Senin, 17 Februari 2014

Mimpi Indah sang guru BK



Ingat dengan salah satu rekan GAdi pertemuan awal di bulan Desember 2013 “ Bahkan bermimpi pun butuh ilmu untuk mewujudkannya. “ dahsyat. Harus dong orang punya mimpi kalo mimpi saja sudah tak berani ….waduh gak pernah tidur kali ya. Ya mimpi adalah bunga tidur. Tapi boleh dong bunganya kita petik dalam kehidupan nyata . Dan butuh ilmu untuk mewujudkannya. Mantap.
Mengikuti kuliah GA sama seperti mencharge ulang semangat kita yang mulai menurun. Bertemu dengan Gurunya Manusia juga dengan teman-teman yang saling mendukung dan member masukan .Walau sempat merasa frustasi juga tapi suntikan semangat dan motivasi seakan –akan suplemen makanan yang membuat aku kembali cling-cling dengan ide-ide liar untuk dikandangkan .
Bercerita tentang mimpi nih , sebagai guru BK aku punya mimpi besar untuk anak-anak yang kubimbing . Harapannya nantinya mereka dapat menyalurkan  energy positif kepada lingkungannya . Meraih hati dan dan mengembangkan potensi siswaku adalah motto yang kutanamkan dalam diriku. . Untuk dapat melakukan itu aku butuh ilmu untuk mewujudkannya . Sebagai konselor pendekatan dalam konseling so pasti dong harus dilakukan . Bahwa setiap individu berbeda dan unik benar adanya . Tak mungkin bisa kupaksakan pendekatan konseling kepada siswaku yang introvert dengan pendekatan directive. Akan sia-sia dan melelahkan . Pengalaman itu pernah kualami ketika bertemu dengan siswa ( klien ) yang tertutup dan cenderung melukai diri . Didekati untuk diajak ngobrol susahnya minta ampyun . Kuputar otak untuk mencari tau kebutuhan dan minatnya . Kucoba untuk menulis satu tulisan tentangnya . Kukabarkan hal tersebut . Esoknya Alhamdulillah siswaku tersebut yang datang menghampiriku. Bahkan setelah hari itu tak jarang di sela jam istirahat dia menghampiri aku di ruangan BK . Sekedar duduk di sebelah ku dan menatapku lama . Sehingga membuat aku jengah dan ketika aku bertanya “ ada apa nak ? Jawaban singkat “ kangen aja sama ibu “
Sementara untuk siswaku yang ektrovert gak begitu kesulitan aku menggali permasalahannya . Akan dengan mudah berekspresi dan bercerita tentang berbagai hal yang dirasa .
Kembali ke mimpiku sebagai guru BK ,Rasanya ( pake perasaan nih ) dalam pelaksanaan layanan sudah kulakukan sesuai dengan tahapan ideal pembuatan kurikulum . Kebiasaan ku sebelum program kerja BK kubuat . Termasuk didalamnya kegiatan layanan tatap muka yang butuh silabus dan RPP . Kuawali dengan menyebar angket kebutuhan siswa untuk data . Sambil mengundang orang tua siswa yang kubimbing. Menggali informasi tentang latar belakang si anak dari orang tuanya . Banyak yang bisa diambil manfaatnya . Walau masih untuk kunikmati sendiri. Pertama aku mengenal orang tuanya , kedua tahu harapan orang tua terhadap sang anak .  Dan siswa juga tahu harapan harapan besar kepada dirinya .Informasi tentang segala potensi sang anak yang berasal dari orang tua adalah hal yang sangat membantu tugasku untuk membantu mengarahkan para calon anak-anak hebat ini . Ya berdasarkan kedua rujukan informasi tersebut . Kurangkai satu program kerja BK . Baru sebatas untuk ku sebagai guru BK . Menurutku akan indah ketika sekolah bertanya apa hasil assesment yang bisa dirangkai menjadi kurikulum ideal berdasarkan data dari guru BK . Aku yakin tak akan ada lagi keluhan rekan –rekan guru mapel ketika bertemu siswa yang hiperaktif , slow leaner dll.
Formulanya sudah kukemas dengan baik dalam bentuk kurikulum yang sesuai kebutuhan siswa . Bahkan pendekatan saintifik yang jadi momok bagi guru karena khawatir kelasnya jadi berisik telah kulakukan .
Aku ingat ketika memberi materi tentang penemuanku , siswa kuminta berkelompok untuk berdiskusi dan menyampaikan hasil temuannya . Ada satu kelas yang begitu kreatif menyampaikan hasil pemikiran gilanya . Salah satu discovery learning yang dilakukan adalah menciptakan mie instant yang ramah lingkungan . Go Green , karena air rebusannya bisa untuk dijadikan pupuk tanaman . Kemudian penciptaan pendingin ruangan yang hemat energy tanpa memerlukan energy listrik untuk menghidupkannya tapi energy matahari yang disimpan dalam turbin penyimpanan energy ketika pendingin tersebut tak digunakan .Wow discovery learning kan itu . Atau pendapat mereka yang aku tuangkan dalam dalam materi berjudul Kesepakatan anak Indonesia . Banyak cerita tentang kekhawatiran siswaku akan budaya yang mulai terkikis .
Jadi boleh dong aku berrmimpi , andaikan saja ada kolaborasi yang baik antara setiap mapel bukan karena beberapa mapel lebih unggul sebab di UN kan . Pastinya tak akan ada  anak-anak hebat yang frustasi ketika tak mampu mencapai nilai satndar KKM . Ada hal lain yang tetap bisa digali dari setiap kecerdasan mereka.
Dan dari buku The Best School ada penjelasan yang menyadarkanku , bahwa setiap individu berbeda dengan individu yang lain karena factor kebutuhan , latar belakang dll.
Untuk itu kurikulum yang menantang bakat dan penyelesaian problem siswa sesuai dengan kebutuhannya adalah hal yang paling tepat.
Siswa akan hidup pada kehidupan masa depan , bukan kehidupan masa lalu si pengajar. Berikan kesempatan siswa untuk mengekplorasi segala hal yang ingin diketahuinya. Dan tugas kita sebagai pendidik adalah tetap mendampingi para calon generasi hebat ini.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar