Selasa, 25 Februari 2014

Curhatan anak Kinestetik

Anak Kinestetik itu anakku . Yang punya energi berlebihan dan selalu ingin bergerak . Meski sejak pagi sudah berangkat untuk mewakili sekolah mengikuti lomba olimpiade IPA . Kuyakini pasti menguras energi di otak juga . tapi begitu sampai rumah tak kehilangan semangat untuk bergerak dan bergerak . Kecewa ketika selesai sholat ashar waktunya bermain bola di fasilitas komplek tiba-tiba ada mobil yang hendak parkir .
Tumpahlah uneg-unegnya di rumah " nyebelin amat sih dimana-mana gak boleh main bola . Disekolah mo main bola juga gak boleh karena halamannya dijadiin taman. Mending tamannya bagus gitu " 
Kekesalannya diungkap . Dan kudengarkan sambil merenung . Pantas saja sepak bola  di Indonesia gak bisa maju wong kesempatan untuk bergerak saja dibatasi . Ruang terbuka hijau di suatu wilayah sudah mulai berubah peruntukannya untuk memenuhi kebutuhan orang dewasa . 
Di sekolah kesempatan untuk menyalurkan energi diganti dengan kegiatan mengisi otak . Tuntutan kognitif yang menurut sekolah berguna untuk meningkatkan kualitas sekolah , sebatas dilihat dari pencapaian nilai UN . 
Jangka panjang dari terhambatnya penyaluran energi kinestetik pada individu . Ketika usia anak bergerak dihambat dan dialihkan hanya sekedar untuk memenuhi aspek kognitif semata sesuai dengan tuntutan kurikulum , silahkan memanen hasilnya dalam bentuk dewasa usia tapi mental anak-anak . 
Energi kinestetik harus diarahkan pada bidang tepat , begitu juga energi musik, naturalis, logika matematika , visual spasial ,intra personal , interpersonal . Jangan pasung kecenderungan minat mereka dengan alasan agar disiplin dan teratur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar