Senin, 28 Juni 2010

Untuk siswa\i ku yang lulus tahun 2010

Terbayang kembali masa-masa bersama,saat dimana aku belum mengenal mereka dan mereka juga belum tahu aku.Aku tak tahu apa keinginan mereka mereka juga tak tahu apa mau ku.

Dengan berbagai keunikan dan karakteristik yang melekat pada diri mereka , aku ingat bagaimana pertama kali bertemu mereka,aku harus berpikir keras agar mereka tertarik padaku.Aku memulai pertemuan pertama dengan bercerita tentang suatu novel yang pernah kubaca dan memberiku inspirasi(terima kasih untuk Anderea Hirata dengan karyanya Laskar Pelangi).
Aku memancing inspirasi mereka untuk berani mengungkapkan siapa mereka ,dan aku lihat tatapan mata mereka yang berbinar-binar selesai aku bercerita dan membagikan batu permata.
Ada senyum,ada tawa,ada celetukan lucu,ada tatapan berbinar,ada kerutan kening,ada uap-an mengantuk dan bosan.Semua ada dan terlintas kembali seperti tayangan film.

Aku pernah dibuat panik saat menerima laporan tentang kenakalan mereka,pertengkaran mereka dengan sesama temannya atau informasi dari sesama rekan kerjaku tentang perilaku mereka di kelas saat KBM berlangsung.
Dan aku juga pernah dibuat bangga dengan kerjakeras dan semangat mereka untuk mencari dana dengan ngamen agar acara Reuni Akbar dapat terlaksana....Luar biasa
Tapi aku juga pernah menangis dan terharu saaat salah satu dari mereka datang padaku dan mengungkapkan ketidakmampuannya membeli tempat sampah guna memenuhi ambisi pimpinan.Atau dilain kesempatan,saat KBM telah selesai aku bersama dengan mereka melaksanakan sholat dzuhur berjamaah.Mungkin terlihat sepele hanya sholat berjamaah saja kok? Tapi tidak untukku...itu luar biasa Subhanallah karena Allah telah membuka hati mereka untuk melaksanakan perintahNYA ,Sebelumnya di pagi hari saat upacara bendera walikelas yang juga guru agama Islam bertindak sebagai pembina upacara menyampaikan amanat tentang kewajiban sholat bagi muslim yang telah baligh entah karena teringat dengan amanat saat upacara ,yang pasti selesai KBM pelajaran ku usai dan saat aku ingin melaksanakan sholat dzuhur mereka beramai-ramai juga dan bergegas mengambil air wudhu dan kamipun melaksanakan sholat berjamaah di imamin salah seorang dari mereka yang aku tidak pernah membayangkan ia memiliki keberanian untuk menjadi imam.

Sekarang mereka telah menyelesaikan segala hal yang berkaitan dengan pendidikannya di jenjang menengah.Dan mereka harus kembali berjuang untuk meraih mimpi agar bisa mewujudkan cita-cita mereka .

Aku akan selalu mengenang mereka karena telah memberiku warna dalam kehidupanku...
mereka telah mengajariku tentang menjadi dewasa,menjadi bijaksana dan menjadi teladan.

Terimakasih anak didikku ...doaku menyertai kesuksesan kalian...AMIN

Jumat, 25 Juni 2010

LIS

Umurnya belum dewasa

masih terbilang remaja

Fisiknya juga tidak sekuat Ade Rai atau secantik Nikita Willy

atau remaja lain yang sekarang sedang menjadi idola teman-temannya

Tapi aku banyak belajar darinya

Belajar tentang kesabarannya menghadapi kehidupannya yang kurang beruntung

Belajar tentang kelembutannya sikapnya

Dan belajar tentang sikapnya yang welas asih terhadap orang disekitarnya

Dia memohon pada pencitaNya yang maha kaya

untuk tetap menjadi pribadi yang selalu ingat akan kesulitan orang-orang disekitarnya

Tuhanku tetap lindungilah anakku ini,dan bimbinglah ia untuk menjadi pribadi yang baik.

Kamis, 24 Juni 2010

Banyak alasan

Alasannya mo paparan...

Alasannya dipanggil staf gubernur..

Tugas pokok dan fungsinya masih sebagai guru

yang masih harus bertanggung jawab terhadap anak bimbingannya saat rapat kenaikan kelas

Dan saat ditanya dia tak ada

Kemana dan benarkah sesuai dengan alasannya

Penilaian

Merasa bisa memberi penilaian

Seakan-akan sebagai orang yang paling tahu

Dia kan juga bisa dinilai....

Semua orang punya hak untuk menilai dan dinilai

Karena Allah memberi kita rasa untuk menilai sesuai apa yang kita rasa dan pikirkan

Jumat, 18 Juni 2010

Tanda Tangan

Dulu aku pernah menyampaikan keberatanku tentang laporan yang harusnya berisi tanda tangannya
Dia jawab saya percaya padanya
Dulu aku juga pernah berkata jangan gampang membubuhi setiap kertas dengan tanda tangan atas namanya
Dia hanya tersenyum dengan sombongnya
Sebagai mahluk ciptaan Tuhan aku sudah mengingatkan......
Sekarang dia panik dengan tanda tangannya yang dibubuhi di kertas yang memuji-muji karya sastra
Harus bagaimana aku?
Mengkasihani atau mentertawakan kecerobohannya....
HA...HA...HA...telanlah kecerobohan dan kesombonganmu
Benar kata pepatah terkadang orang dapat jatuh karena kesombongannya....

Selasa, 08 Juni 2010

Benarkah sekolah bisa membuat orang jadi pandai atau patuh

Saat ini penulis telah berprofesi sebagai guru,yang katanya guru adalah profesi yang mulia ,calon ahli surga.Karena apabila gurunya mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada murid-muridnya insya Allah pahalanya akan mengalir terus.
Tetapi tidak pernah disinggung bahwa guru juga bisa masuk neraka pinjam istilah teman "satu kaki di surga dan satu kaki di neraka apabila yang diajarkan tidak bermanfaat.
Pengamatan penulis selama menjadi guru dan memiliki anak yang saat ini sedang menimba ilmu di tempat yang namanya sekolah.
Sekolah yang ada dewasa ini " mungkin bisa " membuat anak jadi pandai atau pengamatan penulis,penulis memakai istilah patuh.
Karena sekolah membekali siswanya dengan pengetahuan,melakukan proses perubahan dari tidak bisa menjadi bisa,dari tidak tahu menjadi tahu dari yang perilakunya negatif menjadi positif.
Dan untuk membuat jadi pandai gurulah yang bertugas untuk mentrasfer ilmunya kepada anak didiknya.
Tetapi sayangnya banyak juga guru yang seperti kata teman saya satu kakinya di surga dan satu lagi di neraka karena menyampaikan informasi yang salah.
Penulis sering mendengar keluhan dari anak didik di sekolah tempat penulis bekerja."kenapa sih bu point kita dikurangi karena kelas kita kotor...gak tanggung-tanggung lagi 50 point bu.
Dan penulis balik menanyakan siswa kok kalian diam saja point dikurangi sampai begitu banyak ada aturannya gak di buku penghubungnya.serentak mereka menggeleng.kami gak berani bu.ya kami patuh saja lah bu daripada point kami dikurangi ,lebih banyak lagi karena kami membantah. Hal itu terjadi pada anak didik penulis,dan sebagai guru mereka saya pun ternyata tak berdaya dengan aturan yang luarbiasa dibuat-buat tanpa pertimbangan saat penulis meneruskan keluhan siswanya kepada pembuat kebijakan Berikan jawaban kepada anak-anak bahwa sekolah mengajarkan siswa untuk disiplin.waduh.....bagaimana ya apakah itu termasuk proses belajar juga.Mungkin iya belajar untuk patuh dengan aturan
Penulis juga pernah dibuat bingung dengan aturan yang katanya untuk meningkatkan kinerja dengan membuat laporan tatap muka dikelas setiap harinya.Saat ini penulis tidak memiliki kegiatan tatap muka lagi dengan siswanya karena mereka sudah lulus sementara siswa kelas dibawahnya penulis tidak mengajar mereka.Pembuat kebijakan di sekolah pernah bertanya kenapa tidak pernah lagi mengumpulkan laporan? Penulis menjawab saya kan tidak ada jam tatap muka lagi dengan siswa kalau laporan kegiatan yang lain ada. Pokoknya buat saja laporannya tadi datang jam berapa setelah itu apa saja yang dilakukan dst,dll.Dengan maksud apa supaya tunjangan penulis tidak berkurang karena tidak membuat laporan.Apakah memang harus demikian mengada-ada.
Di lembaga yang sama juga yang namanya sekolah lagi-lagi penulis berpikir,untuk gurunya saja diajarkan untuk patuh dengan pembuat kebijakan di sekolah ini,bagaimana penulis sebagai guru harus mengajarkan kepada siswa tentang tidak tahu menjadi tahu dll