Sementara aku juga punya cerita menarik tentang nasib anak kost, saat itu masih mahasiswa yang mengandalkan uang kiriman untuk kelangsungan hidup. Saat awal bulan dan kiriman baru datang, aku bersama dengan teman-teman yang senasib langsung menyerbu kantin untuk makan siang dengan menu wajib mie ayam atau gado-gado, sementara untuk minumnya tergantung keuangan kiriman. Awal bulan biasanya menu minumannya adalah jus atau es campur...wah gaya ya dan pesanannya selalu datang lebih cepat sebelum makanannya datang terhidang di meja kami. Tetapi yang membuatku tak habis pikir manakala sudah menjelang tengah bulan menu makan tetap sama hanya minumnya yang berbeda. Dan aku bersama 3 temanku hanya memesan" air putih saja", tetapi untuk mendapatkan air putih tersebut di tengah bulan ternyata seperti mencari air di gurun pasir ( lebay deh) pesanan air putih itu lamaaaaaaaaaaa banget datangnya. Akhirnya aku dan teman-teman sepakat mengatakan menu tengah bulan adalah mie ayam /gado-gado beserta es budeg.....Penjualnya budeg kalo hanya menerima pesanan air putih saja....ah nasib anak kost....
Selasa, 31 Mei 2011
Kisah Bahrun dan es budeg
Sementara aku juga punya cerita menarik tentang nasib anak kost, saat itu masih mahasiswa yang mengandalkan uang kiriman untuk kelangsungan hidup. Saat awal bulan dan kiriman baru datang, aku bersama dengan teman-teman yang senasib langsung menyerbu kantin untuk makan siang dengan menu wajib mie ayam atau gado-gado, sementara untuk minumnya tergantung keuangan kiriman. Awal bulan biasanya menu minumannya adalah jus atau es campur...wah gaya ya dan pesanannya selalu datang lebih cepat sebelum makanannya datang terhidang di meja kami. Tetapi yang membuatku tak habis pikir manakala sudah menjelang tengah bulan menu makan tetap sama hanya minumnya yang berbeda. Dan aku bersama 3 temanku hanya memesan" air putih saja", tetapi untuk mendapatkan air putih tersebut di tengah bulan ternyata seperti mencari air di gurun pasir ( lebay deh) pesanan air putih itu lamaaaaaaaaaaa banget datangnya. Akhirnya aku dan teman-teman sepakat mengatakan menu tengah bulan adalah mie ayam /gado-gado beserta es budeg.....Penjualnya budeg kalo hanya menerima pesanan air putih saja....ah nasib anak kost....
Belajar Organisasi
Kenangan yang didapat dari kegiatan Pensi di sekolahku, melihat kepuasan siswa. Mereka senang dan puas dengan acara yang terselenggara . Alhamdulillah , tetapi ada hal-hal yang tersisa untuk jadi bahan renungan dan pembelajaran bagi semua pihak yang melaksanakan kegiatan tersebut. Sebagai guru yang membimbing acara kegiatan itu,cukup stress dan was-was karena banyak pr yang harus diselesaikan . Mencoba mengevaluasi, dan analisa dari kegiatan itu berdasarkan job kerja yang telah dilakukan . Dari pembuatan proposal kegiatan yang tidak sesuai dengan susunan kepanitiaan , Job kerja yang harus dilakukan tiap seksi yang tidak sesuai dengan tugasnya dan etika mengundang guru-guru yang diluar ingatan mereka. Bagi siswa mungkin hal itu tidak menjadi hal-hal yang meresahkan mereka, tetapi bagi guru-guru hal tersebut dapat menjadi masalah besar.Karena merasa tidak dianggap dan diperdulikan, diacuhkan sementara ada hal lain lagi yang harusnya menjadi bahan renungan untuk diperbaiki. Kedekatan antara guru yang membimbing kegiatan tersebut dengan panitia dari siswa sangat tidak terjalin, dan akhirnya berjalan sendiri-sendiri mereka-reka harus seperti apa dan sudah sampai dimana kerja masing-masing seksi. Belum lagi cerita yang lain tentang kekecewaan beberapa guru atas undangan yang serba mendadak tanpa disertai dengan waktu acaranya. Itu dibuat dan diserahkan setelah ada pertanyaan guru diundang gak…? Sebagai salah satu panitia dari kegiatan tersebut dan sering menjadi pengamat atas berbagai hal yang terjadi di lingkungan sekitar. Aku berpikir hal ini terjadi karena tidak adanya komunikasi dan koordinasi antara guru dan siswa. Ketegasan yang kurang dari guru untuk memberi arahan yang jelas kepada siswa, koordinasi yang tidak berjalan juga antara guru dan guru, etika menghargai guru atau orang yang lebih tua. Begitu juga sosok pimpinan yang ternyata tidak mampu menjadi pemimpin, hanya mencari nama dan kesenangan untuk diri dan kepentingannya sendiri. Mengkhawatirkan keadaan seperti ini dalam lingkungan kecil sudah seperti ini bagaimana dalam lingkup yang lebih luas? Tidak pernah ada kebesaran jiwa dari orang-orang yang menjalani kehidupan untuk menerima kelebihan orang lain. Cerita lain lagi sewaktu ada kegiatan LDKS dan terpilih susunan pengurus ketua dan wakil dan sekretaris beserta seksi-seksi. Seorang siswa yang berasal dari jenjang kelas yang lebih tinggi tidak siap mental saat mendapati dirinya hanya terpilih sebagai wakil ketua. Dan berkonsultasilah dia dengan orang tua dan beberapa guru yang dia percayai, jawaban yang cukup membuatku tercengang adalah hasil konsultasi dia dengan beberapa guru tersebut memanas-manasi perasaannya untuk tidak menjadi hanya wakil ketua. Kenapa ya kita orang dewasa ( guru & orang tua ) tak pernah mempersiapkan mental anak-anak kita untuk bisa menjadi orang yang mau menerima kelebihan orang, dan tidak merasa terhina saat harus dipimpin oleh orang yang lebih muda . Senioritas masih ada dan akan terus ada di negara ini sepertinya.
Senin, 30 Mei 2011
Mengajar apa ?
Minggu, 29 Mei 2011
Keterampilan Konseling I
Dalam sesion konseling ada tahapan yang harus dilalui oleh psikolog ataupun konselor. Tidak bisa langsung bertanya tentang masalah selalu harus dimulai dengan beberapa tahapan yaitu:
1. Tahap pembinaan hubungan
2. Tahap pembahasan masalah
3. Tahap pembentukan tujuan dan strategi
4. Tahap penilaian dan tindak lanjut
Pada tahap pembinaan hubungan saja, tak akan gampang bagi konseli atau klien membuka diri dengan orang yang baru dikenalnya. Apalagi tanpa kesadaran dari klien untuk datang dengan permasalahan yang dialaminya. Sering kali konseli atau klien tak menyadari akan masalah yang dihadapinya. Dan dengan sangat terburu-buru seakan akan sudah mampu menyimpulkan masalah yang dihadapi oleh konseli atau klien, konselor atau psikolog langsung memberi nasehat. Kedekatan belum terjalin dan langsung memberi penilaian. Tahap pembinaan hubungan ini dilakukan dengan sungguh -sungguh karena awal kerjasama dan kepercayaan antara klien dan konselor terjalin akan memudahkan klien dibantu untuk menyelesaikan masalahnya.Dan ada tehnik yang dapat dilakukan oleh konselor untuk dapat membuka hubungan dengan klien dengan komunikasi tertentu.Mendengarkan adalah tehnik yang paling penting dalam proses konseling. Respon dalam tehnik ini disebut juga dengan Attending. Attending adalah sikap memberi perhatian dengan beberapa bagian yang harus dilalui seperti:
1. Respon verbal clarification: konselor mampu mengembalikan seluruh pesan dari klien
2. Respon verbal Probe:Pertanyaan awal untuk mengarahkan klien memahami masalahnya
3.Minimal encourage: respon non verbal konselor , menatap, tersenyum ,menganggukkan kepala
4.Verbal Parafrase:respon verbal konselor terhadap isi pesan atau pemikiran klien
5.Verbal reflection of feeling:konselor merefleksi perasaan klien yang tak diucapkannya.
6.Verbal attending summarization:konselor menyimpulkan informasi dari klien tentang isi dan perasaannya.
Pada tahap Attending ini tugas konselor mengajak klien / konseli memahami akan masalah yang dihadapinya. Memberi kesadaran bahwa klien patut dibantu untuk menyelesaikan masalahnya.
Untuk tahap awal pembahasan tentang keterampilan konseling seperti ini dahulu.
Sabtu, 28 Mei 2011
Krisis Kasih sayang
Ujian kesabaran
Jumat, 27 Mei 2011
Bawah...Menengah..Atas
Dalam lingkungan baik dan buruk
Manusia diciptakan Allah untuk bisa bersosialisasi dengan lingkungannya . Saling membutuhkan dan membantu. Tetapi pasti ada saja perilaku dan sifat manusia yang beraliran merusak lingkungan dan mencari keuntungan untuk diri dan kelompoknya. Sebagai pembimbing di sekolah , aku menjumpai entah rekan kerja atau siswa, atau mungkin diriku sendiri terkadang berperilaku baik tetapi menjadi tercemar karena ada dalam lingkungan yang kurang baik. Makanya sering aku menemukan orang tua yang terkaget-kaget apabila aku menginformasikan mengenai perilaku anaknya( siswaku di sekolah ) yang tidak sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku. Orang tua pasti akan mengatakan anak saya di rumah baik-baik saja kok bu, bahkan cenderung pendiam. Lingkungan memang berpengaruh besar bagi perilaku seseorang. Yang baik bisa menjadi tercemar saat berada dalam lingkungan yang merusak diri dan pemikirannya. Sementara seseorang yang telah tercemar dalam lingkungan yang kurang baik dapat menjadi baik kembali saat berada dalam lingkungan baik. Tetapi aku tetap berharap orang-orang yang tanpa kemauannya ada dalam lingkungan kurang baik, dapat menjaga diri, pemikiran dan perasaannya untuk tetap mau berbuat dan menjadi orang baik. Karena semakin langka orang-orang baik dan “ benar “ saat ini.Mengutip tulisan yang pernah aku baca di salah satu buku pengembangan diri karya Arvan Pradiansyah” Bersikap jujur ditengah masyarakat yang tidak jujur, tidak akan mencelakakan . Justru kita akan menjadi orang yang special dan berbeda dari yang lain. So…jangan takut menjadi orang baik karena justru disitulah letak bedanya kita dengan orang-orang yang berperilaku kurang baik…
Kepentingan
Ada pernyataan yang pernah aku dengar biasanya menjelang pemilu. Tidak ada musuh abadi yang ada kepentingan . Karena biasanya para elit politik jauh sebelum pemilu saling bertikai menjatuhkan lawannya. Tetapi akan menjadi lain cerita saat sudah menjalin hubungan berdasarkan kepentingan. Perilaku yang kurang patut untuk dijadikan panutan. Ya bukan berarti juga pertentangan pendapat dengan latar belakang berbeda kepentingan harus menjadi permusuhan yang abadi. Membingungkan ya… Mungkin begitulah perilaku manusia yang memiliki ambisi akan kekuasaan. Yang ada dalam pemikirannya adalah mencari pemenuhan dari kebutuhannya.Dan kemudian perilaku yang ditampilkan adalah menghalalkan segala cara tak memperdulikan etika dan norma yang dilanggar. Indonesia dalam lingkup luas sering tergambar dalam berbagai pertunjukan keseharian entah melalui media elektronik maupun dalam media cetak . Berbagai perilaku aneh bin ajaib di ramu menjadi satu perilaku yang mencengangkan penontonnya. Dan yang menyedihkan lagi perilaku memenuhi kebutuhan untuk kepentingannya juga terjadi di berbagai aspek kehidupan rakyat Indonesia. Sepertinya hampir semua warga negara telah terjangkit ambisi untuk mencari keuntungan dengan menghalalkan segala cara. Budaya malu sudah mulai terkikis. Bahkan yang lebih mengkhawatirkan justru malah malu saat tak memiliki sesuatu seperti orang lain di lingkungannya.Manusia diciptakan Allah memang untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia harus berjuang dan berusaha, dan proses itu terkadang menghalalkan segala cara. Hal –hal tersebut tidak hanya terjadi pada elit politik tingkat tinggi tetapi menyebar juga pada segala lapisan masyarakat.Dalam semua aspek selalu ada keinginan setiap orang yang memiliki ambisi untuk memenuhi kebutuhan dan menggunakan kesempatan yang ada. Kepentingan akan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan menghalalkan segala cara. Dan itu juga berlaku dalam lingkungan tempatku bekerja. Menjelang mutasi kepala sekolah , bergeraklah orang-orang yang memiliki ambisi untuk menduduki posisi penting di sekolah . Tak memperdulikan etika dalam mencapai kepentingan tersebut.Lucu dan membingungkan
Tak Berdaya
Manusia diberi Allah kemampuan untuk berpikir dan kesempatan untuk bertindak memutuskan apa yang menjadi pilihannya.Tetapi entah karena apa banyak faktor yang mempengaruhi akhirnya banyak manusia yang tidak mempergunakan kemampuannya untuk berpikir dan kesempatan untuk memutuskan tindakannya. Berada dalam ketakutan yang tak beralasan yang sebenarnya dapat dicegah bukan malah dianggap sebagai hal yang wajar.Ada satu kejadian yang terjadi dengan rekan kerjaku dari lembaga lain, dia bertanya apakah aku juga diminta uang untuk pengmbilan surat keputusan pencairan uang, dengan alasan untuk mengikuti penataran . Apakah ada hubungannya antara surat keputusan dan kegiatan penataran?Dan saat informasi tersebut aku teruskan lagi kepada instansi yang berkaitan . Jawaban dari rekanku ini agak diluar dugaanku, nanti gimana dengan nasib ku. Jangan aku deh. Wah kan ternyata kita sebagai manusia masih lebih takut dan khawatir dengan aturan yang mengada-ada yang dibuat oleh atasan daripada aturan yang telah ditetapkan Allah melalui Rosul yang menjadi utusannya.Ketakberdayaan kita sebagai manusia mungkin bisa dikatakan sebagai bentuk ketakmerdekaan kita terhadap diri kita sendiri. Karena ciri dari kemerdekaan adalah lepas dari ketergantungan pada apapun yang ada diluar dan bergantung pada diri kita sendiri. Mungkin kita mandiri atau merdeka secara fisik tetapi belum tentu secara mental dan emosional.Ya seperti contoh cerita rekan saya tadi. Merdeka dan mandiri secara fisik tapi tidak secara mental masih terlintas dalam benaknya kekhawatiran akan nasib masa depannya di kemudian hari saat melakukan suatu tindakan . Benar setiap orang harus memikirkan secara matang akan tindakan yang akan diambilnya
Amar Ma'ruf Nahi Mungkar
Adalah sebuah frase dalam bahasa Arab yang maksudnya sebuah perintah untuk mengajak atau menganjurkan hal-hal yang baik dan mencegah hal-hal yang buruk bagi masyarakat.Dalil amar ma’ruf nahi mungkar adalah: Hai anakku dirikanlah sholat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu adalah termasuk hal-hal yang diwajibkan ( oleh Allah) ( Luqman 17) . Jika tidak mau melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar , maka Allah akan menyiksa kita dengan pemimpin yang zhalim dan menindas kita tidak mengabulkan segala doa kita. Hendaklah kamu beramar ma’ruf ( menyuruh berbuat baik) dan bernahi mungkar ( melarang berbuat jahat).Kalau tidak maka Allah akan mengusahakan atasmu orang-orang paling jahat diantara kamu, kemudian orang-orang yang baik-baik diantara kamu berdoa dan tidak dikabulkan ( doa mereka) ( HR. Abu Zar). Amar ma’ruf nahi mungkar dilakukan sesuai dengan kemampuan . Yaitu dengan tangan / kekuasaan jika dia pengusaha / punya jabatan. Dengan lisan/tulisan jika dia jurnalis atau intelektual. Atau minimal membencinya dalam hati atas kemungkaran yang ada . Ini adalah selemah-lemahnya iman. ( Wikipedia )