Jumat, 14 Desember 2018

MSB.....*

My stupid bos
Awalnya mo tobat untuk menulis tentang ketidak becusan pemimpin dalam berperilaku dan mengambil kebijakan.
Kok ya akhirnya jemari ini kembali menekan tuts ketika terngiang ucapan - ucapan bodoh dari seseorang yang seharusnya mampu memotivasi generasi milenial agar tak picik dalam berpikir. 
Sangatlah disayangkan ketika ucapan yang terlontar bukan berbentuk memotivasi. 
Justru terkesan meremehkan bidang profesi yang berbeda dari nya. 
Walaupun tetap bisa mengambil satu pelajaran berharga dari ucapan yang terlontar. 
Pelajaran berharga nya yaitu , ciri-ciri orang munafik dalam bahasa agama nya . 
Atau TKB  ( teman kalo butuh) dalam bahasa gaul kids zaman now. 
Bagaimana tidak disebut sebagai TKB versi ku , apabila kalimat yang terucap adalah " tanpa ada guru BK pun sekolah tetap bisa berjalan. Ups...
Tapi ketika kinerja nya yang akan dinilai yang menjadi tumpuan untuk mendapatkan nilai yang besar adalah BK. Aneh bin ajaib kan. Dihina , diejek, disepelekan tapi dibutuhkan. 
Pelajaran berharga kedua adalah kebanggaan ketika generasi milenia yang pernah menjadi bimbingan ku mampu berpikir kritis . 
Bahwa pekerjaan masa depan tak melulu soal IQ saja . 
Harus tetap ada sentuhan EQ dan SQ dalam berinteraksi dan membangun kerjasama. 
Kehidupan masa depan tak melulu tentang gelar yang panjang namun tak memiliki kepekaan sosial. 
Pelajaran berharga ketiga adalah tentang hiduplah untuk masa depan ketika menemukan pribadi-pribadi yang suka meremehkan. Anggap saja mereka sebagai batu loncatan yang sedang mengajarkan untuk melompat ke tempat yang lebih tinggi. 
Mengajarkan tentang fitrah untuk saling menghormati ciptaan Tuhan dengan banyak keragaman nya. 

Kamis, 29 November 2018

Anak Kesayangan

Disetiap angkatan tahun ajaran pasti selalu ada anak-anak istimewa yang mampu mencuri perhatian. Dengan berbagai karakter kepribadian yang menggelitik rasa penasaran untuk mengenal lebih dalam banyak hal tentang mereka. 
Di tahun ajaran ini ada 2 anak kesayangan, teman sekelasnya menyebutnya begitu. 
Tak pernah terpikir olehku memberi label negatif dari setiap anak kesayangan yang kutemui. 
Butuh perhatian dan bimbingan lebih dari teman nya yang lain lebih tepatnya. 
Dan sejujurnya tak ada niat sama sekali untuk membedakan anak kesayangan dengan temannya yang lain.Semua mendapatkan perhatian sesuai dengan kebutuhannya.
Ketika tahun ajaran yang lalu beberapa anak kesayangan sering kali mendapat label negatif dari sesama rekan guru karena dianggap trouble maker. Langsung kuambil keputusan menariknya dalam lingkup siswa bimbinganku sehingga aku bisa memahami alasannya berbuat "onar " versi pendidik . 
Hingga satu kejadian cukup menggelikan terjadi. Sang putra lebih mau mendengarkan omonganku sebagai gurunya dibanding mendengarkan petuah orang tuanya.
Hal itu keketahui dari lisan yang terucap oleh siswaku bahwa ada perasaan sungkan orang tua untuk menegur prilaku putranya karena pasti nanti aku membelanya. Hohoho tidak begitu juga nak . 
Ketika permasalahan yang muncul akibat dari konflik orang tua dan anak , aku melibatkan diri untuk memediasi pertikaian. Kedua belah pihak kuajak untuk sama memperbaiki diri melalui sesi konseling yang panjang dan rumit. 
Namun ketika permasalahan yang timbul akibat perilaku negatif yang dilakukan. 
Aku pun tak sungkan untuk memberi nasehat dengan volume suara yang berbeda. 
Ketika anak kesayangan itu tak lagi menjadi siswaku , tetap mencari ku untuk meminta saran dari permasalahan yang terjadi. Begitu pun dengan orang tuanya. Selalu menjalin silaturahmi. 
Dan tahun ajaran ini keunikan anak kesayangan ku menggemaskan. 
Menyita perhatian untuk selalu bertanya kehadirannya, tugas-tugasnya. 
Hingga terucaplah kalimat dari teman sekelasnya untuk memberi laporan 
" bu , anak kesayangan ibu gak masuk lagi hari ini" 
Dan aku hanya bisa mengelus dada. 
Satu hal yang membuatku tersentuh sebagai ibunya di sekolah, ketika hadir tak pernah bosan untuk duduk berlama- lama di ruangan ku. 
Mengganggu ku ketika bekerja, mengintip ruang konseling untuk memastikan aku ada di dalam ruangan. Perhatian-perhatian kecil sekedar bertanya mengapa tidak memakai sepatu dan dengan jawaban mau sholat dhuha bu. 
Kulanjutkan dengan request jangan lupa doain ibu ya. 
Anak kesayangan mungkin di jenjang ini semangatmu belum tumbuh tapi percayalah doa ibu selalu ada untuk semua kesayangan ibu agar memiliki semangat dan tangguh meraih cita-cita. 

Kamis, 15 November 2018

GERAKAN KEBAIKAN

Berawal dari pemberian materi layanan klasikal Bk tentang 4 kata sakti http://bloggernyani2k.blogspot.com/2018/10/empat-kata-sakti-yang-mulai-punah.html?spref=tw&m=1
Dengan prolog percobaan prof Masaru Emoto yang menarik perhatian siswa/i ku untuk penasaran dan antusias bertanya. Rasa penasaran dan antusias kualihkan menjadi tantangan yang harus mereka coba. Penasaran di usia remaja dialihkan dalam bentuk kegiatan ilmiah mencari jawaban dari penasaran tersebut. Berbekal teknologi gawai yang berisi paket internet kuminta siswa untuk browsing percobaan yang dilakukan oleh prof Masaru Emoto terhadap beras. 
Membahas nya bersama-sama dan menyampaikan percobaan itu pun pernah kulakukan. 
Sambil memberi tambahan wejangan versi orang tua dahsyatnya kekuatan kata-kata 
" True Story of Word".
http://bloggernyani2k.blogspot.com/2017/03/true-story-of-word.html?spref=tw&m=1
Gerakan kebaikan adalah tantangan yang kuberikan kepada siswa/i ku untuk mulai kembali membiasakan pengucapan 4 kata sakti; Terimakasih,Permisi,Mohon maaf, Tolong. Mengajak siswa/i ku untuk melakukan observasi sebagai peneliti seberapa sering mereka mengucapkan dan mendengar kata2 tersebut diucapkan. Memberikan waktu pengamatan selama 3 minggu sambil terus menyuarakan Gerakan Kebaikan "biasakan 4 kata sakti"

Senin, 12 November 2018

Generasi gunung legend dan generasi manga

Cerita ini masih ada kaitannya dgn himbauan untuk tidak membaca komik di kegiatan budaya membaca.
Ketika generasi baby boomers ,X dan Y masih dengan bayang masa lalu tentang keindahan adalah gambaran pemandangan 2 gunung ada mentari yang terbit malu2 dari balik gunung di langit yang tergambar biru terlihat beberapa burung yg terbang bersama pasangan nya . Di bawah gunung terhampar sawah yang ditengah-tengahnya ada jalan setapak untuk dilalui dengan goresan warna yg sudah dapat dipastikan hijau untuk warna gunung, biru untuk warna langit , kuning untuk matahari hijau untuk sawah .
Generasi now tak lagi melihat keindahan pemandangan sebatas gunung dgn mentari sawah dan burung . Gambaran kehidupan bawah laut seperti di kartun Spongebob pun menjadi sesuatu yang menarik untuk dikisahkan dalam lukisan tugas akhir di sekolah . Dan ternyata hal tersebut tak menjadi hal yang menyenangkan bagi si guru dari generasi baby boomers , x dan y.
Terjadi lah perdebatan berkepanjangan . Perdebatan yang seharusnya tak perlu terjadi.
Terlihat seperti sama manakala himbauan untuk tak membaca komik dilakukan di kegiatan budaya membaca.
Generasi now memulai untuk mencintai bacaan dengan gambaran-gambaran di komik yg membangkitkan imajinasi untuk membuat gambar seperti komik yg dibaca.
Generasi now yang mampu melejitkan imajinasi khayalan kartun menjadi animasi digital mampu mengharumkan nama bangsa.
Nah masih mengecilkan dahsyat nya komik yg mampu melejitkan imajinasi generasi now? 

Kamis, 08 November 2018

Tertantang untuk Berani

Pelajaran berharga di hari ini adalah ketika menerima tantangan siswa untuk akhirnya kembali berbicara menyuarakan ide pemikiran dan gagasan di kegiatan literasi sekolah. Setelah sekian lama berdiam dan hanya menjadi pengamat yang baik. Dan akhirnya mengambil satu kesempatan untuk bersuara.
Berawal dari kegalauan selama berminggu-minggu karena himbauan yang bersifat "paksaan " untuk tak membaca komik di dalam kegiatan budaya membaca. Menantang salah satu siswa untuk menyampaikan pendapatnya dalam blog pribadinya tentang pendapatnya mengenai " Himbauan untuk tak membaca komik".
Berusaha mencari pendapat berbeda dari orang yg menyetujui larangan tersebut. Dan mendapatkan pencerahan kalimat bijak yang menenangkan.
"Nik, baca komik kan bisa kapan saja. Ikutin aja regulasinya. Jangan ajarin siswa menjadi generasi pembangkang". Ok lah menarik untuk direnungkan . Walau tak sepenuhnya setuju.
Berbeda pendapat bukan berarti bermusuhan itu bentuk dari cara berpikir kritis. 
Hingga akhirnya tantangan untuk menulis disetujui oleh salah satu siswaku.
Dan hari ini mendampingi nya berbicara dihadapan 800 pasang mata untuk mempertanggungjawabkan tulisannya. Tak ada salahnya membaca komik. Karena salah satu yg bisa membuat siswa mau membaca adalah ketika membaca komik kegemaran nya. Harus mulai belajar lah wahai guru yg mengajar anak-anak masa depan ini bahwa gaya belajar setiap anak berbeda-beda. Ketika hanya memaksakan untuk belajar dgn membaca yg berupa teks tulisan semua. Apa yang akan terjadi dengan siswa-siswa ku calon-calon animator , komikus para pengisi bidang pekerjaan di masa depan . Mematikan semangat mereka untuk berkarya bukan lah hal yang bijaksana. Dan hal ini kemudian disetujui oleh salah satu siswaku yang memiliki hobi menggambar mendatangiku di jam istirahat. " Iya bu saya setuju dengan pendapat kakak tadi kenapa harus melarang membaca komik sih? Saya aja punya cita-cita mo jadi animator. 


Kamis, 01 November 2018

Ada apa dengan Komik ?

Kegiatan Literasi yang dilakukan dalam lemabaga pendidikan bertujuan untuk menumbuhkan minat baca dan menulis siswa. Di era digital saat ini bukan hal yang mudah untuk mengajak siswa membaca buku. Siswa lebih tertarik untuk mendapatkan informasi dari benda di genggaman tangannya "smartphone".
Akan menjadi suatu hal yang bersifat pemaksaan ketika kegiatan literasi yang dikemas dalam bentuk Budaya Membaca di sekolah namun diberi larangan tak boleh membawa/ membaca komik . 
Mencari definisi tentang komik. Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita . Biasanya komik dicetak diatas kertas dan dilengkapi dengan teks. ( wikipedia)
Perkembangan komik dewasa ini tak hanya ditulis dalam cetakan kertas namun sudah berkembang dalam bentuk digital animasi . Salah satu  perkembangan komik yang dapat dinikmati dalam bentuk animasi digital adalah film anak-anak Upin Ipin  yang sarat dengan muatan edukasi. Dan sama-sama dipahami film Upin Ipin begitu digemari tidak hanya oleh anak-anak. Hampir semua usia bisa menikmati muatan edukasi film tersebut. 
Mencoba mengkaji komik sebagai bahan bacaan dengan usaha menumbuhkan minat baca siswa . Bukan hal yang mudah bagi siswa yang terbiasa memegang gawai untuk takluk dengan kebiasaan membaca buku . Dan ketika kebutuhan untuk membaca walau masih berupa membaca komik dilarang maka akan kembali pada kebiasaan lama . Tak usah lagi membaca karena kegiatan budaya membaca hanya sekedar menggugurkan kewajiban duduk bersama di blue karpet menunggu hingga waktu kegiatan berakhir. Begitu sia-sia usaha tersebut.
Jadi akan lebih bijaksana ketika tidak memberi himbauan melarang membaca komik saat kegiatan budaya membaca . Daripada keinginan untuk membaca kembali hlang.

Selasa, 02 Oktober 2018

Empat kata sakti yang mulai punah


Kejadian yang mungkin terlihat sepele terjadi saat pulang sekolah. Saat gawai rekanku terjatuh akibat siswa yang sibuk menyalaminya. Menyalami guru saat bertemu adalah satu perilaku terpuji. 
Namun ketika perilaku tersebut kemudian menjadi petaka saat gawai yang sedang digenggam terjatuh karena para siswa berebut bersalaman sambil bercanda
Akibatnya gawai tersebut jatuh dan retak . Itu merupakan satu tragedi namun menjadi kekecewaan yang mendalam ketika kejadian jatuh nya gawai tesebut dibarengi dengan sikap perilaku yang tak bertanggung jawab.Mengangangkat tangan dan langsung berkata bukan saya pelakunya ya bu. 
Tanpa ada penyesalan ataupun mengucapkan kalimat maaf bu. 
Nah ... kata-kata sakti yang mulai menjadi sesuatu yang seakan tabu diucapkan adalah kata-kata Maaf, permisi,tolong dan terimakasih. 
Sebenarnya 4 kata itu adalah kata-kata yang teramat mudah diucapkan. Saat belia , remaja-remaja pasti selalu diajari untuk mengucapkan kata-kata tersebut.Dan perilaku manis  setelah mengucapkan salah satu dari ke empat kata tersebut adalah kebanggaan dari orang tuanya.  
Seiring bertambahnya usia kata kata tersebut mulai jarang terdengar bahkan seakan akan menjadi hal yang teramat istimewa saat beberapa remaja mengucapkan kata-kata tersebut disertai dengan sikap perilaku nya. 
Pekerjaan ringan tapi membutuhkan kesabaran untuk kembali membiasakan remaja menggunakan 4 kata sakti tersebut . 

Kamis, 20 September 2018

Belajar untuk Mencintai

Belajar untuk mencintai bukan merupakan hal yang mudah . 
Ketika usaha untuk mengenal, memahami menggali potensi dilakukan tak selalu mendapat tanggapan baik. 
Seperti ditampar bayangan sendiri saat ucapan yang keluar adalah "ibu jangan korupsi ". 
Kaget dan terhenyak dengan jawaban spontan dengan maksud bercanda. 
Niat untuk bersama mendampingi belajar tak mendapat respon yang sama dengan respon teman-temannya. Merasa waktu bermain nya berkurang karena niatku menggunakan jam pelajaran guru lain yang berhalangan hadir.
Berusaha untuk profesional dan mendampingi belajar sesuai dengan jam tatap muka. 
Hingga akhir jam pelajaran berakhir mengulas apa yang menjadi kegalauan . 
Dan berurai air mata karena tak mampu menahan kekecewaan . Aku masih berharap tapi aku harus belajar mencintai . 
Dan saat ini kalian yang menjadi tempat ku belajar mencintai. 
Bantu ibu ya nak,untuk bisa mencintai kalian. 
Dan sama- sama saling mencintai,"ucapku diakhir pertemuan. 
 
 

AMBAK...Apa Manfaatnya BagiKu?






Kata-kata ambak pertama kali ku dapatkan saat membaca buku Quntum Teaching. 
Dalam salah satu pembahasan ada tertulis kata-kata ambak. 
Apa manfaatnya bagi ku. Ternyata kata-kata itu seperti kata-kata sakti untuk bahan perenungan bagi guru dan dunia pendidikan. 
Sering kali siswa yang dalam struktur pendidikan ditempatkan di posisi teratas ( seharusnya subjek) dalam kenyataannya dibuat seperti piramida berada pada posisi tak berdaya. Posisi rentan. 
Tak ingin melebar menjadi perdebatan ketika berusaha menyampaikan kegalauan siswa yang diberondong tugas setiap harinya. Belajar beragam pelajaran yang belum tentu sesuai minat nya.
Ambak yang harusnya menjadi kunci terjalinnya kegiatan belajar mengajar seringkali diabaikan. 
Siswa tak dilibatkan atau sekedar diberitahu mengapa harus belajar mata pelajaran yang tidak diminatinya. Subjek diperlakukan menjadi objek. 
Ingat sekali kalimat spontan yang terucap dari lisan siswa yang bernada keluhan ," buat apa sih bu saya harus belajar mapel "X" saya g tertarik jadi ... ( menyebut salah satu profesi) . 
Atau keluhan lain yang juga membuat merinding mendengar nya , " yang penting nilai gw di rapot bagus " .Dan mengakui bahwa dia sama sekali tak paham apa yang dipelajari. 
Belajar hanya sekedar memindahkan isi buku cetak ke kertas ujian dan mendapatkan nilai. 
Ketika secara emosional siswa dilibatkan untuk menentukan arah minat mereka disertai dengan penjelasan pentingnya mempelajari setiap kompetensi dari setiap mapel akan meminimalkan keluhan dan rasa keterpaksaan tersebut.
Siswa akan merasa dihargai karena dia lah yang menentukan yang menjadi kebutuhan nya. 
Dan menjadi lebih bertanggung jawab bukan sekedar khawatir mendapat nilai buruk. 
Melibatkan siswa dalam pembelajaran berarti mengajarkan kesadaran untuk bertanggung jawab terhadap pilihannya


Jumat, 31 Agustus 2018

Remaja Bijaksana

Kata- kata ini mulai sering kugunakan dalam sesi konseling dengan siswa/i ku di sekolah.
Saat sesi konseling biasanya para remaja datang karena kegundahan yang dirasakan.
Merasa diperlakukan tak adil, tak dipahami, tak didengarkan.
Begitu sulitnya kah menyediakan telinga untuk mendengar keluh kesah mereka. 
Pengalaman dan pengamatan yang kulakukan saat sesi konseling tak selalu keluh kesah remaja menjadi pembenaran atas perilkaku menyimpang aturan yang dilakukan.
Mendengarkan dan memahami apa yang menjadi kegundahan mereka.
Sering kali terucap dari lisan mereka menyadari akan perilaku negatif yang telah dilakukan tanpa harus merasa terpaksa.
Ingat teori tentang remaja menurut beberapa ahli psikologi.
Masa remaja adalah suatu fase kehidupan manusia yang penuh dengan gejolak, harapan,emosi.,tanggung jawab
Perubahan fisik yang terjadi pada remaja sering kali tak dibarengi dengan kematangan psikologisnya. Hal ini lah yang kemudian menjadi satu rangkaian cerita " penyimpangan perilaku" dianggap sebagai pembangkang terhadap aturann, lebay dengan perasaan emosi yang ke geeran dll. 
Sering kusampaikan jadi remaja itu gak gampang. 
Banyak sekali hal yang harus diselesaikan dengan baik. 
Tuntutan dari rumah untuk menjadi anak yang baik. 
Tuntutan dari sekolah untuk menjadi remaja yang mandiri dan berprestasi. 
Tuntutan, tuntutan dan tuntutan.Yang terkadang tanpa ada teladan 
Juga seakan-akan remaja tak punya keinginan untuk dirinya sendiri.
Sementara di fase kehidupan remaja ini pula rasa ingin tau tentang kehidupan sangat besar. Remaja tak lagi bisa hanya diberi peringatan berupa larangan tanpa disertai oleh argumen yang masuk akal sesuai perkembangan pikiran remajanya. Pertanyaan panjang dan sedikit mendesak kenapa gak boleh?
Berilah jawaban yang menyatakan bahwa kita memahami kegundahan yang mereka rasakan. Dengarkan remaja, pahami remaja. Fase kehidupan ini memang sangat bergejolak. 
Tumbuhkan keyakinan tak ada satu individu di dunia ini yang mengharapkan kegagalan dalam hidupnya. Ketika perjalanan menuju dewasa yang dialami oleh remaja mengalami kendala " perilaku menyimpang" aturan emosi dan lain. 
Dan berbenturan dengan sikap keras para dewasa yang tak selalu bijaksana yang kuminta pada remaja ku adalah jadi lah remaja yang bijaksana agar ketika dewasa sudah memiliki bekal untuk menghadapi remaja- remaja baru yang mungkin akan lebih seru lagi tantangannya 


Untuk anak-anak ibu 40'19. Ibu tetap cinta kalian 💓💓

Minggu, 19 Agustus 2018

Opening Ceremony yang menginspirasi

Opening Ceremony Asian Games 2018 yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno benar-benar menjadi pemberitaan nasional dan internasional. 
Banyak hal yang dapat dijadikan perbincangan dari perhelatan akbar yang berlangsung di tanah air.Dan diselenggarakan setiap 4 tahun sekali. 
Menanti untuk kembali menjadi tuan rumah setelah menunggu selama 56 tahun. 
Beragam hal dapat dipetik untuk menjadi inspirasi dari acara Open Ceremony yang ditampilkan dan dapat disaksikan oleh seluruh rakyat Indonesia. T
Tata panggung yang menakjubkan , koreografi tarian yang apik, hiburan dari Presiden saat menaiki moge menuju stadion GBK pun tak luput menjadi obrolan seru untuk dibahas. 
Goyang dayung presiden ketika acara hiburan dengan penyanyi yang di daulat sebagai duta Asian Games Via Valen. 
Semua hal yang ditampilkan dalam acara open ceremony tersebut menjadi satu kebanggaan untuk prestasi anak negeri yang luar biasa. 
Dan aku menjadi terinspirasi untuk mengambil opening ceremony tersebut menjadi satu layanan materi dalam kbm Bimbingan Konseling. 
Berawal dari pertanyaan yang diajukan oleh penggagas  komunitas guru belajar " Apa pelajaran dari pembukaan # Asian Games yang bisa diterapkan di pendidikan? 
Pertanyaan menarik dan menantang untuk memberi ide dan menjawab. 
Beragam jawaban yang masuk dan memberi komentar: kolaborasi, kerjasama, kreatifitas,prestasi , saling menghargai, ketekunan, nasionalisme, kemerdekaan berkreasi dll.
Jawaban dan komentar yang beragam dilanjutkan dalam diskusi di grup angkatan untuk memancing pendapat teman-teman dalam memberi materi layanan klasikal di kelas. 
Dengan penuh semangat langsung memberi komentar dengan menulis 'terlintas ide memulai KBM dengan memancing siswa untuk menyebutkan 3 kata yang menggambarkan tentang acara opening ceremony Asian Games 201'.
Dan diskusi berlanjut dengan sambutan komentar dari rekan yang lain, ' setelah itu buatlah tulisan dari 3 kata tadi'. 
Masih belum selesai komentar di weekend pagi di grup WA dengan pertanyaan ' apakah bisa bikin projek dari 3 kata tadi'. 
Dengan penuh semangat langsung kujawab .' Bisa banget'
' wah langsung C-6 ya  👍👍 sahut rekan ku. 
Opening ceremony yang menginspirasi dan bisa dijadikan hal untuk materi layanan . 👍👍

Jumat, 17 Agustus 2018

R...inisialnya

R salah satu dari 276 siswa bimbinganku ( kala itu). 
Punya tempat khusus dihatiku.
Sangat mampu membuatku tersipu saat memberi layanan di kelas nya ( kala itu). 
Kebiasaan nya yang selalu menjemput ketika sudah waktunya mengajar di kelasnya 
dan menunggu hingga bertanya ada yang bisa saya bawain bu? 
Dan ketika pelajaran akan dimulai  
Kebiasaannya berganti dengan memperhatikan penampilan ku sembari spontan berucap 
ibu lipstiknya tebal banget. 
Ups...abg ku ini sangat bisa membuatku salting dan akhirnya bertanya pada teman putrinya 
apakah benar lipstik yang kupakai sangat menor. 
Teman- teman putrinya cuma menggeleng dan senyum-senyum ibu dikerjain .
R selalu antusias menyimak saat aku memberi arahan di kelas. 
Melihat tatapan matanya,celetukan spontan dan argumen saat diskusi seperti mengalirkan semangat dan energi padahal jam tatap muka layanan klasikal di kelas R di jam terakhir pelajaran. 
Cerita tentang R tak lagi bisa berlanjut. 
Ketika kebijakan tak berpihak . 
R tetap siswa yang punya tempat di hatiku. 
Punya cerita indah tentang perilaku abg nya yang bisa membuat gurunya tersipu. 
Doa tulus dari ku untuk R yang mulai terpisah . 
Semoga dimudahkan langkahnya dalam meraih cita-cita nya .Aamiin 
 

SIAPA KITA....INDONESIA.

Siapa kita.... Indonesia
Siapa kita ... Indonesia
Siapa kita ... Indonesia

Kalimat yang diucapkan dengan penuh semangat oleh seorang komentator bola merasuk dalam pikiran semua pemirsa televisi. 
Penonton terhipnotis dengan kalimat tersebut yang diiringi dengan kalimat yang dikutip dari kalimat yang pernah diucapkan oleh proklamator Indonesia. 

" Berikan aku 10 pemuda maka akan kuguncang dunia"

Tagline lain yang juga mengiring nama sang komentator adalah kata-kata " jebret, jebret, jebret. Apabila bola berhasil menembus gawang lawan ' Valentino Jebret '
Sedikit cerita tentang Valentino jebret yang terjadi di sekolahku. 
Ketika salah satu siswa periang dengan santai menjawab pertanyaan manakala dia mengucapkan kalimat " berikan aku 10 pemuda maka akan diguncang dunia. 
Hayo omongan ya siapa itu.
Dijawab santai Valentino bu. 
Valentino siapa? 
Valentino jebret bu...
hah ternganga mendengar jawaban polosnya. 

Selasa, 14 Agustus 2018

Memulai untuk Mencintai


Tahun ajaran baru ini dimulai dengan galau dan harap-harap cemas. 
Ketika harapan masih dipelihara berdasarkan janji yang diungkap dalam pertanyaan obrolan. Mendadak seperti dijatuhkan dari gedung bertingkat tanpa ada persiapan apapun. 
Bertanya dan mempertanyakan. Dan kembali harus menelan kekecewaan seakan-akan tak pernah terjadi dialog yang mengingatkan.
Mencoba bernegosiasi dan jawaban mengagetkan terucap dari " sang pelatih bola " kewenangan untuk pembagian tugas menjadi hak prerogatif nya. 
Hingga mencoba berargumen seperti iklan " buat anak kok coba-coba".
Dan iklan sekedar iklan tak juga mampu mendongkrak penjualan ketika terjadi negosiasi
Meski harapan untuk tetap menjadi pembimbing di jenjang atas masih ada. 
Sebagai aparatur sipil berusaha bertanggung jawab dengan jadwal pembagian tugas yang ditetapkan. Jadwal layanan klasikal, konseling dan mengarahkan kelas tetap dilakukan. 
Dan belajar membuka hati untuk kembali mencintai calon-calon pemimpin masa depan ini.
 
Tak mungkin pula sekeras itu hati tercipta mana kala melihat tatapan antusias saat layanan klasikal dilakukan . Atau pertanyaan kepo yang terucap ," bu , kita hari ini belajar apa?" 
Memulai untuk mencintai adalah satu harapan yang kembali dilakukan. Dengan harapan yang tertanam juga " jangan buat kebijakan yang berniat untuk memutus mata rantai kedekatan".  

Sabtu, 09 Juni 2018

Takjub dan Surprise

 
Bulan terakhir KBM di kelas 8 dengan materi yang menantang " Temuanku".
Sebelumnya selalu kukondisikan siswa/i bimbingan ku untuk menjadi penemu. 
Bukan penemu dompet hilang ya kataku di depan kelas. 
Teringat pernah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Rumah Perubahan dengan tema nya yang menginspirasi Guru bisa menulis- Anak didik jadi sastrawan dan ilmuwan terpandang.
Dan inspirasi tersebut tersimpan dalam memory indah untuk menjadi " karya". Selalu mengarah kan tantangan dalam bentuk karya. 
Terlihat ada kekagetan pada beberapa siswa pindahan yang terbiasa dengan tantangan hanya menjawab soal yang ada di buku. 
Kusampaikan pada siswa bimbingan ku yang paham dengan cara mengajar ku . "Tolong bantu teman-temannya". 
Cerita tentang " Temuanku" adalah materi akhir di kelas 8.
Biasanya di materi yang menantang ini aku selalu meminta siswa untuk membuat projeknya. 
Tapi tidak untuk kali ini. Tahun ini kuganti tantangan dengan membuat proposal dari ide ( Temuan). Meskipun tetap ada pertanyaan dalam bentuk kekhawatiran. " Bu, ide saya kayaknya gak mungkin bisa terwujud bu"  kupandangi wajah siswa ku yang pesimis sembari tetap memberi semangat. 
Tidak ada yang tak mungkin di dunia ini nak. 
Ingat ketika saya meminta kalian membaca kisah hidup para tokoh dunia. 
Bagaimana seandainya Thomas Alfa Edison tak memiliki keinginan kuat untuk mewujudkan rasa ingin tahunya. Mungkin hingga hari ini kita tak akan merasakan terangnya sinar lampu, ucapku sambil menepuk pundak siswa ku 
Dan proposal "Temuan " siswa ku adalah karya tulis ilmiah yang di buat siswa ku dalam rangka menuangkan ide gagasan mereka dalam tulisan ilmiah berdasarkan aturan penulisan ilmiah. 
Harapan tersirat jangka panjang yang kutitip dalam tantangan yang kuberikan adalah tergali nya kemampuan siswa untuk mengungkapkan ide juga kemampuan menuangkan dalam konteks ilmiah . 
Semoga impian menjadi generasi masa depan yang terdidik dapat melekat pada siswa/i ku. 

Sabtu, 28 April 2018

Kejujuran oh Kejujuran

Dalam setiap aspek kehidupan nilai kejujuran hendaknya selalu diamalkan. 
Bukan sekedar ketika sedang berlangsung ujian . 
Walaupun tak dipungkiri keadaan yang paling memungkinkan untuk menilai kejujuran adalah ketika saat ujian. Dilema antara ingin mengerjakan dengan jujur sesuai dengan kemampuan atau memilih mencontek dengan berbagai cara agar mendapatkan nilai yang bagus.
Permasalah ingin mendapatkan nilai bagus dengan cara yang tak jujur sebenarnya tak hanya sekedar ingin mendapatkan nilai semata. 
Bagi peserta ujian banyak sekali faktor yang menjadi alasan untuk kemudian peserta ujian mengambil keputusan berbuat curang dengan mencontek.
Ingin dianggap memiliki kemampuan dalam bidang yang sedang diujikan tanpa mau bersusah payah belajar.Memenuhi gengsi ( orang tua)ataupun khawatir membuat kecewa orang yang disayangi.
Masalah mencontek yang kerap dilakukan oleh peserta ujian tak hanya sebatas untuk usia remaja.. Tak jarang terdengar pula berita bagaimana kaum terpelajar yang melakukan perilaku curang ketika mengikuti ujian CPNS atau pun SNMPTN. Membayar orang untuk membuatkan tugas akhir skripsi , tesis ataupun desertasi. Bahkan untuk penulisan PTK yang dilakukan oleh para pendidik yang seharusnya mampu memberi contoh nyata tentang perilaku jujur tak jarang juga terdengar berita miring tentang proses pengerjaan nya.
Dan perilaku mencontek menjadi seperti virus yang menyeramkan. 
Disatu sisi terkadang dapat ditolerir sementara di sisi yang lain harus diberangus. 
Adakah pemikiran bijak yang mungkin bisa disumbangkan untuk perilaku mencontek ini?
 








UNBK dan HOTS nya

Hari pertama UNBK tingkat SMP dimulai dengan kegelisahan .
Saat waktu di jadwal sudah menunjukkan dimulai nya ujian berbasis komputer ternyata detik berganti menit hingga melewati perputaran menit ke jam.
Tak kunjung ada tanda2 ujian akan segera dimulai.
Kasak kusuk mulai dilakukan untuk mencari informasi mengapa  jaringan tak kunjung terkoneksi ke Puspendik. Berusaha menenangkan peserta ujian untuk tetap berada di ruang ujian .
Hingga ketika waktu menunjukkan jam 8.40 jaringan tersambung dan memberikan token yang harus di isi oleh peserta uiian . Dan tiba- tiba ada salah satu peserta ujian yang mengangkat tangan dan bertanya " bu kita pulangnya jam berapa?"
Oh, ujiannya belum dimulai nak. Hebat deh kamu sangat visioner banget. Baru dimulai sudah bertanya pulang.
Cerita lain tentang unbk dengan soal yang HOTS ternyata tak hanya membuat kepanikan bagi peserta ujian tapi juga menjalar kepada para mama , galaunya mama dituangkan dalam media sosial yang memperlihatkan kegelisahan khawatir sang putra/i kesayangan tak mampu menjawab soal yang berbasis komputer dengan model HOTS tersebut.
Oh ya HOTS  adalah singkatan dari Higher Order Thinking Skill .
Apa yang dimaksud dengan HOTS?
Dikutip Tribunjogja.com dari laman Stephen F. Austin State University, metode Higher Order Thinking Skills membuat seseorang berpikir lebih dalam dari sekadar menyajikan kembali fakta.
metode ini membawa seseorang ke level yang lebih tinggi dari sekadar menghafal atau menceritakan kembali.
Kemampuan ini ditentukan dari Taksonomi Bloom, yang mengkategorikan dalam beberapa tingkat pemikiran.
Tingkat pemikiran Taksonomi Bloom dari tingkat ke tinggi adalah pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Lalu, bagaimana HOTS dipelajari di sekolah?
Untuk menerapkan HOTS, siswa tidak hanya harus memiliki pengetahuan dasar dan pemahaman konsep, namun juga dapat menerapkan apa yang mereka pelajari melalui aktivitas sehari-hari.
Caranya?
Guru akan mengajak siswa untuk berpikir kritis.
Siswa akan dapat mempelajari bagaimana dirinya bertindak, disiplin diri, pengawasan diri, dan koreksi diri.
Project dan tugas adalah satu di antara aktivitas untuk menantang siswa mempertajam pemahaman mereka.
Siswa datang dengan data, alasan, dan bukti yang memperkuat pemikiran mereka, menentukan sudut pandang dan perspektif, mempertimbangkan implikasi dan konsekuensi, dan mengevaluasi konsep.
Sementara itu, bobot poin untuk HOTS adalah 10 sampai 15 persen dari total jumlah soal UN yang diujikan.
(TribunJogja.com Senin 23 April 2018)


Jumat, 30 Maret 2018

Bincang Ringan

Perbincangan ringan antara aku dan salah satu keluarga yg berdomisili di luar kota. 
Menanyakan kabar dan keadaan putra/i masing-masing. 
Hingga teringat putranya tahun ini akan menyelesaikan pendidikan formalnya. 
Masih tergambar dalam memory ketika usia nya masih kanak-kanak.
Memasuki masa remaja hingga saat ini menuju remaja akhir.
Perbicangan berganti menanyakan kabar putra/putriku. 
Kusampaikan putri ku saat ini sebagai siswi SMA kelas 11 dan putra bungsuku juga akan mengikuti ujian akhir di jenjang pendidikan menengah pertama.
Jawaban spontan langsung disampaikan , " ih , g kerasa ya nik . Si adek udah besar. 
Dan kujawab sambil bercanda " kerasa kok mbak. Gimana tiap hari ngasih makan , ngasih jajan . Terkadang harus bersitegang menghadapi perilaku yang sedang mencari jati diri. 
Bikin seneng, bahagia,bangga ,kecewa marah,sebel. Nano-nano seperti iklan produk permen zaman dulu. Dan semua harus terasa , semua harus dinikmati tak boleh mengabaikan rasa nano-nano tadi. Karena beragam rasa yang datang silih berganti dalam membesarkan putra-putri kita mengandung banyak pelajaran tersirat . Tentang kesabaran , tentang memahami,tentang keteladanan dan  tentang menjadi dewasa dan bijaksana

Minggu, 25 Maret 2018

BPC ..Lagi

Kembali memberi materi BPC " baca pahami ceritakan" 
Memasuki bulan Maret di minggu awal sudah mulai menyampaikan tentang beberapa sesi kegiatan berkaitan dengan materi bpc ini. 
Ketika di awal memberi arahan agar mereka membawa buku tokoh dunia. Yup layaknya siswa ada yang dengan antusias sudah membawa buku yang dibutuhkan ada pula yang menjelang bel  pergantian jam dengan tergesa-gesa mengunjungi perpustakaan untuk meminjam buku. 
Hmm ...cukup menarik nafas panjang . 
Dan berusaha berpikir positif untuk mengapresiasi setidaknya mereka sudah berusaha. 
Ketika semua siswa sudah berkumpul kembali di kelas dan bersiap untuk memulai pelajaran barulah prolog tentang materi kusampaikan . Mengapa materi layanan klasikal ini kuberi nama BPC . 
Kukatakan BPC singkatan dari Baca Pahami Ceritakan. Lebih kurang 2 minggu memberi kesempatan untuk membaca sehingga kesebut 2 minggu itu adalah minggu hening, minggu senyap dan minggu sepi .
Dengan tujuan tak sekedar membaca namun memahami kehidupan tokoh dari buku yang dibaca. Dan memasuki minggu ke 3 & 4 di bulan Maret ini mulai melakukan sesi bercerita. 
Biasa selalu dimulai dengan ungkapan sebagai bentuk negosiasi "bu, saya belum hafal " dengan wajah di buat sememelas mungkin. 
Dan kujawab dengan senyuman termanis ku , " saya gak minta kamu menghafal kisah hidup tokoh yang kamu baca. Saya hanya minta kamu membaca dan memahami cerita yang dibaca tersebut ".
Minggu senyap dalam materi BPC
 

Senin, 26 Februari 2018

Sekolah untuk sekolah, sekolah untuk hidup

 
 
Dua kalimat yang menjadi awal pembuka kegiatan seminar
 " Parenthing as teacher , Teaching as parent" . 
Membuka pemahaman tentang apa tujuan sekolah?
Hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban sebagai warga negara sesuai dengan amanat Undang -undang. 
Atau gengsi dari siswa maupun orang tua yang menitipkan pemahaman kepada putra/i nya apabila bisa diterima di sekolah ' A' akan lebih mudah untuk melanjutkan ke sekolah 'A ' berikutnya. Berulang terus seperti itu. Itu maksud dari sekolah untuk sekolah
Sementara ketika dengan pemahaman sekolah untuk hidup. Abaikan gengsi . 
Tak selamanya berada di sekolah " A" membuat putra/i kita bahagia dan mandiri. 
Tujuan dari pendidikan adalah membuat anak bahagia dan mandiri . 
Menemukan dirinya , memahami dirinya dan menjadi dirimya sendiri.

Sabtu, 24 Februari 2018

Jigsaw Metode

Metode jigsaw adalah suatu kegiatan belajar dengan melibatkan kerjasama antara satu siswa dengan siswa yang lain untuk mencapai tujuan bersama.
Strategi jigsaw dapat dikategorikan sebagai kelompok pembelajaran kooperatif.
Model belajar kooperatif menitik beratkan kepada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil yang terdiri dari atas 4-6 siswa heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri

Jigsaw methode                                    
Mengembangkan kemampuan
mendengar
berbicara
menghargai
Terlihat antusias
Dan bersemangat
 
Kemajuan teknologi yang dirasakan di zaman ini berimbas kepada semua bidang kehidupan. Menolak tapi membutuhkan . Dilema, apalagi bagi orangtua yang memiliki putra putri masih sekolah. Penggunaan gawai/gadget/hp dilingkungan pelajar menjadi hal yang memusingkan orang tua. Menjadikan keadaan tersebut menjadi layanan klasikal untuk dibahas dalam pertemuan Bimbingan konseling di kelas adalah hal yang mengasyikkan . 
Dengan tema besar yang kuangkat" Manfaat dan mudarat Internet terhadap bidang kesehatan, pendidikan, teknologi,pergaulan, game,politik, gaya hidup dan fashion.
Membagi kelas menjadi kelompok kecil setelah mereka selesai menghitung hingga hitungan ke 8.
Dan mencari teman yang nomer hitungan nya sama. Lebih adil dan tidak ada yang protes.
Saat sudah duduk bersama baru kemudian memberikan prolog dan menyampaikan tema kecil yang berbeda oleh setiap kelompok.
Berlanjut ke kegiatan berikut mereka diberi tugas untuk berselancar di internet mencari informasi manfaat dan mudaratnya internet terhadap bidang-bidang tersebut. Seru,ramai dan antusias. 
Generasi digital akan berteriak girang ketika di beri kesempatan untuk membuka hp. 
Saat siswa mempresentasikan materinya
Tantangan bagi gurunya untuk membuka pemikiran, masih dengan kekhawatiran dampak buruk dari internet atau lebih bijak menghadapi perubahan yang terjadi.
Metode jigsaw yang memberi kesempatan siswa untuk mengemukakan pendapat, mengelola informasi dan mengembangkan ketrampilan berkomunikasi mengajar kan kepada semua siswa untuk belajar berani menyampaikan pendapat nya.
Beberapa kecerdasan majemuk ( multiple intelegence) siswa dapat terasah melalui metode ini.
Saat siswa melakukan pencarian informasi melalui internet dan mendiskusikan data temuannya siswa sedang mengembangkan kecerdasan interpersonal dan logika berpikirnya.
Di pertemuan berikutnya siswa mulai diberi kesempatan untuk mempresentasikan tema materi pada kelompok yang lain.
Mengamati kecerdasan linguistik, interpersonal dan logika matematika,kinestetik dari siswa/iku dalam berinteraksi dan berkomunikasi saat menjadi "ahli" yang sedang menyampaikan tema materi nya.

Rabu, 31 Januari 2018

Demam Dilan

 
 
 
Berawal dari pemaksaan yang berakhir dengan rasa penasaran . 
Putriku yang bertanya tentang kehidupan masa remaja yang pernah kulalui.
Dan menyarankan aku untuk membaca novel remaja karya Pidi Baiq . 
Asumsi awal yang sedikit negatif memberi penilaian novel ini pasti lebay sama seperti novel-novel era sekarang yang terkontaminasi dengan sinetron. 
Halaman demi halaman dibuka hingga penasaran demi penasaran menumpuk 
Satu pelajaran berharga mengutip peribahasa lawas " Tak kenal maka tak sayang" . 
Terlalu cepat berasumsi tak baik juga untuk hati dan pikiran. 
Hingga kukatakan kesukaan terhadap sesuatu itu hanya masalah selera ( cari pembenaran) . 
Dan selera tak pernah bisa disalahkan. 
Hmm ...jadi kuat kan alibinya. 
Novel Dilan yang ditulis oleh Pidi Baiq memang menyita perhatian banyak pihak. 
Aku yg saat ini sudah di posisi sebagai guru BK bisa mengambil contoh nyata dari peran yang ada di novel dan filmnya tersebut sebagai pelajaran hidup dan  materi layanan yang menarik untuk dibahas. 
Dari tugas perkembangan remaja yang saat ini di alami oleh siswa/i ku menjadi materi layanan tentang masa- masa remaja yg penuh cerita tentang harapan,kegalauan,bahagia,senang,sedih gelisah . Sebagai bahan diskusi tentang berwarnanya  hidup karena pernah lahir sosok seperti Dilan. 
Dan mengutip kata-kata yang diucapkan oleh si pengarang  dengan adanya anak-anak  nakal berarti guru BK di sekolah tak lagi dianggap magabut ( makan gaji buta) 
Mengupas sosok- sosok lain dari novel Dilan adalah peran orang tua yang bijak menghadapi prilaku remaja-remajanya yang dikala itu pastinya juga cukup mengkhawatirkan. 
Membahas tentang Dilan juga dapat menjadi pengantar untuk memulai kbm di kelas. 
Ketika suasana temaram dengan gerimis pagi yang berlanjut dari malam membuat siswa/i ku kurang bersemangat untuk membahas materi tentang " Quote yang membangun." 
Kumulai dengan bercerita tentang bagaimana suasana pergaulan saat masih SMA . 
Dan masa SMA memang lah masa yang paling menyenangkan diantara semua fase kehidupan manusia ( menurutku ) setelah melewati beberapa fase yaitu bayi, kanak-kanak , remaja dan dewasa . Hingga terucap putih abu-abu itu masa paling indah untuk dikenang. 
Demam Dilan juga bisa menjadi jembatan untuk menghubungkan dunia siswa dengan dunia guru. 
" Dari dunia mereka ke dunia kita. Dan hal ini memudahkan guru membangun jalinan, menyelesaikan bahan pelajaran lebih cepat dan membuat hasil belajar lebih melekat"
Terima kasih Dilan , terima kasih ayah @ pidibaiq


Dua telinga satu mulut

 
Anugrah dari yang maha kuasa kepada hambanya dalam bentuk panca indera telinga dan mulut yang berjumlah berbeda memiliki filosofi yang mendalam. 
Namun seringkali terabaikan seakan-akan tak mengandung makna yang bisa di renungkan . 
Ingat teman terdekat ku dahulu pernah berkata " Manusia itu punya 2 telinga dan satu kuping dengan perbandingan 2:1 . Maknanya agar kita lebih banyak mendengar dari pada berbicara   
Terkesan sepele hanya mendengar saja ya  
Namun mantan presiden Soeharto pun pernah menyampaikan tentang pentingnya mendengar . 
" Mendengar memperkaya hati" Dan aktifitas mendengar melibatkan indera telinga untuk diolah dalam otak agar menjadi satu pemahaman bagi manusia. 
Sementara mulut yang berjumlah satu memiliki peran untuk menyampaikan berbagai hal berkaitan dengan hasil pemikiran di otak untuk diucapkan . 
Satu cerita tentang  mendengarkan . Ketika di suatu siang datang salah satu siswaku yang telah lulus untuk " bercerita" tentang kegalauam yang dialaminya. 
Dan kepekaan seorang konselor teruji untuk memulai bertanya 
" ibu bisa bantu apa untuk kamu nak", tanyaku. 
Dan dijawab dengan kalimat , " gak bu, sy hanya butuh ibu untuk mendengar saya aja "
Mahalnya situasi dan kondisi untuk mencari pendengar atas kegalauan yang dirasa.

Rabu, 24 Januari 2018

Quote yang membangun

Memasuki tahun baru dengan memberi layanan materi klasikal quote yang membangun. Tak bertemu selama liburan semester ganjil menantangku untuk membuat materi layanan sesuai tugas perkembangan kematangan intelektual siswa menengah pertama.
Berawal dari refleksi akhir tahun yg kuposting untuk diisi oleh siswa/i ku sebagai data asesmen kebutuhan mereka. Salah satu siswa ada yg mengungkapkan untuk lebih mendalami tentang quote ( kata bijak) . 
Ya mengungkapkan quote memang selalu diucapkan oleh siswa/i ku ketika aku memanggil nama mereka ketika di absen . Bertujuan untuk membakar semangat mereka.Dan beragam quote yg diucapkan . Dari yg berkesan melow mengutip dari judul lagu " nothing gone change my love 4 U " . Quote yang mengutip dari bahasa Inggris " Never give up, always positif thingking, keep smile, juga quote yang dikutip dari peribahasa yang dipajang di sepanjang koridor kelas ( untuk yang ini aku yakin mereka ngintip keluar jendela untuk membaca ) 
Proses kbm yang terjadi di materi ini diawali dengan membagikan beraneka kalimat bijak. Meminta siswa untuk menuliskan quote yg di dapat untuk kemudian memaknai pesan tersirat dari setiap quote. Dan babak yang paling mendebarkan adalah saat siswa mulai terlibat untuk berargumen menyampaikan pendapat nya . 
" Takut salah bu," itu yg diungkap ketika meminta salah satu siswa untuk berpendapat . 
" Saya hargai apa pun pendapat mu, kita sedang belajar. Salah adalah bagian dari proses belajar " 
Bukan hal yang mudah untuk dapat membuat siswa memiliki keberanian menyampaikan pendapat nya . Tahapan selanjutnya yang harus kulakukan setelah mereka mempunyai kepercayaan diri untuk berpendapat adalah mengajarkan cara menyusun kalimat yang efektif sehingga mudah dipahami. 
Dan kegiatan diakhiri dengan kalimat " bu, Minggu depan kita masih bahas tentang quote kan, disertai dengan tatapan mata penuh harap .

Selasa, 16 Januari 2018

Belajar Memaknai

 
 
Tiba2 jadi pengen mengulas novel yg baru dibaca. Novel dengan judul Dilan yg ditulis oleh Pidibaiq. Berawal dari cerita putri ku yg membaca novel itu. Dan banyak bertanya ttg gaya pergaulan remaja di zaman ku.  ( Ketauan deh udah tua) 
Aku coba mengulasnya dari sudut pandang orang tua yang pernah mengalami masa remaja. 
Halaman demi halaman yang kubaca menarik minat untuk terus membuka halaman berikutnya. 
Cerita berlatar belakang kehidupan era 90. 
Zaman aku pun mengalami masa-masa remaja di SMA juga. 
Tokoh utama di novel itu adalah Dilan dan Milea. 
Dilan digambarkan dengan sosok sebagai remaja putra  yang pintar namun nakal. 
Pemberani namun juga emosional . 
Keberanian dan sikap emosionalnya membuat Dilan punya kegemaran untuk berantem dgn banyak orang yg menurutnya mengganggu kenyamanan nya. 
Solidaritas yang biasa didengungkan oleh remaja di zaman kapan pun juga membuat Dilan seringkali melakukan perilaku bersumbu pendek kalo mengambil istilah zaman now . 
Dan Milea adalah sosok remaja putri . Cantik , pintar,berani dan menjadi rebutan para cowok.  
Dan beberapa tambahan para tokoh lain yg menjadi bumbu sehingga novel Dilan lebih hidup. 
Satu hal yg bisa menjadi renunganku sebagai orang tua juga guru ketika membaca novel Dilan adalah peran orang tua Dilan dan Milea yang begitu terbuka .
Bukan berarti kenakalan yg dilakulan oleh Dilan tidak membuat pusing dan prihatin orang tua. Pastinya teramat sangat mengkhawatirkan ketika setiap kali putranya yang bernama Dilan melakukan tawuran.Namun dinovel tersebut digambarkan ketenangan bundanya Dilan dalam menghadapi perilaku anaknya yg luar  biasa ' berani" seakan-akan memiliki nyawa banyak seperti kucing . 
Jadi berpikir apakah orang tua zaman now ada yg masih sangat tenang menghadapi perikaku anaknya yg gemar berantem dan masuk dalam genk motor? 
Untuk keadaan kala itu aku sangat yakin sekali pastinya perilaku gemar berantem sudah cukup meresahkan juga .
Kisah percintaan sepasang remaja yg menarik walau berakhir dengan sad ending dan membuat penasaran karena ternyata memang diangkat dari kisah nyata sang tokoh.
Terbayang olehku tokoh utama dalam cerita yg benar-benar bisa menghipnotis ku untuk penasaran dan mencari tau sosok sebenarnya.
Dan banyak hal yang bisa diambil menjadi pelajaran hidup ketika membaca Milea suara dilan . Melihat dan memaknai dari sudut pandang yg berbeda tentang bagaimana psikologis yg dirasakan oleh dillan menghadapi pergulatan batin antara memilih milea hidup tenang dan nyaman atau memenuhi segala rasa penasaran nya sebagai remaja yang masih mencari identitas diri. 
Hal -hal seperti ini yang terkadang diabaikan oleh guru dan orang tua.