Jumat, 27 Mei 2011

Bawah...Menengah..Atas

Bukan sedang ingin mengkastakan manusia, tetapi secara tak sengaja aku merasa memang ada perbedaan yang sangat terasa antara kelas bawah, menengah dan atas.Ini kualami setelah tak lagi menjadi penumpang kereta kelas ekonomi. Dahulu saat status dalam pekerjaan masih sebagai tenaga honorer, ya pilihan terbaik untuk kelangsungan hidup ke depan ya menjadi penumpang kereta ekonomi. Dilihat dari sudut pandang ekonomi . Karena apabila aku memilih menjadi penumpang kereta expres, mungkin nasib keuanganku setelah gajian hanya berlangsung 1 minggu, selebihnya gali lobang lupa nutup,hehehe. Dan sekarang aku mungkin sudah naik kelas sedikit, aku menjadi penumpang kereta kelas ekonomi ac saat ini. Dan tadi pagi aku agak kaget saat aku harus berganti kereta dari kereta ekonomi ac ke kereta ekonomi,. Luar biasa ramainya. Segala celotehan ada. Dari mulai bisik-bisik tetangga sampai aliran rock yang teriak-teriak. Seru walau agak kaget. Karena sudah mulai jarang mendengar celotehan seperti itu, belum lagi dengan penuh sesaknya.Beraneka ragam bau ada di situ.Berbeda dengan penumpang kereta kelas ekonomi ac, yang sudah agak lebih santun. Walau tetap berebutan untuk mendapatkan tempat duduk tetapi saat sudah ada dalam kereta semua menjadi autis dan individual. Memakai headphone, menutup mulut dengan masker , membaca koran, atau tidur. Dan sepanjang perjalanan sampai tempat tujuan sunyi senyap yang terdengar hanya bunyi kereta saja. Untuk kereta expres aku mungkin tak banyak bisa bercerita tapi sedikit banyak tidak begitu berbeda jauh dengan kereta ac ekonomi. Ya seperti itu juga mungkin perilaku masyarakat kelas bawah yang banyak bersuara , kelas menengah yang terkadang bicara terkadang diam tergantung suasana hati sementara kelas atas dengan caranya yang aku belum begitu paham maklum belum naik kelas jadi kelas atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar