Minggu, 20 Desember 2015

Rekayasa dan Pencitraan

Rekayasa dan pencitraan adalah dua hal yang sangat dekat dalam hidup masyarakat Indonesia .
Budaya ABS begitu menyatu dalam setiap sendi kehidupan .
Mengumpulkan kelompok untuk satu kata menjadi hal yang sangat biasa
" yang bagus-bagus aja ya kasih infonya "
Dan pencitraan kata-kata yang saat ini sangat mudah diucapkan , menghilangkan rasa apresiasi terhadap sesuatu .
Ketika yang melakukan adalah 'pimpinan'semua menjadi 'baik atau setidaknya dianggap baik .Tak perduli dan selalu ingin dipuji oleh atasannya lagi . Merupakan tipe-tipe pencari "pencitraan "
Sejujurnya tak setuju dengan kalimat sudah budayanya begitu . Sepengetahuanku budaya adalah hasil cipta karya manusia yang memiliki daya manfaat untuk lingkungannya.
Tapi ternyata semua berbalik di zaman ini . Sedikit khawatir dan terkontaminasi dengan pemikiran pencitraan.
Semua melakukan hal positif karena ingin dinilai dengan citra baik walau harus dilakukan dengan rekayasa.

Maju Kena Mundur Kena


Maju kena mundur kena seperti judul filmnya warkop DKI .
Menimpaku hingga membuatku geleng-geleng kepala .
Ketika memutuskan maju terbayang adalah penilaian yang bernilai " evaluasi " baik itu berjalan baik ataupun mengandung resiko negatif.
Tak terpikir untuk memberi apresiasi . Mungkin karena kelemahanku memoles laporan yang baik-baik saja ...' asal bapak senang'.
Ketika memutuskan mundur terbayang adalah kekecewaan wajah-wajah polos pemilik masa depan yang keinginannya tak terakomodasi .
Semakin menyadari keterbatasan manusia melalui teori hirarki kebutuhannya Abraham Maslow .
Maslow berpendapat kebutuhan di tingkat rendah harus terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan di tingkat lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi .



Merasa yang dilakukan telah sampai pada tingkat kebutuhan yang ke 5 namun ketika tak memperoleh penghargaan dan apresiasi maka yang terjadi adalah maju kena mundur kena

Sabtu, 12 Desember 2015

Kucing dan Matematika

Kucing dan matematika adalah 2 hal yang sama-sama tak begitu berkesan bagi hidupku . Aku tak begitu menyukai binatang yang katanya hewan kesayangan nabi Muhammad SAW.
Bagiku kucing adalah hewan yang teramat biasa tak menarik perhatianku kecuali suaranya yang mengeong meminta perhatian, Yang kuingat dari kucing adalah hewan manja dan ,malas suka mencuri bekal makan siangku . Ketika pintu ruangan tak tertutup rapat dan manakala kembali dari mengajar atau aktifitas lain mencuci tangan untuk menyantap makan siang ...jreng bekal makan siangku telah terkoyak-koyak dengan sempurna ....oh tanggal tua sengaja membawa bekal dari rumah biar hemat (padahal bokek) harus sabar dengan perilaku kucing.
Hal kedua yang kuingat dari kucing adalah penghasil kotoran ter" sopan "di halaman sekolahku. Populasinya yang cukup besar membuat halaman sekolah yang diisi dengan lapangan basket ,voli , bulutangkis menjadi area yang sangat di gemari oleh gerombolan kucing karena dipinggir ketiga lapangan tersebut banyak pasir juga rerumputan dan pohon-pohon . 

Sedangkan matematika adalah hal kedua yang gak berkesan karena setelah aku dewasa sekarang ini ( gak mau ngaku tua )aku menyadari tak cerdas matematika tapi tak lantas membuatku berkecil hati . 
Aku tetap bisa hidup dengan kecerdasan interpersonal , intrapersonal dan linguistikku 
# teori multiple Intelligence.
Ingat kok aku zaman SMP dan SMA pernah belajar matematika dengan beragam kategorinya , aljabar, aritmatika, logaritma, trigonometri ...belajar tapi gak nyantol blas.
Saat ujian bisa jawab dan faktor lucky nilainya bagus. Alhamdulillah lulus dan bekerja yang berhubungan dengan banyak individu . Ilmu matematika dengan beragam kategorinya tak menambah penghasilanku . Kukayakan diriku dengan menanam kebaikan lewat interpersonal , intrapersonal juga lewat linguistik baik lisan maupun tulisanku .Tak berbentuk materi ( uang ) tapi bisa membuatku bahagia dan sangat bahagia . 

Aku ingin bercerita tentang kucing dan matematika , 
Saat mengawasa UAS di salah satu ruangan ujian sebelum memulai mengisi LJK ( lembar jawaban komputer ), siswaku bersiap untuk menjawab soal . Tiba-tiba terdengar meong...meong . Semua terbelalak menyadari seekor kucing ada dalam ruangan ujian. 
Cerita tentang matematika dan kucing belum selesai .45 menit menjelang UAS berakhir tak disangka si kucing kembali mengeong dan nangkring diatas meja salah satu siswaku . Mencoba menarik kertas ujian seakan-akan ingin ikut menjawab soal matematika tersebut. Bersama dengan siswa kucoba mengusir si meong keluar ruangan . Tak sampai 5 menit si meong kembali mencoba mengganggu siswaku , seperti orang gila aku berbicara sendiri kepada si kucing , " udah dong jangan ganggu lagi , nih masih ada soal yang sisa kalo mau ikut ngerjain , kataku . Tak diduga si meong ngeloyor pergi menjauhi kelas ...haha kucingpun phobia matematika

Rupa-rupa Fulffinitas


Anakku 34 beragam dan rupa-rupa wajahnya. Menyenangkan berkenalan dengan mereka .
Adel anak pertamaku sesuia dengan susunan absen di kelas, manis , ceria terkadang iseng.
Adisty lebih kalem dari kakaknya tapi suaranya dahsyat.
Amaranggana mulai terlihat sedikit lebih tinggi walau masih sering diledek
Auralia anak tunggal yang manja dan peduli dengan kegiatan sekolah
Anisa biasa dipanggil mbak Ica sering jadi korban keisengan teman-temannya
Bagus Alfian biasa dipanggil Alpin biasa juga digombalin sama Indira
Brijul si ketua kelas yang gak pernah bisa serius
Chaska juga biasa digombalin Indira, bukan begitu In
Dean mulai terlihat lebih mandiri
Dito wah anakku yang paling hobi teriak dan rame
Farah tipe orang yang cukup bisa diandalkan
Fauzan si ganteng yang cukup jadi rebutan
Gita si ceria yang segala kalimat bisa didangdutin
Karien cukup strong untuk jadi "Sandra Bullock"#Speed 1
Indira si kiting yang gak bisa diam , bahasanya #yaela
Laili administrasi yang bisa diandalkan kalo gak ada dia bisa perang sama wali kelas tetangga deh.
Maharani Zhafira, fira biasa dipanggilnya ceria juga serius ...ehm sama itu tu
Tasya tinggi bongsor tapi manja dan moodian.
Erico sering diisengin tapi selalu tabah untuk beradaptasi .
Hiro paling hobi buat catatan dengan gambar, ro pjnya mana
Adit , konyol rame heboh cocok berperan dalam MIB
Alif sedikit temperamen tapi cukup tabah
Arkan semua langsung teriak ..ngaku-ngaku deh , cool , tenang bikin penasaran
Nabila A satu dari tiga nabila , ceria tapi sering gak pede
Nabila Khaerunisa ...Kubil nama topnya , suaranya kaya anak kecil sedikit sensitif
Na U yang ini seri ketiga dari nabila , cuek , kritis cukup peduli
Novi Julianty , ngetop dengan panggilan pijul pemalu dan cukup tekun belajar
Rasya , cuek dan kritis
Revita sedikit manja dan gaya anak-anak
Risna , na pjnya ya
Salsa anak kesayangannya PBB
Fifi , cuek iseng bertenaga kuli ...info yang akurat
Trio , serius bisa juga kocak
Zahra bungsuku yang paling kalem

Minggu, 06 Desember 2015

The 2ND Independence Day...

The 2ND Independence Day...judul dari pentas drama yang ditampilkan oleh Fulffinitas . 
Ditampilkan di halaman sekolah SMP N 40 Jakarta . Disaksikan oleh lebih 800 pasang mata yang sangat antusias, Hingga melewati batas penonton . 
Dukungan dari orang tua gak mungkin bisa diabaikan  dan ucapan terimakasih bagi team IT yang bekerja sangat luar biasa.Kekompakan kelas yang selalu bisa menenggang hingga tak egois maunya keinginan sendiri yang harus dituruti patut diacungkan jempol . 
Kerja ini kerja team ...kerja kelas ...kerja kita semua.. Dan sukses milik kita semua . Milik orang tua, milik kelas ...
     

Sabtu, 05 Desember 2015

Detik-detik menjelang Coming soon....


Detik-detik menjelang coming soon , mendadak keringat dingin, heboh, panik..kunikmati setiap keluahan yang terlontar dari celotehan abgku.
Detik-detik menjelang coming begitu menguras energi tak hanya bagi pemain.
Bagi pencetus idepun terkena imbasnya , tak nyenyak tidur hingga tiap jam terjaga memastikan semua baik-baik saja. Berpikir mundur...??? Oh tidak itu bukan kami....begitu pesan yang kutangkap dari ekspresi yang nampak. Kekompakan kelas teruji. 
Meski layaknya awal komitmen ada beberapa perbedaan prinsip. 
Mendampingi mereka latihan merupakan energi bagiku.







Patuh dan tunduk dengan arahan sutradara .
Acungan jempol untuk sang sutradara yang rangkap jabatan sebagai penulis skenario juga pemain
Dan terasah kemampuannya dalam mengayomi teman-temannya . Semoga cita-citanya yang ingin jadi 
Polisi yang bertugas mengayomi masyarakat dapat terwujud. Aamiin

Bermacam karakter ada di kelas Fulffinitas 9.2 , minoritas tak jadi halangan untuk bersosialisasi .
Kusampaikan dengan bahasa yang sangat halus , "hargai temanmu , dia bagian dari kita . Kita keluarga nak".
Menenangkan mereka butuh energi ekstra, saat baper menyerang entah karena PMS, kelelahan atau apalah namanya , kutenangkan dengan usapan kasih ibu. 
Ketika kelas yang lain mengibarkan bendera putih tanda menyerah karena tak mampu mengakurkan perbedaan kumaknai itu sebagai kelemahan .
Dan kugunakan otoritasku sebagai wali kelas untuk mendorong semangat Fulffinitas
 " Kalian berbeda dan Pasti bisa "
Ketika abgku yang lain sedang berkutat dengan tantangan tugas akhir membuat otobiografi dan ping bbm berbunyi untuk nego deadline kujawab dengan emoticon tersenyum, karena kelas Fulffinitas juga sedang berjuang untuk mempersiapkan dramanya .Semua dengan tantangan yang berbeda.