desain kurikulum yang ideal . Sewaktu pak Munif dalam penjelasannya menjabarkan tentang kurikulum selain yang dilakukan seperti teman-temanku yang beristigfar merenung semoga sih gak frustasi ya pak .
Banyak banget yang harus dibenahi apabila ingin mencapai kesempurnaan . Merenung ketika menjawab frasa yang berkaitan dengan penerapan kurikulum di sekolah . Bukan berarti semua frasa haru dijawab dengan istigfar berkepanjangan .
Masih ada kok yang sudah dilakukan walau tak mengikuti standar baku yang humanis . Walau kenyataan yang akhirnya hampir frustasi adalah ketika disain kurikulum yang kubuat tak selalu diapresiasi baik oleh lembagaku . Yang penting ada sret tanda tangan dibubuhkan walau itu merupakan RPP turun temurun .
Dan hal lain yang membanggakan adalah akupun sudah melakukan beberapa hal . Materi / tema disusun berdasarkan observasi kondisi siswa . Sebagai pembimbing di sekolah yang biasa kulakukan adalah menyebar angket kebutuhan siswa . Berbarengan dengan silaturahmi dengan orang tua untuk menggali informasi tentang kebutuhan siswa. . Tapi apakah hal tersebut jadi pertimbangan ? Tidak kurikulum baku lah yang tetap dijalankan . Perdulikah dengan kebutuhan siswa? Yang penting lulus 100%. Walau kelulusan yang aku tak tau bagaimana prosesnya.