Senin, 25 Juli 2016

Kenali aku, pahami aku...

Berkecimpung dalam dunia pendidikan khususon bidang Bimbingan Konseling .
Pastinya akan berhubungan dengan tugas perkembangan.
Ketika membahas tentang fase kehidupan manusia dalam layanan tatap muka klasikal dalam kelas tak mungkin melupakan tentang kesehatan reproduksi remaja.
Menyadari betul pengaruh tehnologi di era globalisasi akan berdampak besar pada diri remaja-remaja generasi peneruus bangsa.
Tak sekedar hanya menginformasikan tentang perubahan fisik dan psikis yang terjadi .
Namun harus mengemas pula materi perubahan fisik dan psikis pada diri remaja harus diimbangi dengan perubahan tanggung jawab menuju dewasa yang bertanggung jawab akan masa depannya.
Pengalaman membimbing sebagai konselor di suatu lembaga pendidikan menengah pertama tak lepas dari kegalauan para remaja menghadapi perubahan yang terjadi pada dirinya.
Ditambah lagi keluhan akan tuntutan orang tua , sekolah dan masyarakat yang mengharapkan para remaja menjadi remaja yang berprestasi dan berperilaku terpuji.
Sering kali kekosongan kebutuhan akan berbagai informasi dipenuhi oleh pihak-pihak yang tak memberi panduan dan keteladanan.
Secara fisik remaja-remaja kita menghadapi satu tahapan kehidupan yang luar biasa , tinggi dan berat badan mungkin jauh melampaui orang tuanya.
Namun yang sering membuat miris orang dewasa adalah ketika perilaku remaja yang tak bertanggung jawab tak sesuai dengan fisiknya yang menjulang.
Sehingga pr besar yang harus diajarkan adalah tentang tanggung jawabnya untuk menghadapi perubahan fisik dan psikis.
Sementara tak dipungkiri orang tua pun sering kali tak sejalan dalam memberi tanggung jawab kepada remaja sebagai putra/inya.
Segala informasi kognitif yang berkaitan dengan akademik di fasilitasi namun tak diimbangi dengan penugasan tanggung jawab psikis misalnya menjaga kebersihan diri sendiri. Atau mengajarkan konsekuensi hukuman ketika remaja lupa membawa buku pr nya misal.
Pengalaman sebagai konselor biasanya , orang tua tak sedikit pula yang berusaha mengambil alih tanggung jawab si remaja dengan alasan kasian apabila sampai dihukum karena lupa membawa tugas sekolah. Padahal dari hal-hal seperti itu biasanya anak belajar untuk bertanggung jawsab . Ya ...pesan dan pembelajaran untuk remaja dan orang dewasa , selalu sabar menjalani proses dan ajarkan untuk bertanggung jawab dalam setiap fase tugas perkembangan .