Sabtu, 21 Mei 2011

Rutinitas

Sudah hampir 2 minggu memasuki gerbang sekolah tanpa merasa greget yang berarti. Walaupun ada beberapa cerita yang cukup mencengangkan diriku. Tetapi tetap berbeda tanpa kehadirannya. Pernah mungkin karena tanpa disadari oleh kami bahwa secara tidak langsung kami kangen juga akan kehadirannya yang sering ngomel, dan ngomel melulu saat dia ada bersama -sama kami. Dan saat di Busway bersama 2 rekanku,kami membuat tebak-tebakan yang aku kirim via sms kepada rekan yang lain...Coba tebak udin apa yang sering istirahat.Rekan ku yang satu membalas dengan jawaban 'istirahatudin' aku balas lagi...'salah'. Rekan ku yang kedua menjawab dengan jawaban 'ngasoudin' aku balas belum tepat. Sementara rekanku yang ketiga menjawab hampir benar, tapi dia tidak menyadarinya ' ah aku malas mikir hari ini aku 'lelahudin' banget . Aku langsung membalas dengan jawaban hebat...walau tak bermaksud menjawab tapi malah bener....hehhe hanya cara pengucapan saja yang berbeda maksud. Rekanku yang satu masih penasaran dan menjawab semakin ngawur, aku membalasnya ...'ih maksa amat, salah juga' di balas lagi, 'ya udah ngapain juga aku ngabisin pulsa untuk jawab tebakan yang gak mutu. Dan aku jawab lagi 'idih gitu, jangan nyerah dong'.
Dan hari ini pas 2 minggu kami tidak mendapat dopping pagi sehabis senam bersama berupa "omelan"yang dikemas dalam bentuk briefing pagi . Apabila aku melihat catatan awal briefing hingga terakhir briefing isinya tak banyak berubah atau sesuatu yang baru, itu-itu saja. Sehingga sering apabila sangat terpaksa aku harus turun menghadiri briefing aku hanya menulis di memoku dengan tulisan yang berisi tgl hari itu, dengan isi sama kayak yang lalu.
Aku merasa tak banyak yang aku dapat saat aku dipaksa turun untuk mendengar isi briefing, malah sering merasa menjadi tambahan dosa baru, karena telah memiliki satu persepsi yang berbeda dari yang menyampaikan pesan dari narasumbernya.Selain yang pasti merasa buang-buang waktu saja.
Dan saat tak lagi mendengar isi briefing selama hampir 2 minggu ini, aku pribadi berada dalam zona yang sangat nyaman tapi ternyata kurang baik juga bagi perkembangan diriku sebagai manusia karena otakku kurang dilatih untuk berpikir menganalisa dan menyelesaikan permasalahan yang ada.Rutinitas yang nyaman membuat ku malas berpikir.Terkadang mungkin kita perlu juga mencari tantangan agar kita terlatih untuk mengelola emosi dan otak kita untuk berpikir dan mengambil tindakan yang sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar