Rabu, 11 Mei 2011

Kesetaraan Gender

Ini bukan pembahasan serius tentang Gender. Tetapi aku memulainya dengan memberi tugas kepada siswa yang kubimbing tentang Gender dan kodrat . Kujelaskan tentang Gender sesuai dengan pemahaman mereka, dan kodrat yang merupakan segala hal yang sudah digariskan oleh Tuhan saat menciptakan hambanya. Ciptaannya berupa laki-laki atau wanita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Gender adalah jenis kelamin , yang membedakan secara fisik antara laki-laki dan perempuan . Sementara kodrat adalah ketetapan yang sudah digariskan dalam kehidupan seorang wanita maupun lelaki.Contoh secara Gender jenis kelaminnya lelaki tetapi berkelakuan sangat feminine dan akhirnya dianggap sebagai waria. Bahkan sampai ada yang berani mengubah jenis kelaminnya untuk mengikuti hasratnya seperti yang dia mau. Padahal secara kodrat Allah telah menurunkan segala yang semestinya yang harus dilakukan oleh seorang wanita dan lelaki. Misalnya secara gender dia perempuan tetapi berprilaku tomboy seperti lelaki dan hal yang tak bisa lepas dari dirinya adalah kodratnya sebagai wanita yaitu melahirkan dan menyusui.Dan kodratnya ini tak akan bisa digantikan oleh pihak manapun. Saat memberi materi tentang kesetaraan Gender di kelas , aku mengambil contoh kejadian yang baru saja dilewati oleh semua orang di dunia. Pernikahan antara Pangeran Wiliam dan Kate Midletton. Begitu megah dan agungnya pernikahan tersebut.Tetapi dari momen tersebut aku mengambilnya untuk menjadi contoh tentang pada hal apa kesetaraan Gender harus diterapkan. Dengan sedikit bercanda aku mengajak salah satu siswa lelaki untuk menjadi Pangeran Wiliam dan aku menempatkan diri sebagai Kate Middletonnya.seakan-akan sedang mengucapkan janji pernikahan . Dari kegiatan itulah dengan mengambil contoh pernikahan Pangeran William dan Kate aku menjelaskan tentang pemahaman kesetaraan berdasarkan janji pernikahan yang diucapkan, yaitu saling mencintai, saling menyayangi dan saling menjaga. Disinilah letak kesetaraan Gender versi pernikahan di kerajaan Inggris Kate Midlleton memiliki harapan agar keberadaannya sebagai wanita juga diperhitungkan sebagai bagian yang dapat juga menjaga pernikahan tersebut. Menjaga pernikahan bukan hanya tugas lelaki sebagai kepala rumah tangga tetapi merupakan tugas bersama sebagai suami dan istri yang akan terus membangun rumah tangga. Padahal jauh sebelum berlangsungnya pernikahan agung, bahkan sangat jauh. Pahlawan nasional Indonesia RA. Kartini yang merupakan putri bupati rembang diminta untuk menikah dengan lelaki pilihan orang tuanya, padahal saat itu Kartini masih ingin untuk sekolah, tapi pada masa itu sekolah hanya diperbolehkan untuk kaum lelaki. Dan Kartini melakukan “pemberontakan” terpuji dengan menuliskan banyak surat kepada sahabatnya di Belanda mengenai harapannya terhadap nasib kaum wanita di Indonesia. Dan surat-surat Kartini kemudian menjadi buku yang cukup memberi inspirasi bagi wanita di Indonesia yaitu buku “ HABIS GELAP TERBITLAH TERANG “. Jadi rasa syukur sebagai wanita yang dilahirkan di bumi Indonesia adalah karena pemikiran Kartini yang memperjuangkan derajat wanita agar setara dengan lelaki tanpa melupakan kodratnya.Sekarang dapat dilihat dengan mudah kaum wanita yang berkiprah dalam bidang yang menjadi keahliannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar