Jumat, 27 Januari 2023

Rencana tinggal rencana

Pepatah yang berbunyi manusia berencana Tuhan menentukan sedang kualami saat ini. 

Ketika beberapa jadwal yang mulai muncul diawal tahun ini. Dan menyusun rencana yang diselaraskan dengan jadwal yang ada , doa pertama yang diucapkan adalah semoga sehat dan tetap diberi semangat menjalaninya . Dan hari ini yang disusun tinggal rencana kala semesta tak mendukung. Layanan klasikal yang direncanakan akan berlangsung dengan menarik untuk penutup kelas di akhir minggu ini menjadi hal yang tak menyenangkan dan memilih menyerah untuk memberi pilihan pada siswa di kelas tersebut melanjutkan kembali aktifitas yang lebih menarik perhatian mereka dibandingkan dengan menaklukkan tantangan kegiatan bersama ku hari ini .

Saat ketua kelas memberi aba-aba dan memberikan instruksi untuk berdoa sebelum memulai pelajaran terbersit harapan akan mengalami suatu pengalaman yg menarik dalam pembelajaran kali ini. Aktifitas diskusi kerjasama dan saling melengkapi dalam materi layanan dengan tema Passion dan Bidang Kerja hanya tinggal angan-angan saja . Mengajak bergerak dan mencari kelompok sulit dilakukan . Beberapa terlihat mager dan ogah berpindah dari tempat duduknya. Sedikit mengencangkan volume suara untuk meminta perhatian karena akan memberi instruksi kegiatan. Diabaikan dan masih asyik dengan aktivitas sebelumnya. Oh oke lah nak …mungkin kalian lelah ya Karena diawal menyapa selalu bertanya tentang kesehatan dan apakah bahagia hari ini. Beberapa memang menjawab sedang tidak bahagia.

Bahagia tidak bisa dipaksa. 

Dan rencana tinggal rencana untuk menuntaskan kegiatan hari ini dgn bermain puzzle, diakhiri dengan mengangkat tangan. Ok saya menyerah, silahkan lanjutkan kembali aktivitas yang lebih menarik perhatian kalian ya 





Sabtu, 14 Januari 2023

Cerita Jumat Pagi

 Hari Jumat selalu punya cerita , sebenarnya bukan hanya hari Jumat saja ada cerita . Setiap hari punya cerita yang berbeda . Dan Jumat ini menjadi berkesan dengan cerita pagi yang penuh semangat dan memberi energi bahagia . Diawali dengan rujukan klien yang datang dengan kekecewaan . Terlihat marah , kecewa dan rambut yang berantakan . Berusaha untuk menekan kemarahan dengan mengepal jemari tangannya. Silahkan duduk nak, ibu ambilkan minum ya . Wajahnya masih tegang menyimpan emosi . Yuk , silahkan diminum airnya. Mengambil cangkir yang ada di depan dan meneguk dengan antusias. Sudah lebih tenang , tanyaku pelan . ada yang mau diceritakan tanyaku perlahan .

Menarik nafas perlahan dan kembali nafasnya bergemuruh . Kembali terisak sambil mengatur nafas dan pelan menceritakan yang terjadi. Saya kecewa dengan diri saya sendiri bu , kutatap dengan tatapan teduh untuk memberi efek penguatan , dan bertanya kenapa ? Ada kejadian apa , hingga harus menyalahkan diri sendiri? 

Cukup lama untuk menenangkan , tarik nafas dalam-dalam tahan sejenak . Hembuskan perlahan . Tarik nafas dalam-dalam tahan sejenak , hadirkan hal-hal dalam pikiran mu yang membuat tenang . Tarik nafas perlahan , tahan sejenak hembuskan perlahan . Saat tarikan nafas sudah lebih relax kucoba bertanya dengan nada pelan. Dan berceritalah dia dengan kegelisahan yang dirasakan . 

Proses konseling sedikit terhenti dengan suara bel yang terdengar nyaring di ruangan. Lalu dia berkata ibu sekarang ngajar di kelas saya . Aku mengangguk dan bertanya iya, dan bagaimana perasaanmu sekarang. Sudah lebih nyaman tanyaku . Dia mengangguk dengan memberi sedikit senyuman kecil di bibirnya. Dan kamu mau tetap di ruangan ini atau bagaimana tanyaku, dijawab saya mau belajar dengan ibu. Ok …kita ke kelas yuk ajakku 


Kamis, 12 Januari 2023

Semangat baru diawal tahun

Memulai layanan klasikal di Minggu kedua semester genap ini dengan memberi tantangan kepada siswa-siswi ku untuk menjadi detektif. 

Sebelumnya menyapa dan bertanya kabar dan apakah mereka bahagia ? 

Jawaban beragam dilontarkan sambil bersahutan sesuai dengan yang dirasakan.

Tidak Bu, biasa saja , bahagia sahut beberapa dengan suara lantang . 

Menarik untuk digali lebih dalam makna bahagia versi mereka . Jadi bagaimana sih bahagia versi anak-anak ibu sahut ku lagi. Kembali dengan jawaban beragam dan menghibur. Kuberi kesempatan satu persatu untuk menyampaikan bahagia sesuai dengan yang kebutuhan mereka . Dan satu persatu menjawab , saya bahagia kalo saya diberi semangat sama orang yang saya suka bu , saya bahagia kalo boleh makan coki-coki bu (hmm…bahagia itu sederhana ya ) Kalo saya bahagia ketika saya pulang sekolah tanpa harus diomelin bu , Saya bahagia kalo lingkungan saya memahami saya bu, dan saya bahagia kalo tugas sekolah gak bikin pusing bu ( untuk yang ini butuh diskusi dengan rekan sejawat dulu kayaknya ya nak)  . Jawaban mereka menjadi refleksi bagi ku , tak banyak sebenarnya permintaan mereka . Tetapi kenapa masih saja mencari yang sulit ketika bisa memberi yang mudah ya. 

Setelah kegiatan awal berlalu memberi pilihan kepada siswa dalam rangka membuat siswa bahagia saat belajar. Sesuai dengan semangat Kurikulum Merdeka Belajar Pembelajaran Diferensiasi dan berpihak pada anak .

Hari ini saya punya 2 pilihan kegiatan untuk kalian pilih. Setiap pilihan dengan tantangan yang berbeda untuk diselesaikan . Pilihan pertama adalah saya menantang kalian untuk menjadi Detektif.  Mencari solusi dari masalah yang membutuhkan pemikiran bersama untuk diselesaikan . 

Pilihan kedua bu , tanya salah satu siswa yang penasaraan. 

Dan pilihan kedua adalah kita bersama akan melanjutkan kegiatan minggu lalu seperti yang sudah kalian tulis di G.slide dan untuk membahas rencana tujuan kita tahun ini ya. 

Dan semua langsung sepakat berteriak pilihan pertama aja bu, mau jadi detektif. Ada yang memilih pilihan kedua tanyaku ? Menjawab dengan gelengan kepala . 

Ok …apabila semua memilih pilihan pertama , ada persyaratan untuk menjadi detektif ternyata nak kataku lagi , Apa bu jawab mereka penasaran . Persyaratanya adalah detektif harus memiliki kemampuan untuk mendengarkan aktif segala informasi yang didapat. Informasi tersebut menjadi data yang akan berguna bagi detektif untuk dianalisis dan ditindaklanjuti. Apakah anak-anak ibu memiliki kemampuan untuk mendengarkan dengan baik. Sedikit ada keraguan dari beberapa siswa yang merasa akan sesulit itu ya pekerjaan detektif dan menyampaikan pilihan kedua aja bu , beberapa temannya langsung protes gak bu , pilihan pertama saja. Bagaimana tanyaku lagi untuk memberi kesempatan siswa yang mendadak ragu dengan pilihannya . Ya bu , ikut dengan kesepakatan teman-teman bu , pilihan pertama . 

Baik kalo begitu berarti semua memilih pilihan pertama untuk menjadi detektif ya, dan paham ya kemampuan yang harus dimiliki oleh detektif.