Sabtu, 31 Mei 2014

Cerita yang tak pernah selesai

Memulai perkenalan dengan tatap penuh kecurigaan. Menarik diri dengan tatapan menyelidik. Bu Ninik ada siswa yang nyilet-nyilet tangannya laporan dari guru mapel dan teman sekelasnya . Terhenyak kaget kaget karena tak menyangka terjadi pada anak bimbinganku . Berpikir keras dari mana masuknya . Saat kbm kucuri -curi pandang rupanya . Sedikit kukerahkan energi untuk mendekatinya. Kala itu fesbuk lagi booming dan kucobalah untuk menulis di note fb tentang siswaku itu kusampaikan aku punya tulisan tentang dirinya . Tak menunggu lama langsung dia sms aku dan berkata , ibu itu tulisan untukku ? katanya tak percaya . Singkat cerita , selanjutnya setelah itu memulai untuk membuka diri dengan mengungkapkan kegalauannya sebagai abegeh. Pernah dibuat terhenyak ketika di malam hari mendengar jeritannya di sms ....ibu , aku lapar, kutanya kenapa tidak makan ? dengan jawaban khas abegeh aku habis dimarahin ortu ku dan aku gak mau makan ....abegeh....abegeh ....
Proses konseling tak harus kaku kujalani bersama siswa istimewaku ini , tak melulu di ruang konseling . Terkadang kutulis cerita atau puisi untuk membangkitkan semangatnya . 
Pendekatan yang tak biasa ....hingga kulihat perubahan sikapnya yang tak lagi tertutup juga kasar . 
Kuamati ketika tatap muka di kelas mulai berani mengacungkan tangan untuk mengeluarkan argumennya . Alhamdulillah banyak perubahan positif yang terjadi . Tak lagi merengut di pojokan kelas , marah-marah tak menentu apalagi membawa-bawa cutter.Meski kadang heran juga melihat sikapnya yang tiba-tiba masuk ke ruanganku duduk dihadapanku tanpa berbicara sepatah katapun . Jengah diamati tanpa suara , kutanya ada apa nak , dijawab dengan senyum dan gelengan kepala . Lalu " aku kangen sama ibu .....hanya itu berdiri dan pergi meninggalkanku seiring bunyi bel masuk . 
Cerita tentang siswa istimewaku ini tak akan pernah selesai , karena beberapa waktu berselang setelah dia lulus dari sekolah formalnya di SMP . Dia mengomentari status BBM ku " Guardian Angel . Ya bu , ibu adalah Guardian Angel bagiku begitu tulisnya ....uh anakku cerita tentang mu  tak akan pernah selesai....pelukan hangatku untukmu....

Tidur tapi tak tidur

Ketika terjaga di pagi buta, antara semangat dan lelah. Karena tidur ku tak tidur. Bermimpi sedang beraktifitas bersama siswa untuk membahas materi dengan metode permainan.
Membagi siswa dalam kelompok yang berjumlah 6 orang dalam tiap kelompoknya . Yang kuingat dalam mimpiku aku mengajar pelajaran IPS tentang negara-negara di dunia. Dengan cara bermain , aku  minta siswaku mengocok dadu dan ketika mendapat giliran untuk permainan dia harus menyebutkan spesifikasi negara tersebut . Dan saat terbangun merenung kembali aktifitas mimpiku yang mungkin bisa kuwujudkan dalam kegiatan pembelajaran. Kuyakin hal itu pasti akan sangat menyenangkan . 
Mulai muncul ide-ide liar yang siap dikandangkan . Memadukan strategi multiple intelegence pasti mantap pikirku sambil membayangkan ditengah kebosanan mengisi liburan tanpa aktifitas yang berarti . 
Ku coba berdiskusi dengan orang terdekatku , meski tak selalu mendapat dukungan karena malah diajak untuk kembali memikirkan konsep-konsep belajar secara ilmiah ....ah cape de ...
Pemikiranku ....belajar dibuat mudah saja gak usah njelimet-njelimet yang belum tentu bisa berguna dan bermakna . Semakin tak terbendung dengan ide-ide liar ...
Ketika bangun dengan ide baru lagi  " MULTIPLE INTELLEGENCE FOR LIFE GAMES " 
Multiple membuat tidurku tak tidur .....blink blink blink berloncatan liar......

Truth or dare....TOD

Truth or dare permainan yang beken dikalangan abegeh era milenium . Dengan cara bermain yang mengutamakan kejujuran ( truth ) dan tantangan ( dare ) . Pertama cari siapa duluan yang akan bermain dengan menggunakan cara sebagai berikut :
* pensil diputar lalu lihat ujungnya menghadap kemana
* hompimpa
* mengajukan diri duluan
setelah sepakat siapa yang akan duluan bermain , tanyakan pilih truth ( jujur ) atau dare ( tantangan ) .
Ketika si pemain memilih truth tanyakan sesuatu lalu dia harus menjawab pertanyaannya secara jujur.
Namun ketika si pemain memilih dare ( tantangan ) berikan tantangan pada si pemain dan dia harus menjalani apa tantangannya . Setelah selesai cari lagi dengan cara seperti diawal .
TOD adalah games yang digemari oleh remaja abegeh . Bagi abegeh truth dalam permainan ini adalah jujur yang harus jujur . Jujur yang tanpa rekayasa karena menyangkut kredibilitas dirinya di hadapan teman-temannya. Saat abegeh yang mendapat giliran dan dia memilih truth dimulailah permainan dengan ungkapan hal yang jujur . Semisal tadi pagi aku lupa gosok gigi ....hihi jorok. . Aku menyimpan perasaan pada si B atau apapun juga. Yang berkaitan dengan hal -hal rahasia yang disimpan baik-baik. Dan ketika tantangan ( dare ) yang dipilih oleh si abegeh , si abegeh harus siap dengan tantangan yang akan diberikan padanya. Misal si abegeh di beri tantangan untuk menyampaikan rasa sukanya kepada orang yang lagi ditaksir. Permainan ini cukup mneyenangkan dan sering dimainkan oleh abegeh ketika berkumpul dengan teman-temannya.
Abegeh di usianya yang memasuki tahapan ingin tahu tentang orang-orang di sekelilingnya , memiliki ketertarikan yang besar pada hal-hal yang menghibur karena itu menjadi kebutuhannya.
Gaya bicara dan perilaku abegeh pemula yang sedikit lebay , sensistif dan juga berbeda dengan abegeh senior yang siap memasuki fase dewasa dengan tuntutan mandiri dan tanggung jawab .
Abegeh dan TOD menjadi sesuatu yang tak terpisahkan . Ingin dipahami juga suka tantangan .....TOD

Sabtu, 24 Mei 2014

Wanita Tangguh

Senin pagi saat terburu-buru tiba di sekolah dan bersiap-siap untuk mengikuti upacara bendera . Dihadang rekan kerja yang kedatangan tamu orang tua murid . Tolong ya nik , aku gak enak badan. Dimana nik , di ruang guru apa di ruang BK ? Aku jawab di ruang BK aja . Aku ajak orang tua itu ke ruanganku.
Memulai bercerita tentang kondisi anaknya yang sering sakit. Sehingga tertinggal pelajaran dan tak bisa mengikuti UTS . Prihatin sangat. Sebagai pembimbing siswa itu.Saat teman-temannya bebas beraktifitas. Siswaku harus iklas terbaring di ruang perawatan dan kamar operasi. 
Sedikit putus asa itu pasti ada ...manusiawi kan.Tapi ada wanita tangguh dan kuat selalu bersamanya. 
Berceritalah sang ibu tentang penyakit anaknya . Keputus-asaan sang anak karena tak pernah berhenti di coba dengan ujian hidup . Meninggalnya sang ayah ketika dia berusia belia , hidup dalam keluarga besar kakak tirinya . Bukan sesuatu yang mudah untuk dijalani . Hingga akhirnya sang ibu memutuskan meninggalkan rumah keluarga untuk menghidupi keluarganya sendiri dengan kemampuan yang dimilikinya. Dibantu dengan pensiun almarhum ayahnya yang tak seberapa , ketika di jalani dengan rasa syukur nikmat tak terhingga yang dirasakan . 
Dan aku melihat kekuatan dan ketabahan yang tak berujung untuk selalu berusaha tegar di hadapan anak-anaknya. 
Satu lagi cerita hebat kudapat dari pengorbanan sang ibu singel parent . Luar Biasa ...Berilah kekuatan untuk keluarga ini ya Allah .

Rabu, 21 Mei 2014

21 Mei 1998 dan 21 Mei 2014

Hari ini 16 tahun yang lalu . Seperti memutar film hitam putih era orde baru tumbang. Teringat sensasi kepanikan kala itu . sebelum tanggal 21 Mei 1998 masih berstatus mahasiswa di PTN di Jakarta . Curi-curi ijin datang ke kampus yang saat itu sedang ada kegiatan dies natalis .
Padahal malam harinya om ku yang petinggi AU sudah memberi maklumat lisan , tidak boleh ada yang keluar rumah . Ketegangan terjadi juga di rumah di kawasan Halim . Dan mahasiswa yang bandel ini melanggar aturan itu . Sambil berjingkat-jingkat tanpa ijin komandan melarikan diri ke kampus . Dengan alasan yang disimpan untuk diri sendiri mau konsultasi skripsi hehehe....
Pagi tanggal 16 Mei setelah pecah kerusuhan di tanggal 13 Mei dengan peristiwa Trisakti . Berharap juga bisa punya cerita tentang sejarah Indonesia versi aku .
Tiba di kampus suasana mulai ramai . Alasan mau konsultasi skripsi gugur dengan keriuhan kampus yang ramai berbicara tentang situasi politik yang memanas . Tak terasa hari berganti sore , suasana di luar kampus semakin mencekam . Terdengar bunyi tembakan dan teriakan orang-orang. Dari berita yang terpantau suasana ibukota mengkhawatirkan . Dihimbau tak keluar rumah dan bepergian .
Dan babak baru kehidupan mahasiswa yang ingin punya cerita sejarah dimulai . 
Aku terkurung di kampus bersama dengan ratusan mahasiswa yang lain . Pihak rektorat langsung mengambil kendali menyiapkan dapur umum bagi mahasiswanya . Lumayan makan gratis di malam hari . Tak hanya itu memfasilitasi komunikasi ke keluarga mahasiswa....yeay...kapan lagi bisa menggunakan fasilitas negara secara gratis . Ajang komunikasi gratis jadi ajang menyapa kerabat di seluruh Indonesia . Begitu juga aku , aku pun tak lupa menelephone ke rumah om ku yang aku yakin pasti aku dicariin hihihi. Benar saja begitu telp tersambung langsung omelan yang kudapat kamu tuh gimana sih , kalo ada apa2 gimana? sekarang ada dimana? deelel....deelel....Dan menutup telp dengan senyum asem karena abis disemprot .
Dan malam itu aku menginap di kampus merasakan ruang sidang skripsi . Sebelum skripsiku selesai aku sudah merasakan aura ruang sidang karena peristiwa mei 1998 . Dan aku ada dalam bagian sejarah mei 1998. Ketika pada tanggal 21 Mei penguasa orde baru kala itu menyatakan diri berhenti sebagai presiden RI Riuh lah gema takbir berkumandang....Allahu Akbar ....Allahu Akbar.....
Hari ini aku mengenang masa itu ......

Kamis, 15 Mei 2014

My Familiy

Tema materi my family kuangkat dalam layanan tatatp muka di kelas . Memulai dengan membaca 2 tulisan dari blogku tentang ibu dan ayah . Meski tak secara nyata aku gambarkan tentang 2 orang yang begitu berarti dalam hidupku . Mencoba memaknai bahwa mahluk ciptaan Tuhan yang mendapat predikat sebagai ibu , bunda , mama, umi, dianugrahi pengorbanan dan ketulusan yang tak terhingga. Sementara sosok yang dipanggil dengan sebutan papa, ayah , bapak , abah adalah ciptaan Tuhan yang memiliki ketegaran dan kekuatan untuk membahagiakan keluarganya dengan caranya . Besar harapan keluarga pada sosok ayah yang melindungi dan mengayomi .
Tantangan untuk mengekspresikan rasa cinta kasih tak semudah ekspresi marah dalam bentuk umpatan yang biasa ditampilkan oleh seseorang . Tak terkecuali pada siswaku .cukup miris ya. ....
Kebutuhan dasar manusia untuk dipahami dan dimengerti tanpa prasyarat luntur dengan tuntutan yang tinggi sehingga ekspresi sayang dan kasih malu untuk ditunjukkan . Lebih gampang ketika meminta seseorang untuk mencari kekurangan orang lain . Seakan -akan diri sendiriadalah yang paling sempurna .
Tanpa berusaha memaksa kuminta insiatif siswaku untuk maju dan menampilkan ekspresi sayang dan cintanya dalam berbagai bentuk .
Dan menunggu adalah pekerjaan yang membosankan.... alasan malu bu, enteng kujawab ya sudah tutup mata saja saat maju nanti .
Tetap kuhargai apapun bentuk ekspresinya . Beberapa maju atas inisiatif sendiri . Ada yang menyanyi lagunya Melly Guslow " Bunda " dengan penuh penghayatan . Cerita ala stand up comedy tentang neneknya yang hebat atau tentang ibunya yang cerewet tapi tetap penuh kasih sayang . Dan satu yang begitu pede kala membaca puisi tentang ibunya
Ibu ....tak bisa kulukiskan dengan kata-kata pengorbanan mu . Terima kasih .
Loh aku bengong menunggu kelanjutannya sementara siswa ku santai duduk kembali di kursinya.......

Sabtu, 10 Mei 2014

Banyolan tingkat tinggi

Cerita ini masih tentang UN . 4 hari mengawas UN di sekolah yang ditunjuk . Melaksanakan tugas negara dengan penuh tanggung jawab . Dibekali dengan pengarahan bahwa UN adalah salah satu prasayarat kelulusan . Jangan biarkan peserta melakukan kecurangan dengan mencontek . Sampul soal masih tersegel jadi kemungkinan bocor kecil . Tertulis di stiker bersegel DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA . Wah...bikin merinding ya. Dan aku sebagai salah satu yang dipercaya oleh negara untuk menjaga dokumen resmi yang sangat rahasia itu . ( bangga dong.....hihihi ) . 
Berbeda 180 derajat dengan kenyataan di lapangan . Santer terdengar berita kunci jawaban yang dijual dengan cara bisik-bisik tetangga.
Percaya tak percaya itulah yang terjadi. Walau sering kuingatkan pada siswaku untuk percaya pada kemampuan disi sendiri. Namun tuntutan untuk lulus dan mendapatkan hasil yang bagus mengalahkan sendi-sendi kejujuran yang sejak kecil didengungkan di seluruh rakyat Indonesia . Bayangan tak lulus atau mendapatkan nem kecil sama saja dengan tak bisa membuat orang tua dan sekolah bangga dengan siswanya. 
Pada hari pertama mengawas tak terlihat kepanikan dan ketegangan di wajah peserta UN . Tak paham aku apakah memang cukup siap menghadapi UN atau ada "kesiapan " lain . 
Ketika di hari terakhir , kalo boleh pinjam istilah KPK seorang siswa di ruang ujian yang aku awasi tertanggap tangan sedang membuka hp miliknya untuk melihat kunci jawaban . 
Dilema sebagai pengawas ...ketika aksi tangkap tangan kutulis dalam berita acara akan hancurlah masa depan siswa itu ( mungkin ) . Tapi ketika dibiarkan berarti aku melegalkan ketidak jujuran tumbuh subur di negara ini ?????
Peserta UN sebagai korban dari sistem pendidikan dan kebijakan yang tak bijak . Memulai dari proses yang berisi banyak rekayasa tapi berharap hasil memuaskan dan dikerjakan dengan jujur . Mungkinkah ????
Yang pasti saat menyegel amplop yang berisi lembar jawaban ujian nasional ( LJUN ) ada senyum tersungging di sudut bibirku ( mencibir ) DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA =LELUCON NEGARA SANGAT KONYOL

Sabtu, 03 Mei 2014

Selalu tentang UN

Cerita tentang UN tak akan pernah habis . Walau tahun ajaran berganti . Akan ada lagi cerita - cerita lain yang yang membuat banyak pihak galau . Tak hanya siswa yang menjalani UN , orang tua , guru, bimbel, sekolah . Semua ingin punya peran untuk menyukseskan atau mem"panik"kan calon peserta UN .
Kali ini cerita UN tak kualami sendiri . Karena bukan anak kandungku atau anak bimbinganku yang akan mengikuti ujian nasional . Jadi galauku tak segalau tahun ajaran lalu. 
Selesai aku mengajar di jam terakhir . Masuk ke ruangan di sambut dengan pertanyaan siswa yang kritis . Aku suka ngobrol dan bertukar pikiran dengannya. 
Bu, ibu mendukung UN ? tanpa ragu aku jawab TIDAK . Tak puas hanya bertanya padaku . Dia bertanya lagi kepada guru yang lain rekan kerjaku . . . Dengan pertanyaan yang sama , Ibu mendukung  UN . 
Setiap orang bebas berpendapat dan kuhargai itu sebagai bentuk keberagaman . Jawaban rekanku mendukung karena UN sebagai salah satu prasyarat kelulusan . 
Dan aku punya pendapat sendiri tentang menolak UN . Dengan alasan :
1. UN sebagai salah satu prasyarat ???. akibat lain dari UN yang berdampak kepanikan nasional tak dipertimbangkan
2. UN tak menjawab kebutuhan siswa tentang pertanyaan  kehidupan 
3. Dampak UN yang menimbulkan kecemasan nasional melahirkan perilaku ketidakjujuran agar " lulus " dengan menghalal kan segala cara 
4. Mapel yang di UN kan seakan -akan menjadi mapel eksklusisf
5. Penghapusan tentang UN sudah dikabulkan oleh lembaga negara ( Mahkamah Konstitusi ) . 
   Tapi mengapa UN masih tetap dipertahankan . Ternyata keberadaan UN tak membuat kita menjadi warga negara yang baik dan patuh hukum .
Lalu harus bagaimana.....????/