Berawal
dari pemaksaan yang berakhir dengan rasa penasaran .
Putriku yang bertanya
tentang kehidupan masa remaja yang pernah kulalui.
Dan menyarankan aku untuk
membaca novel remaja karya Pidi Baiq .
Asumsi awal yang sedikit negatif
memberi penilaian novel ini pasti lebay sama seperti novel-novel era sekarang
yang terkontaminasi dengan sinetron.
Halaman demi halaman dibuka hingga
penasaran demi penasaran menumpuk
Satu pelajaran
berharga mengutip peribahasa lawas " Tak kenal maka tak sayang" .
Terlalu cepat berasumsi tak baik juga untuk hati dan pikiran.
Hingga kukatakan kesukaan terhadap sesuatu itu hanya masalah selera ( cari pembenaran) .
Dan selera tak pernah bisa disalahkan.
Hmm ...jadi kuat kan alibinya.
Novel Dilan yang ditulis oleh Pidi Baiq memang menyita perhatian banyak pihak.
Aku
yg saat ini sudah di posisi sebagai guru BK bisa mengambil contoh nyata
dari peran yang ada di novel dan filmnya tersebut sebagai pelajaran
hidup dan materi layanan yang menarik untuk dibahas.
Dari
tugas perkembangan remaja yang saat ini di alami oleh siswa/i ku menjadi
materi layanan tentang masa- masa remaja yg penuh cerita tentang
harapan,kegalauan,bahagia,senang,sedih gelisah . Sebagai bahan diskusi tentang berwarnanya hidup
karena pernah lahir sosok seperti Dilan.
Dan mengutip kata-kata yang diucapkan
oleh si pengarang dengan adanya anak-anak nakal berarti guru BK di sekolah
tak lagi dianggap magabut ( makan gaji buta)
Mengupas
sosok- sosok lain dari novel Dilan adalah peran orang tua yang bijak
menghadapi prilaku remaja-remajanya yang dikala itu pastinya juga cukup
mengkhawatirkan.
Membahas tentang Dilan juga dapat menjadi pengantar untuk memulai kbm di kelas.
Ketika
suasana temaram dengan gerimis pagi yang berlanjut dari malam membuat
siswa/i ku kurang bersemangat untuk membahas materi tentang " Quote yang
membangun."
Kumulai dengan bercerita tentang bagaimana suasana
pergaulan saat masih SMA .
Dan masa SMA memang lah masa yang paling
menyenangkan diantara semua fase kehidupan manusia ( menurutku ) setelah
melewati beberapa fase yaitu bayi, kanak-kanak , remaja dan dewasa .
Hingga terucap putih abu-abu itu masa paling indah untuk dikenang.
Demam
Dilan juga bisa menjadi jembatan untuk menghubungkan dunia siswa dengan
dunia guru.
" Dari dunia mereka ke dunia kita. Dan hal ini memudahkan
guru membangun jalinan, menyelesaikan bahan pelajaran lebih cepat dan
membuat hasil belajar lebih melekat"
Terima kasih Dilan , terima kasih ayah @ pidibaiq