Sabtu, 30 September 2017

Ketika Mereka Memaknai Persahabatan

September bulan cinta menurut infotainment yg kutonton karena banyak artis dan seleb yg menikah di bulan ini. 
Dan aku memaknai dengan mengambil moment dengan cinta " persahabatan" 
Memulai materi Persahabatan dengan mengutip satu kalimat bijak 
' Persahabatan itu seperti tangan dan mata. 
Saat tangan terluka mata menangis 
Saat mata menangis tangan menghapusnya" 
Memancing pemahaman dan argumen siswa/i ku untuk mengungkapkan pendapatnya . 
Dan beragam pendapat mereka  tentang makna kalimat itu. 
Persahabatan saling melengkapi, persahabatan tak ada prasyarat, persahabatan saling mengerti dan banyak lagi pendapat mereka tentang persahabatan. 
Hingga kemudian kuberikan tantangan untuk menguji makna persahabatan seperti ungkapan mereka. 
Kutantang siswa/i ku untuk membuat drama dengan tema " Persahabatan" .
Mereka kuminta untuk membuat skenario, menjadi sutradara dan artis. 
Tawaran untuk membangun komunikasi kubuka dengan membuat kelompok kecil drama yang hanya terdiri dari 5-6 orang atau Kelompok besar yang melibatkan satu kelas yg berjumlah kurang lebih 36 orang. Terjadi dialog riuh saling bersahutan. Ada yang menyampaikan dengan lantang memilih kelompok besar dengan pertimbangan melibatkan satu kelas " biar kompak bu" 
Atau ada pula yg berargumen apabila kelompok kecil akan banyak cerita yg bisa ditonton. Selain itu beberapa siswa yang terbiasa berpikir memahami proses dapat membayangkan rumitnya mengatur 35 kepala dgn sikap perilaku beragam .
Mengajarkan demokrasi melalui musyawarah kelas untuk mencapai mufakat . Dengan saling menghargai perbedaan pendapat dan tak memaksakan keinginan pribadi. 
Usia remaja yang memiliki ciri2 ingin menjadi pusat perhatian dan ingin tampil beda merupakan salah satu alasan ku di sekolah untuk mengajarkan cara mengelola emosi pribadi,  menghargai perbedaan pemikiran dengan membiasakan musyawarah untuk pemecahan masalah. 
Dan ketika diantara salah satu kls yg berani menaklukkan tantangan dgn tampil di dpn 800 pasang mata lebih,terucap ungkapan seru juga ya bu walau suara saya  habis karena harus teriak ngatur saat latihan dan jadi belajar sabar menghadapi temen-temen . 
Juga ungkapan apresiasi dari rekan kerja dan siswa yg menonton berkata mau coba juga untuk tampil . 


Aksi SCARVANGER 8.3 dalam drama " PERSAHABATAN"


Rabu, 06 September 2017

Belajar Mendengar

Kegiatan konsultasi dengan orang tua yang rutin dilakukan untuk menjalin komunikasi dengan pihak sekolah terkadang banyak meninggalkan cerita beragam .
Latar belakang sosial ekonomi , pendidikan berdampak pada komunikasi yang tercipta.
Tak jarang harus mengetuk pulpen seperti menghitung waktu kala mendengar jawaban " biasa-biasa saja bu " tentang bagaimana kebiasaan anaknya di rumah.
Wah jawabannya seperti jawaban keluarga presiden dalam salah satu acara talk show.
Atau jawaban berapi-api disertai volume suara tinggi seolah-olah ingin menunjukkan " ini loh saya".
Jangan macem-macem dengan keluarga saya.
Walau yang terucap tetap jawaban standar yang masih belum bisa menyebutkan keunikan anaknya .
Alih-alih menyebutkan justru menantang balik konselornya untuk bisa menggali kemampuan anaknya disertai embel-embel kalimat bermakna tersirat " Ibu tenang saja , saya pasti gak akan melupakan jasa ibu ".
Beragam cara untuk bisa mendapatkan hikmah dari hubungan interaksi dengan lingkungan selama perjalanan hidup.