Senin, 29 September 2014

Cara yang beda

Mau kemana sapaku kepada 3 siswa yang berpapasan di tangga sekolah. Saat itu sedang pergantian jam pelajaran . Aku yang hendak mengajar di salah satu kelas 8 di lantai 2 bertemu dengan 3 siswaku dari kelas yang lain. Tak bisa memberi argumen yang meyakinkan , kukatakan pada 3 siswa itu , " yuk temenin ibu ke atas lagi yuk " Sambil kupegangin lengan salah satu siswa #agartakkabur . Sambil menaiki tangga kutanya beberapa hal ringan . Lagi pelajaran siapa ? Salah satu menjawab spontan free time bu . 
Tersenyum mendengar jawaban itu, ingat waktu SMA pun aku menjawab lugas ketika guru BK bertanya pelajaran apa yang paling kamu sukai nik ,Kujawab enteng jam istirahat dan jam kosong pak . 
Dan berpuluh tahun kemudian aku kembali mendengar jawaban yang sama . Tak menutup kemugkinan siswaku yang tadi menjawab lugas itu akan meneruskan profesiku sebagai guru BK juga ...amin . 
Hanya waktu yang bisa menjawabnya . Ketika kejadian ini kuceritakan kepada rekanku . Tanggapan positif yang diungkapkan, bener bu ....kita bukan polisi sekolah yang harus ditakuti oleh siswa-siswa kita .
Dengan cara BK dengan pendekatan yang lebih manusiawi guru BK mengajak siswa untuk menyadari pentingnya mereka menggunakan hak sebagai siswa yaitu belajar . 
Belajar bukanlah kewajiban tetapi hak . Hak untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik . Diajar oleh guru yang profesional secara pedagogik , sikap dan kompetensi

Minggu, 21 September 2014

Masih tentang persahabatan

Masih tentang persahabatan ....gak salah dong kalo aku juga menampilkan puisi yang dibuat oleh siswaku saat mereka tampil . Dibacakan bergantian dan mendapat applause yang meriah dari teman-teman sekelasnya .


Puisi Persahabatan

Detak jantung terus berlantun
Langkah kaki tetap berpadu
Dalam lembaran penuh warna kehidupan
Angan yang terpendam akan terwujud
Cita-cita yang tinggi akan tercapai
Dengan usaha serta keriangan dan ketabahan
Itulah arti dari mencintai diri sendiri

Jika kita masih bisa untuk bercinta
Kita pun bisa untuk bersahabat
Sahabat bukanlah harta karun yang terpendam
Melainkan kunci untuk membuka pintu kesulitan
yang masih tertutup rapat

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal
Jika kita masih mau untuk mencoba
Jangan sesekali menyerah
Jika kita masih merasa sanggup
Jangan sesekali kita mengatakan
Kita tidak ingin bersahabat lagi dengannya
Jika kita masih tidak bisa melupakannya

Sahabat datang kepada seseorang yang masih memiliki harapan
Walaupun mereka telah dikecewakan
Kepada mereka yang masih percaya
Walaupun mereka telah dikhianati
Kepada mereka yang masih ingin bersahabat
Walaupun mereka telah disakiti
Dan kepada mereka yang memiliki keyakinan
Untuk membangun lagi kepercayaan mereka

Sahabat dapat mengubah pahit menjadi manis
Keruh menjadi bening
Sakit menjadi sembuh
Penjara menjadi telaga
Derita menjadi nikmat
Dan kemarahan menjadi rahmat .




Karya : Trio Putra Rehan


Kamis, 18 September 2014

Persahabatan ....2

Unjuk karya yang ditampilkan oleh siswa/i ku di minggu ini memberikan banyak pengalaman bagiku dan bagi siswa/i ku . Dari tiap kelompok dan kelas menampilkan sesuatu yang berbeda .Kreatifitas mereka tergali dengan diskusi untuk mencapai kesepakatan akan menampilkan apa . Proses untuk mencapai kesepakatan dengan cara berdialog adalah bagian kbm yang selalu kuterapkan . 
Mengajarkan untuk saling menghargai adalah bagian mendidik aspek afektif siswaku . Ketika proses kbm berlangsung sering aku keliling ke tiap kelompok untuk bertanya tentang rerncana penampilan . Tak jarang mereka bertanya meminta pendapatku , ketika ditanya tentang teknis penampilan berdasarkan ide-ide yang sudah disepakati aku akan memberi masukan sesuai dengan permintaan . 
Memancing kreatifitas bukan hal yang mudah ternyata , apalagi ketika menyangkut beberapa kepala dengan kemampuan dan keberanian yang berbeda-beda dari tiap siswa. Dan di situlah letak tantangannya . 
Persahabatan dikemas dalam berbagai versi unjuk karya yang menarik seperti drama , puisi, nyanyi , storytelling dan dance....sangat menghibur.
Belajar aktif untuk membahas materi yang dekat dengan kehidupan siswa melibatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Mengajak siswa untuk mengamati penampilan teman-temannya kemudian memberi komentar merupakan bagian pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 . Melibatkan partisipasi secara aktif , dengan cara amati , ber'tanya' , menalar, men'coba'dan presentasi . 
Kuberi tantangan proses kegiatan seperti tahapan pendekatan saintifik. Hasilnya woow....luar biasa wajah antusias ketika berdiskusi untuk mencapai kesepakatan penampilan yang akan ditampilkan . Latihan agar kompak saat penampilan . Ketika tiba saat penampilan , kelompok yang tak tampil begitu perhatian mengamati detil-detil penampilan temannya. mengapresiasi dengan memberi komentar yang membangun . Menarik dan menantang siswa untuk aktif terlibat . Kegiatan untuk materi persahabatan ditutup dengan kuminta siswaku membuat quote tentang persahabatan , diantara yang menarik menurutku :
1. Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan , justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya .
2. Persahabatan itu saling memahami bukan menghakimi 
3. Kebersamaan itu ada dalam persahabatan , tetapi persahabatan tidak selalu ada dalam kebersamaan 
4. Sahabat sejati menangis saat kau pergi , sahabat palsu pergi saat kau menangis 
5. Persahabatan itu ibarat sekotak crayon , masing-masing punya warna yang berbeda . Tapi coba deh dipadukan mereka akan membuat pelangi yang sangat indah 
6. Sahabat yang baik adalah sahabat yang ngomong sama kita , bukan ngomongin kita dibelakang .

Senin, 15 September 2014

Persahabatan

Tema materi yang kuberikan pada siswa/i ku di bulan September tentang persahabatan. Dengan memulai kegiatan bersama teman satu kelompok untuk menggambar apapun yang ingin digambar tanpa bergantian dalam kesempatan yang sama.Pertanyaan yang muncul adalah gambar apa aja boleh bu ? Boleh banget kataku selesai aku membagikan kertas buram pada tiap kelompok. Tak perlu ada komunikasi dengan teman yang lain tentang rencana gambarnya. Yang bekerja hanya pikiran dan tangan untuk menggambar. Silahkan gambar yang ingin digambar kataku memberi aba-aba. 3 menit awal semua masih sibuk memikirkan apa yang ingin digambarnya. Ketika aku keliling di tiap kelompok mulailah mereka mencoret-coretkan yang  terlintas dari pikiran mereka. Perintah ini tak akan jadi kendala untuk siswa visual -spasial yang terbiasa menggoreskan goretan pena di kertas. Tapi untuk siswa yang tak punya kemampuan menghayal dan menuangkan dalam coretan pena,yang terlintas adalah gambar era pra penjajahan dengan 2 gunung dan satu metahari yang mengintip malu-malu diantara 2 gunung tersebut . Era digital yaaaa, ternyata untuk urusan gambar bebas favorit adalah gunung kembar . 
Aku tak punya kapasitas untuk menilai kemampuan siswaku menggambar , bukan wilayah kerjaku !Yang kulakukan adalah memancing kreatifitas mereka . Setelah kegiatan menggambar bebas di kertas buram tantangan yang kuberikan adalah unjuk kerja kreatifitas yang sesungguhnya . Melibatkan semua aspek ; aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik .
Kumulai dengan prolog mengapa setiap individu harus menggambar di kertas buram pada waktu yang sama . Kusampaikan sebagai mahluk individu masing-masing memiliki kebutuhan dan latar belakangnya yang berbeda. Tapi jadi berbeda ketika individu menjadi mahluk sosial  yang butuh individu yang lain.Mencari kesamaan minat , hobi ,selera menjadi  faktor penentu dimulainya hubungan interaksi sosial . Kusampaikan kepada siswaku mengapa kuminta mereka menggambar tanpa komunikasi dengan teman satu kelompoknya karena saat itu mereka sedang berperan sebagai mahluk individu dengan segala kebutuhannya . Ku katakan aku tak akan menilai se"bagus" apapun hasil coretan mereka di kertas buram tersebut . Dan hari ini kita sampai pada pembahasan tentang persahabatan.
Persahabatan sebenarnya sangat abstrak untuk dijelaskan secara rinci karena bukan membahas hitungan eksak yang bisa dipastikan hasilnya . Pembahasan tentang persahabatan memakai unsur perasaan seorang individu dalam berinteraksi dengan individu yang lain . Tak bisa dipaksakan oleh rumus matematika dan fisika. Ku kutip quote yang kutulis dipapan tulis kelas
 " Persahabatan seperti tangan dan mata
Saat tangan terluka mata menangis
saat mata menangis tangan mengusapnya . Abstrak sekali tapi ada empati dan perhatian dalam persahabatan tak hanya kenal fisik . Kutanya apakah ada yang tak setuju dengan quote yang kutulis . Dalam keheningan semua semua menggeleng . Sangat setuju jawab mereka pelan . Harapku semoga mereka memahami makna persahabatan dalam arti yang sesungguhnya juga dapat menerapkan dalam kehidupan nyata secara positif .
Tantangan selanjutnya kataku adalah mendiskusikan dengan teman satu kelompok untuk menampilkan unjuk kerja karya . Ingat dalam persahabatan ada unsur saling menghargai perbedaan dan tak memaksakan kehendak .Dalam keriuhan mereka mendiskusikan penampilan minggu depan . Dan aku menantikan dengan tak sabar .....

Kamis, 11 September 2014

Celotehan Anakku....

Seperti biasa saat selesai menemani putra-putriku belajar. Ada obrolan lucu yang biasa diungkapkan oleh mereka berdua . Terkadang aku menempatkan jadi pendengar yang baik , ikut tertawa ngakak ketika celotehan menggelitikku. Dan berceritalah putra dan putriku tentang cerita masa kecil mereka yang suka berimajinasi.Berkhayal mau membuat pesawat terbang dan akan mengajak teman-teman satu komplek untuk berlibur naik pesawat khayalan mereka . Kuingat waktu itu ayahnya pun ikut sibuk untuk mencetak karcis khayalan . Untuk naik pesawat khayalan tersebut teman-temannya cukup dengan membayar menggunakan dedaunan . Cukup heboh juga ketika itu karena beberapa orang tua ikut-ikutan bertanya kepadaku menanyakan kebenaran cerita putra-putriku . 
Saat ini setelah mereka beranjak abg mereka sering bernostalgia cerita masa lalu diawali dengan dengan ejekan dari teman-temannya yang mengatakan putra-putriku adalah raja dan ratu penghayal. Berimajinasi melulu ejek temannya. Tanpa berpikir panjang langsung dijawab kompak oleh kedua putra-putriku ....kalo kami penghayal terus yang ketipu siapa ...??? Ngakak lah tawaku membahana. 
Kalo pake istilah pedagogik teorinya Bloom anakku sudah tahap aplikasi daya nalar ...kereeeeen kan semoga tetap bisa kritis dan terarah

Rabu, 10 September 2014

Potret Negeriku

Sekolah dimana tanyaku pada 3 bocah usia SD yang duduk di belakang mejaku sedang asyik menyantap satu ice cream cone dengan 3 mulut bergantian . Serempak menjawab di Master . Master adalah sebuah lembaga pendidikan di kota Depok yang didirikan untuk memfasilitasi kebutuhan anak-anak jalanan. Kelas berapa tanyaku lagi , beragam jawaban mereka, aku kelas 2, aku kelas 3, iya aku juga kelas 3. Diajarin apa aja di sekolah Master kataku melanjutkan pertanyaan. Dengan jawaban antusias ngaji , berhitung dan nari . Dan dialog itu terjadi kali kedua kutemui 3 bocah di waktu yang sama . 
Padahal aku dan putriku belum selesai menyantap makanan di restoran cepat saji saat ketiga bocah tadi mengambil tempat duduk di tempat yang sama dengan posisi awal kedatangan . 
Masih dengan satu ice cream di kerubutin 3 mulut . Kok jajannya banyak banget kataku kembali bertanya . Ice cream terus lagi , dijawab lugas . Iya tadi di jalanan ada yang ngasih goceng (5000) rupiah . 
Berlanjutlah celotehan mereka yang membuatku tersenyum mikir . Kita kaya orang kaya ya bisa makan disini. Dijawab temannya sambil bercanda kaya monyet ....tertawa riang . 
Anak-anak tetaplah anak-anak dengan keriangan mereka walau beban hidup berat harus mereka tanggung di jalanan. Bersyukur pula masih ada orang-orang yang peduli dengan nasib masa depan mereka . Hak mereka untuk mendapat pendidikan diakomodasi dengan baik di sekolah MASTER . 
Mereka tetap bisa tertawa bahagia dalam keterbatasan finansial keluarga . Riang gembira tanpa beban tuntutan tugas-tugas yang menumpuk di sekolah formal yang terkadang tak manusiawi dan menghilangkan senyum ceria di wajah generasi penerus bangsa . 
Potret negeriku dengan beragam ceritanya .

Sabtu, 06 September 2014

Tematik Banci

Tahun ajaran baru sudah berjalan sebulan lebih. Gaung tentang hebatnya kurikulum 2013 juga sering di dengungkan oleh kementrian pendidikan melalui media elektronik dan cetak. Sebagai yang berkecimpung dalam dunia pendidikan dan memahami filosofi kurikulum 2013 aku setuju. Kurikulum ini sangat humanis. Memahami peserta didik sebagai penentu arah masa depannya. Tugas gurulah untuk mengeksplore semua potensi kemampuan peserta didik. Tak hanya menilai dari satu aspek saja. Aspek kognitif semata. Karena akan menjadi bencana bagi siswa yang tak punya kemampuan kognitif berlebih. Akan selalu dianggap sebagai siswa "bodoh " karena tak mampu mencapai standar kognitif yang telah ditetapkan oleh lembaga pendidikannya melalui kriteria ketuntasan minimal dengan cara menjawab soal-soal tertulis. 
Kebetulan aku pun mendapat langsung dari sumber-sumber yang menggodok lahirnya kurikulum 2013, sangat menyenangkan . 
Ternyata tak begitu dengan kenyataan yang terjadi dilapangan .Guru sebagai ujung tombak suksesnya kurikulum 2013 tak merasakan gereget hebatnya kurikulum 2013. Yang terdengar keluhan , umpatan dll ( atau hanya dilembagaku saja ?) Pengecualian tak termasuk aku ya .Keluhan berupa kedatangan buku pegangan siswa dan guru yang terlambat dikirim, beban tugas guru yang semakin menumpuk karena harus menilai siswanya dari berbagai aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Perubahan metode mengajar dari ceramah searah guru aktif berbicara di depan kelas kepada siswa yang aktif bertanya , mengamati , menanya,menalar, mengkomunikasikan yang tak dipahami bagaimana cara memancing peserta didik untuk menggunakan tahapan -tahapan tersebut . Atau ketidak pahaman guru melebur berbagi tema di antara mata pelajaran menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan.Akhirnya terdengarlah istilah tematik banci yang disuarakan oleh guru SD yang menerapkan kurikulum 2013 dengan metode tematik Idealnya kurikulum 2013 akan terasa garing, ketika diterapkan dengan sangat terburu-buru . Seperti pesan berantai yang ketika sampai kepada penerima pesan terakhir menjadi sangat kabur , mungkin dikurangi atau melah terlalu banyak bumbu penyedap yang tak sesuai dengan filosofi awalnya.
Pelaksanaan diklat kurikulum 2013 yang diisi oleh "instruktur nasional " karbitan semakin memperburuk pemahaman guru sebagai ujung tombak suksesnya kurikulum 2013 ini. 
Ternyata keluhan kurikulum 2013 tak hanya disuarakan oleh komunitas guru sebagai pendidik. Juga datang dari keluhan orang tua siswa yang terkaget-kaget dengan beban tugas tugas yang menumpuk . Jeritan itu kudengar ketika menghadiri pertemuan sosialisasi kurikulum 2013 di sekolah putriku . Seperti debat kusir di warung kopi  . Padahal pihak sekolah belum menjelaskan kurikulum 2013 dan belum tentu juga memahami secara baik. 
Untuk evaluasi bagi semua pihak , ketika suatu program atau kebijakan tak disosialisasikan dengan cara yang baik tak akan sampai dengan baik pula . Dan kebijakan atau program tersebut akan menjadi sia-sia. Disamping ketidak siapan dari pihak guru dan siswa juga orang tua menerima perubahan . 
Jadi gimana ya nasib kurikum 2013 ?