Selasa, 12 November 2019

Literasi dalam Gerakan Kebaikan


Penyematan pin Gerakan Kebaikan di SMP Negeri 40 Jakarta
Gerakan Kebaikan adalah tagline yang aku angkat dalam kegiatan di sekolah . Berawal dari keprihatinan akan perilaku yang dilakukan oleh siswa-siswi di sekolah yang sangat terbiasa mengucapkan kata-kata negatif dalam pergaulan nya. Mulai luntur sikap peduli dan bertanggung jawab. Daripada hanya sekedar mengeluhkan perilaku siswa remaja yg mulai luntur dgn hal-hal baik dalam pergaulan nya ( menurut pandangan orang dewasa) . Belajar lagi untuk mengecharge diri tentang psikologi remaja. Masa ingin tau,kepo, coba-coba, gampang terpengaruh hal- hal negatif,masa penuh gejolak , masa mencari identitas diri. Ok baik lah yang disebut dalam teori psikologi adalah segala hal yang dihadapi oleh para remaja siswa-siswi di sekolah. Menjadi tantangan bagi ku untuk membuat suatu hal yang bisa mengubah kekhawatiran menjadi tantangan yang harus ditaklukkan oleh siswa-siswi ku. 
Tetap berdasarkan teori yang sudah dilakukan oleh para ilmuwan sehingga ada dasar yang meyakinkan para remaja ku untuk menaklukkan tantangan yang kuberikan. Penelitian yang dilakukan oleh Prof Masaru Emoto seorang profesor dari Jepang yang melakukan penelitian kekuatan kata-kata terhadap perubahan komposisi air. Mencoba melakukan nya terhadap nasi. Dan eureka... percobaan ku berhasil. Kubawa ke kelas. Dengan informasi bahwa percobaan  sudah dilakukan selama lebih kurang 2 mingguan.2 bejana berisi sejumput nasi yang diberi kata-kata positif dan kata-kata negatif. Ada perubahan terlihat nyata di bejana yg diberi kata-kata negatif nasi mulai berjamur dan tercium bau tak sedap. Berbeda dengan bejana yang diberi kata-kata positif tak ada perubahan yang mencolok. Prolog dilanjutkan dengan menyampaikan dahsyatnya kata-kata terhadap benda mati. Bagaimana dengan pikiran dan hati yang selalu mendengar kata-kata negatif. Mau jadi apa kita?? Kataku dengan mimik wajah sedih. Tantangan selanjutnya adalah meminta siswa-siswi melakukan pengamatan dengan mengoptimalkan indera pendengaran seberapa sering mendengar kata-kata positif dan negatif . Lokasi mendengar nya juga perasaan yang dirasakan oleh pengamat kala mendengar kata-kata tersebut. Pengamatan dilakukan selama 3 minggu. Saat hasil laporan dikumpulkan. Bersama dengan siswa mengidentifikasi dan menganalisa hasil pengamatan. 
Hasil pengamatan yang memprihatinkan adalah jumlah kata-kata negatif lebih sering terdengar dibanding kata-kata positif. Dilanjutkan dengan pembahasan himbauan untuk selalu  menggunakan 4 kata sakti "Maaf, Permisi,Tolong, Terimakasih"  4 Kata yang mulai jarang digunakan padahal sangat sakti . 
Pengembangan kegiatan literasi yang tak hanya sekedar membaca 15 menit namun dapat dikembangkan kepada hal2 yang lebih dinamis. Sekali mendayung 2 tiga hal dapat terlaksana. 

#semuamuridsemuaguru
#gerakankebaikan
#4katasakti

Gerakan Kebaikan dilakukan dalam kegiatan MGMP B. Indonesia

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Menebar Kebaikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”

Minggu, 10 November 2019

Gerakan kebaikan mempertemukan ku di TPN

 

Cerita tentang TPN masih menjadi euforia hingga hari ini. Banyak hal menarik yang bisa menjadi inspirasi ketika bertemu dgn rekan guru hebat Nusantara ini. Dan TPN 2019 ini setelah melalui tahapan yg panjang dari tim panitia TPN aku dapat berbagi cerita dgn rekan guru di kelas Kemerdekaan dengan tema "Memanusiakan hubungan dengan literasi " judul yg aku angkat di kelas ini adalah Gerakan Kebaikan. 
Berawal dari kegelisahan ku sebagai guru  karena siswa2 remajaku yang sering berkata-kata kasar dan negatif. 
Menjadi sesuatu kebahagian  ketika di suatu pagi saat membuka email mendapatkan kesempatan untuk menjadi pembicara di salah satu kelas di TPN 2019. Wah ini sih kesempatan yg tak boleh dilewatkan pikirku. Membaca dengan jeli panduan penulisan yang harus dipatuhi. Dari mulai mengirimkan abstrak tulisan,kajian teori yang melatarbelakangi hingga berbagai hal dari praktik baik yang sudah kulakukan. Menariknya di acara TPN adalah berbagi banyak hal dengan guru-guru hebat se Nusantara. 
Pada TPN 2019 ini kesempatan untuk berbagi cerita praktik baik mendapat apresiasi dan dukungan dari rekan seperjuangan. Tak bisa merasa menjadi yang paling jumawa ketika memiliki kesempatan menjadi pembicara di kelas kemerdekaan dengan tema memanusiakan hubungan dengan literasi. Berawal dari kegelisahan sebagai guru yang selalu mendengar kata lisan diucapkan oleh siswa remajaku. Kegelisahan itu lah yg kuangkat menjadi materi dengan judul Gerakan Kebaikan . Berbagi cerita kegelisahan yang ternyata juga menjadi kegelisahan yang sama dirasakan pula oleh saudara seperjuangan di Nusantara. 
Bertemu dengan rekan sesama pembicara yang sepertinya lebih BK dari guru BK . Rekan sesama pembicara di kelas kemerdekaan Pak Iwan yang keren berbagi materi Buku Impian .Dan disadarkan banyak banget hal-hal kecil yang bisa dibagi di kelas TPN ini dan akan berdampak besar. Ih pokoknya TPN itu keren dan bermanfaat banget. Tak ada sekat yg membuat peserta dan pembicara menjadi berbeda. Semua murid semua guru .

Dan pagi ini pak Iwan ingin menyampaikan Gerakan Kebaikan di MGMP daerahnya. 
" Gerakan Kebaikan adalah gerakan nyata pendidikan karakter ..." katanya . 
Terimakasih pak Iwan untuk apresiasinya 🙏🙏

Kamis, 03 Oktober 2019

Cerita Anak Spesial ku

Cerita anak spesial ku hari ini 
Seperti biasa saat jam istirahat dia selalu menyempatkan waktu untuk menemuiku. Kami berbicara ttg banyak hal. Terkadang dia bercerita ttg kegalauan nya akan situasi sekolah yang harus dibenahi. Kepedulian nya mulai terlihat meski dalam nuansa yg berbeda. Tak selalu sesuai standar formal. Tapi aku suka pemikiran dan kepeduliannya. 
Hari ini aku yg penasaran ingin menunjukkan kehebatan nya. Berbicaralah aku dengan rekan guru yg bisa menjadi sekutu dalam memandang ttg fitrah anak. Kusampaikan dgn sangat antusias maksud dan tujuan ku. Berharap sekali akan bisa bekerja sama untuk membuat siswa spesial ku menjadi berbeda tak lagi dipandang sebelah mata
Kesenangan siswa spesialku adalah bermain dgn kucing yg banyak berkeliaran di halaman sekolah diberi makanan, dielus- elus, digendong dalam perilakunya ini kecerdasan naturalisnya tampak dominan . 
Dan kepedulian akan hewan kucing ini pun ternyata memancingnya untuk juga sesekali jahil. Melihat kucing kecil yg sedang tertidur pulas dalam ruangan ku keisengan muncul secara tiba-tiba dia gendong kucing kecil yg sedang tertidur . Tak pernah terlintas dipikiran ku anak  kucing tersebut marah dan mencakar siswa spesial ku . Dan membuat emosi siswa spesial ku memuncak dia ambil lagi anak kucing itu dan mencoba menggendong . Dan terulang siswa spesial ku dicakar anak kucing itu. Sontak aku menjerit dan memintanya untuk tidak mengganggu anak kucing itu. Kuajak berbicara siswa spesial ku sambil kutunjukkan anak kucing itu sedang terluka genggaman tanganmu mengenai lukanya. Dan kucing itu bereaksi kesakitan dengan mencakar . Menundukkan badannya dan mengelus-elus anak kucing itu. 
Hari ini siswa spesial ku banyak memberi pelajaran berharga untukku.
Terimakasih nak  💞💞💕💕

Kamis, 22 Agustus 2019

Cerita tentang Metong ♥️♥️....metong kesayangan

Bermula dari nego antara anak dan orang tua untuk memelihara hewan. Baik lah banyak hal yang bisa dipelajari dari merawat dan memelihara ciptaan Allah. Belajar tentang kasih sayang, belajar tentang kepedulian, belajar tentang tanggungjawab. 
Cerita berawal dari hadirnya mahluk kecil berbulu terlihat tak berdaya. 
Putih bercak hitam berbulu halus berjenis kelamin betina. Ciri khas yang tak terbantahkan  bertelinga panjang menandakan dia masih rumpun kelinci. Metong kami memberi nama untuk kelinci kecil kesayangan keluarga ini.semua orang bertanya kenapa harus diberi nama metong. Dengan penuh semangat aku pun menjawab filosofi pemberian nama metong itu. Pola berpikir terbalik dicoba ditanam dalam mindset berpikir. Metong tak harus identik dgn mati .Metong akan lama bersama kami. 
Metong kecil kesayangan keluarga ini berhasil mencuri perhatian seluruh keluarga. Juga keluarga besar dan para sahabat. Siapa duga si kecil berbulu halus ini bisa mengajarkan tentang kasih sayang dan kepedulian tanpa harus melakukan propaganda teriak-teriak. Allah memang selalu mengajarkan tentang makna kasih sayang melalui ciptaan nya dengan cara yang sangat lembut. Kebiasaan manja metong yang banyak meninggalkan kenangan,setia membangunkan ku di sepertiga malam dgn cara nya yaitu menggaruk-garuk pintu kamar. Atau menyusul naik ke tempat tidur minta dielus . Ah...metong kamu bikin bunda sedih 
Metong yg selalu menemani bunda di sepertiga malam di sudut sejadah bunda hingga subuh dan mengantarkan bunda ke gerbang pagar untuk berangkat ke tempat tugas.
Selanjutnya metong akan membangunkan bian untuk berangkat ke sekolah karena jemputan ojeknya sudah menanti . Selama menunggu kehadiran kami kembali dari tempat tugas. Metong akan menemani eyang di rumah menarik-narik daster eyang untuk mengingat kan sawi kesenangan sudah habis. Atau membanting-banting tempat makan nya karena jatah kokocrunh sudah tak ada lagi di tempat makan nya.
Metong...metong kamu bikin bunda kangen . 
Metong bersama kakak alya adalah metong dengan kegemesan . Gemes nya kakak alya bersama metong sering kali buat bunda harus teriak- teriak. Tapi seperti ada ikatan batin yang sangat kuat ...kepergian metong pun menunggu kakak Alya pulang dari tempat kos nya. So sad...hingga kakak alya berteriak kok metong tega sih kakak pulang metong malah pergi .
Metong bersama ayah juga punya cerita menarik untuk dikenang . Selalu menarik-narik celana ayah untuk meminta perhatian. 
Ah...metong akan selalu ada cerita tentang kamu nak , manakala sempat terbersit dalam pikiran bunda untuk membuat mug atau kaos bergambar dirimu dengan nama bunda metong, ayah metong, bian metong, alya metong dan eyang.
Ternyata Tuhan memang punya cara yang unik untuk mengajarkan tentang kasih sayang . Terimakasih ya nak sudah banyak mengajarkan tentang ketulusan, kasih sayang kepada kami bunda, ayah,eyang,ade bian dan kakak alya. Terimakasih sudah menjadi bagian dari cerita keluarga yang penuh warna dan makna. 
 
Kami semua sayang metong 

Minggu, 28 Juli 2019

Memulai Kembali

Tahun ajaran kembali dimulai, dan aktifitas yang menantang pun kembali harus dilakukan.
Meski di awal minggu saat MPLS (masa perkenalan lingkungan sekolah) bagi siswa baru sempat mengalami hal yang cukup mempengaruhi kondisi psikologis dengan berpisahnya teman yang rasa saudara selama 16 tahun kebersamaan dalam suka dan duka. Teman diskusi , bersitegang, tertawa ,nangis dan banyak hal yang sudah dilalui. 
Tapi toh kehidupan harus tetap berjalan. Saatnya kembali beraktivitas. Mulai merancang berbagai kegiatan yang bisa bermanfaat.
Memulai aktifitas kbm pertama di satu kelas yang mampu menjadi mood booster bagi ku. Memodifikasi  cara mengabsen siswa dengan cara berbeda yaitu menghampiri satu persatu siswa dengan menyebut nama mereka . Lalu siswa menjawab sapaku dengan quotesnya. Dua hal yang ingin kulakukan dalam waktu bersamaan pertama adalah melatih memory ku untuk mengingat kembali nama siswaku satu persatu . Yang kedua adalah mengajarkan tentang kedekatan tak selamanya guru harus duduk di kursinya untuk mengabsen para siswa nya. Ketika dari 35 siswa  tak selamanya bisa kuingat dengan baik identitas namanya. Aku pun dengan merendah memohon maaf tak ingat nama mereka. Dengan tersenyum mereka menjawab nama nya dilanjutkan dengan menyebutkan quote . Sesi perkenalan awal menjadi hangat ketika banyak pula diantara siswa yang lupa akan quotes nya. Dan berawal dari hal itulah mulai masuk ke tahap berikutnya. Meminta siswa untuk menganalisis quotes yang telah digunakan selama 1tahun ajaran yang lalu . Dan pengaruh yang dirasakan siswa dengan quotes nya. Memulai tahun ajaran dengan semangat baru . 

Sabtu, 27 Juli 2019

JATUH DAN KEMBALI MELEJIT

Hari-hari menunggu pengumuman adalah masa yang cukup menegangkan. 
Menata hati dan kesabaran untuk bisa menerima hal terbaik yang sudah ditakdirkan oleh sang Pencipta. 
Bukan perkara mudah ketika satu pengumuman kepada pengumuman berikutnya tak sesuai dengan harapan masa depan. 
Kekecewaan dan penyesalan mendalam menjadi pribadi yang gagal tersemat dalam pikiran , minder putus asa bahkan mungkin menjadi frustasi. 
Dan bukan hal yang mudah pula untuk kembali mengurai kekecewaan yang dirasakan dengan selalu menyalahkan pihak di luar dirinya. 
Satu yang pasti dalam proses kehidupan akan selalu ada naik turunnya motivasi dan harapan. 
Akan menjadi kesulitan besar manakala individu tak lagi mampu membangkitkan semangat dengan kekecewaan yang mendera. 
Namun menjadi hal yang teramat positif berani bangkit lagi dan menyusun rencana baru untuk kembali meraih harapan yang masih akan terus ada. 
Belajar untuk menjadi pribadi yang optimis dan selalu penuh semangat . Tebar kan energi kebaikan . Jangan mengalah untuk kesulitan. Taklukkan kesulitan menjadi tantangan untuk diselesaikan . 
GANBATE

#untuk anakku Alya selalu semangat ya kak ♥️♥️

Kamis, 16 Mei 2019

Apa yang ingin diajarkan ???

Keriuhan dan gegap gempita pilpres tak hanya selesai dalam bilik kotak suara. Masih berlanjut hingga hari ini dan mungkin juga hingga 5 tahun ke depan. Tak ingin mengulas hal-hal yang mengarah keberpihakan. Hanya ingin mengungkapkan kegalauan orang dewasa dari sudut pandang pendidik.  
Hari-hari setelah proses pencoblosan usai ternyata tak membuat timeline media sosial menjadi sepi. Malah ajakan people power semakin menjadi-jadi seakan-akan proses demokrasi yang dilakukan dengan berbagai tahapan panjang dan rumit tak memiliki dampak pada berbagai sektor kehidupan. Dari sisi ekonomi pilpres dan pileg membutuhkan biaya yang tak sedikit. 
Dari sisi psikologi perang status diantara para pendukung menguras energi baik positif maupun negatif. Positif ketika tampilan timeline bernada positif tak dalam bentuk hujatan dan menjelek-jelekkan. Negatif ketika ujaran kebencian , hasutan dan hoax yang terbaca. Bacaan dan segala yang didenger itu tersimpan dalam memory otak manusia. Seperti doktrin  yang selalu diucapkan dan akhirnya dapat menjadi watak dan kebiasaan seseorang . 
Dari sisi kemanusiaan   jumlah korban dari petugas kpps yang demikian banyak usai pilpres berlangsung menjadi keprihatinan tentang pelaksaanaan  pesta demokrasi yang tak seharusnya merenggut korban rakyatnya sendiri yang sedang berpesta demokrasi dan juga berdampak semakin maraknya berita hoax tentang asal muasal penyebab kematian para pahlawan demokrasi tersebut. Seakan-akan mengabaikan unsur medis bahwa salah satu penyebab kematian bisa karena faktor tekanan psikologis dan kelelahan. 
Hal lain lagi yang menjadi kegelisahan sebagai pendidik adalah ketika lembaga negara di negara hukum ini yang proses pembentukan dan perekrutan para personilnya menggunakan beberapa tahapan demokrasi . Tak lagi dianggap dan dihormati menjadi suatu lembaga yang bisa mewadahi permasalahan yang terjadi untuk penyelesaian nya. 
Sikap arogansi dan merasa paling benar yang ditampilkan dalam tayangan di stasiun televisi tanpa ada sensor semakin mengajarkan kepada generasi penerus banyak nilai yang bisa dilanggar asal itu melibatkan banyak orang. 
Edukasi apa yang ingin disampaikan untuk generasi penerus tentang etika menghargai musyawarah dan kesepakatan. 
Menghargai perbedaaan . Dan memberi keteladanan dalam bersikap. 
Pertanyaan besar dan nikmati hasilnya beberapa tahun yang akan datang. 
Ketika generasi old tak mampu memberi panutan kepada generasi now. 
 
 
#mirisprihatin
#dewasausiatakdewasamental.
 


Senin, 29 April 2019

Terus Bergerak dan Tetap Menginspirasi

Kalimat ini menggodaku untuk mengulas awal mula nya. 
Berawal dari ajakan salah seorang dosen BK di UNJ  yang meminta menjadi dosen tamu pada mata kuliahnya Layanan Komunitas. Antara tersanjung dan terperanjat , aku ? Emang bisa ?  
Dan tertantang dong untuk mencoba. Berpikir bahwa ini adalah kesempatan. 
Ketika kesempatan datang ada 2 hal yang bisa dimaknai pertama adalah kesempatan memang diberikan pada orang yang layak bukan pada sembarangan orang.  
Yang kedua orang yang mendapat kesempatan diuji keberanian dan kemampuan nya untuk menaklukan tantangan dari kesempatan yang ada. 
Dan ketika anggukan OK untuk menyatakan persetujuan menerima kesempatan dan menaklukkan tantangan . Hal lain yang harus dipersiapkan adalah mempelajari materi yang akan disampaikan sebagai dosen tamu dalam mata kuliah Layanan Komunitas tersebut. 
Tak mungkin juga hanya sekedar menunggu waktu kegiatan berlangsung tanpa mempersiapkan bahan materi yang akan disampaikan. 
Tahapan pengerjaan dengan mempelajari materi , mempersiapkan materi yang mendukung dan pembuatan slide Presentasi semua harus dipersiapkan. 
Hingga tibalah hari H yang ditunggu. Detik dan waktu berlalu dengan lancar saat sesi pemaparan yang dilakukan. Banyak belajar dari sesama dosen tamu yang sudah melakukan hal-hal positif dan mengingat kembali tentang banyak ilmu BK yang harus terus di update. 
Hingga sampai sesi tanya jawab yang berlangsung seru karena ternyata antusiasme para penerus pejuang BK yang memiliki kebutuhan untuk paham situasi nyata yang akan dihadapi dalam dunia kerja. 
Dan diakhiri dengan kebahagiaan saat membaca komentar yang menyemangati dari ibu dosen baik hati yang telah memberi kepercayaan sebagai dosen tamu pada mata kuliahnya "Terus bergerak dan tetap menginspirasi" 

#thanksmbakhilma
#thanksbununung
 

Sabtu, 13 April 2019

Cerita Anak Masa Depan

Bercerita dengan anak masa depan selalu menyenangkan. Banyak hal yang bisa digali. 
Dan menjadi pemahaman baru dari sudut pandang generasi yang berbeda. 
Berawal dari informasi adek kelas yang masih menjadi bimbingan ku. 
Mau ketemu ibu katanya. Ok jawabku menyambut ajakannya. 
Obrolan ringan yang berbobot menjadi sesuatu yang menarik untuk jadi pembahasan. 
Diselingi oleh gemuruh hujan tak membuat cerita menarik tentang kehidupan abg nya terkendala.  Mengalir lancar seperti banjir bandang dengan tema beragam.
Menarik , menyenangkan dan membangkitkan semangat. 
Saat anak masa depan menyampaikan maksud tujuannya kembali menemuiku adalah ingin mewujudkan mimpinya.
Mimpi masa depan akan minat baru dalam dunia putih abu-abunya  
Tersanjung ...tentu saja . Membangkitkan semangat akan masa depan tak sekedar hanya memberi motivasi berupa petuah-petuah khas orang tua. Anak masa depan butuh pemahaman akan pikiran dan kehidupan real serta imajinasi dari orang-orang dewasa di sekelilingnya.
Anak masa depan punya mimpi tak terbendung yang siap dieksekusi. 
Banyak hal bisa bermakna ketika bercerita dengan  anak masa depan.
Tentang impiannya tentang semangat tentang optimisme dan itu adalah energi yang membangun


Rencana Cover buku anak masa depan


Sabtu, 06 April 2019

Idenya dari BPC

Sampai juga di materi layanan klasikal yang selalu menggugah untuk belajar dan terus belajar.Berawal dari beberapa postingan yang kubaca dalam komunitas guru belajar yang membahas tentang literasi . Disampaikan oleh rekan guru dari Cimahi bapak Suhud Rois " Hal terpenting dari membaca bukan mengerti apa yang dibaca melainkan mendapat ide baru " . Menjadi termotivasi untuk tak hanya sekedar memberi tugas membaca. Materi BPC adalah salah satu materi layanan klasikal andalan yang bertujuan untuk mengajarkan siswa-siswi ku mengenal kehidupan tokoh dunia. Apabila biasa nya dalam layanan klasikal materi BPC ini mereka kuminta membaca (Baca) memahami (Pahami ) dan menceritakan (cerita) dalam layanan klasikal tahun ajaran ini memodifikasi materi BPC dan materi Temuan. Disebabkan waktu tatap muka yang berkejar-kejaran dengan jadwal dan program BK yang sudah dibuat. Memberi arahan dan motivasi tentang pengaruh bacaan terhadap lahirnya ide -ide brilian. 
Ketertarikan dan antusias dari kegiatan BPC  mulai terlihat manakala beberapa siswa bercerita dan mencegatku di tangga ketika berpapasan tentang tokoh dari buku yang dibacanya, " Menginspirasi banget deh bu kehidupan Muh Hatta" , atau celetukan "saya bisa buat apa ya bu yang bermanfaat". 
Hingga pertanyaan di media sosial kembali berlanjut untuk membahas tentang materi BPC dan tindak lanjut ide dan inspirasi dari buku tokoh yang dibaca. 
Menyenangkan ketika mereka pun bersemangat untuk tantangan yang kuberikan Baca , Pahami dapatkan ide dan inspirasinya .

Sabtu, 23 Maret 2019

Keseruan kami


Keseruan kami hari ini berawal dari kegelisahan beberapa siswaku. Menjelang jam 3 sore saat tubuh mulai lelah karena aktifitas pagi yang tanpa henti. Beberapa siswa ku datang dan menyampaikan cerita tentang kegelisahan yang dirasakan dengan situasi kelas yang mulai tidak kondusif
Tak menarik apabila hanya sekedar menasehati pihak yang gelisah dan pihak yang membuat gelisah. Walau sesi konsultasi dan konseling tetap dilakukan dalam rangka identifikasi dan asesmen permasalahan yang dihadapi. Mendengarkan penjelasan dari kedua belah pihak dengan meminimalkan pemberian label dan hukuman . Menggugah kesadaran setiap anggota kelas akan pentingnya kepedulian satu sama lain.Hingga akhirnya mencapai satu kesepakatan untuk saling menghormati satu sama lain.
Menawarkan satu kegiatan,setelah  kbm selesai  untuk berkumpul dan dan duduk bersama bercerita dan sedikit bermain-main dengan permainan yang bertujuan untuk mengakrabkan hubungan satu sama lain. Mengatur rencana waktu dan strategi games yang bisa dilakukan dalam lingkup menjalin keakraban. Memberi kepecayaan kepada salah satu siswa untuk mengatur kegiatan dengan baik.
Dan menyebutnya sebagai manger acara ...keren kan.
Alhamdulillah acara  berjalan lancar, keseruan dan teriakan ketika games berlangsung menjadi moment seru untuk mengingat wajah-wajah meringis menahas keasaman buah belimbing sayur yang digunakan sebagai hukuman ketika kalah dalam games atau mulut-mulut monyong yang diminta untuk berbicara dengan pulpen diletakkan antara mulut dan hidung saat tak konsentrasi menghitung
 " ASIYAP". Semoga keseruan ini bisa menjadi keakraban yang berlanjut dengan saling menghargai ya nak

Cerita konseling

Memaknai proses konseling tak selalu harus dalam ruang kuliah yang membahas tentang teori-teori konseling . Salah satunya saat menyelesaikan permasalahan  dua remaja yang sedang mengalami satu konflik. Mengharu biru,menggugah emosi juga terkenang masa lalu saat usia masih belia. 
Saat dua insan datang untuk meminta di mediasi untuk konflik yang dihadapi adalah satu hal positif yang dilakukan remaja guna mencari bantuan solusi dari masalah yang dihadapi. 
Mendatangi guru BK di sekolah adalah proses mencari bantuan pada pihak yang dianggap tepat dan kompeten . Kesadaran untuk menyelesaikan masalah dengan melibatkan profesional adalah perilaku yang mulai menggembirakan.
Berawal dari kehadiran remaja putri yang menyampaikan kegalauan perasaannya. Menyampaikan beberapa keluhan karena secara tersirat minta dibantu agar bisa kembali mendekatkan hubungan yang mulai retak. ok kataku saya akan tindak lanjuti besok ya. senyum mulai mengembang di sudut bibirnya.
Esok hari mulai mengumpulkan beberapa informasi berkaitan dengan masalah yang dihadapi .
Dari pembicaraan yang didapat banyak hal yang bisa diperoleh untuk menjadi acuan kesimpulan. Berdasarkan pandangan si remaja putra dia ingin jadi anak baik yang menuruti nasehat orang tuanya. 'tidak lagi bermain futsal, tidak lagi pacaran dan mau serius belajar. Sementara berdasarkan pengamatan sebagai pembimbingnya kupahami sekali remaja putraku bukan lah siswa bertipe pelajar tenang dan patuh untuk selalu menjalankan banyak kegiatan belajar yang melibatkan kognitif.
Itu bukan kamu ucapku. Hingga kutanya berulang kali yakin untuk tidak futsal lagi , ragu-ragu menjawab. Kutawarkan untuk memediasi keinginannya untuk berbicara dengan orang tuanya.
Gak usah bu, saya mo jadi anak baik saja.Antara puas dan tidak puas dengan jawabannya. kutawarkan suatu tantangan dalam bentuk bargaining kesepakatan. Saya gak akan berbicara pada orang tuamu asalkan nilaimu bisa baik di semester ini. Tapi kalo tidak saya akan sampaikan ke orang tuamu untuk tetap mengijinkanmu berolahraga futsal.Tepukan tos mengakhiri sesi konsultasi pagi .
Ketika di istirahat kedua proses mdiasi coba dilakukan terjadi hal-hal yang menggelikan sebagai orang dewasa . Menempatkan diri menjadi penengah sekaligus juru bicara diantara dua remaja ini.
Urusan perasaan bukan hal yang mudah untuk dijabarkan dalam dialog-dialog singkat hingga akhirnya tetap tak tercapai kesepakatan untuk keinginan yang berbeda.
Mengajarkan dua remaja ini untuk menghargai keputusan yang lain juga mengajarkan dan mendampingi kegelisahan yang dihadapi ketika sudah masuk fase berpisah. Belajar untuk bangkit dan mengobati luka dari kesakitan yang dirasakan

Kamis, 07 Maret 2019

Tes Yang Menantang..


Ketika sambil bercanda siswa/i ku sering sekali meledek dengan bertanya 
" Bu , BK gak ada ujiannya ya" 
Biasanya aku hanya menjawab dengan senyum termanis ( menurutku) dilanjutkan dengan jawaban "setiap hari kalian kan dalam pengamatan saya. Dan ujian gak harus dalam bentuk menjawab soal saja kan". Anggukan kepala dan segera berlalu sambil menyalamiku.
Namun lama-lama ternyata ungkapan bernada meledek tersebut cukup menantangku untuk membuat tes yang hampir mirip dengan tes tertulis. 
Sebagai guru BK penilaian siswa memang tak dituntut dalam bentuk tes tertulis.
Banyak penilaian yang bisa dilakukan untuk menggali pemahaman siswa tentang hal-hal yang sudah dipelajari dalam kegiatan layanan BK . Bisa melalui kegiatan diskusi argumentatif, unjuk kerja, presentasi dll. Yang pasti tak harus selau dengan hanya memberi ceramah kepada siswa. 
Dan tantangan dari ucapan siswa yang meledek dengan bertanya ada ulangannya gak, membuatku mencari cara yang membuat tes tapi yang menyenangkan . Disesuaikan dengan zaman kehidupan mereka. Dan menemukakan satu aplikasi tes yang menyenangkan hasil oleh-oleh informasi rekan yang baru selesai Prajab. " Quizizz ". Menarik untuk dipelajari dan dicari tau cara penggunaan dan manfaatnya. 
Memasuki revolusi 4.0 kebutuhan akan teknologi menjadi satu hal yang menjadi satu kebutuhan penting. Terimbas pula pada dunia pendidikan dan dalam kehidupan remaja.
Siswa yang menjadi bimbinganku adalah generasi yang sangat melek IT.
Kehidupan bagi mereka ada dalam genggaman tangannya. 
Rasanya bukan sesuatu yang harus dihindari untuk dekat dengan teknologi. Melalui materi dalam salah satu layanan klasikal yang membahas manfaat dan mudarat Internet siswa diajak untuk menganalisis dampak dari kehadiran teknologi internet pada semua aspek kehidupan.
Berbagai argument dan kemampuan dikerahkan siswa /i yang terpilih untuk mempresentasikan tema yang dibahasnya layaknya sebagai nara sumber.
Dan selesai dari materi manfaat mudarat internet dilanjutkan dengan pemberian tes Quizizz. 
Merancang berbagai pertanyaan dalam aplikasi Quizizz adalah hal yang cukup menyenangkan dan menantang. Belajar juga tentang manfaat dari mulai diterapkannya pembelajaran 4.0 dalam KBM di sekolah. Tak lagi hanya sekedar melihat perubahan yang terjadi dari sudut pandang pesimis dan kekhawatiran. 
Quizizz yang dilakukan dalam rangka mencari informasi pemahaman siswa terhadap hal-hal yang sudah dipelajari dan diujikan dengan memanfaatkan gawai siswa adalah satu kemudahan yang ditawarkan oleh kemajuan teknologi yang harus mulai dimanfaatkan oleh guru di era digital. 
Guru juga harus terus belajar menghadapi perubahan yang berlangsung sangat dinamis.
Tak lagi hanya mengandalkan tes tulis saja. Dapat juga dibuatkan tes yang menantang dan menyenangkan seperti ketika bermain games. 
Akan terdengar teriakan , keluhan , tertawa , meledek dan itu menyenangkan 😇😉😍




Rabu, 06 Februari 2019

Kamu Keren deh...

Keren banget versi ku sebagai guru pembimbing adalah ketika ada salah satu siswa yang memohon perlindungan karena dia diajak bolos oleh temannya dari sekolah lain. 
Dan hal itu membuat ku sebagai guru pembimbing nya menjadi takjub . 
Wow gimana gak takjub fase remaja yang saat ini sedang mereka jalani adalah satu fase dalam kehidupan manusia yang teramat sulit dan membingungkan. 
Ketika pendapat atau penilaian dari teman sebaya merupakan hal-hal yang menjadi pedoman dalam berprilaku agar tak dipandang aneh . 
Remajaku melakukan hal yang berbeda berani menolak ajakan untuk bolos walaupun akan mendapatkan celaan dianggap cupu. Mengambil satu keputusan yang kurang populer ( bahasa politik nya) . 
Bergelut dengan penilaian orang dan keinginan diri sendiri untuk melawan godaan merupakan satu hal yang harus di apresiasi sebagai perjuangan berat bagi remaja. 
Tetap semangat untuk menjadi remaja yang memiliki prinsip hidup yang baik ya nak 😍😍