Kamis, 13 Februari 2020

Momen Special

Moment spesial hari ini adalah ketika mengajar di salah satu kelas aktif dan kritis. Dari awal memasuki kelas ini di awal tahun ajaran kala itu aura menyenangkan dengan suasana kbm yg hidup dan aktif terbayang jelas ketika memandangi satu persatu wajah mereka. Dengan gaya setiap siswa yang berbeda tapi justru menjadi penguat karakteristik kelas yang kompak dan solid.
Dan hari ini moment spesial itu kembali terbukti.
Sejujurnya aku bukan guru yang selalu mengawali kbm dengan ice breaking. Setelah mereka mengucap salam. Sedikit bertanya kehadiran teman-temannya yg tak terlihat di kelas langsung kukondisikan untuk kegiatan yang akan dilakukan di pertemuan ini.
Metode Debat aktif dengan tema " Keutamaan Belajar dan Bahaya Mencontek". Tahapan kegiatan yg dilakukan oleh siswa adalah membagi kelas menjadi 2 kelompok besar deretan 2 bangku disebelah kanan kuberi nama kelompok pro menyontek dan deretan 2 bangku sisi kiri tanganku menghadap adalah kelompok yg mengutamakan belajar atau dengan kata lain kelompok yang kontra menyontek. Kaget dan tidak merasa siap karena posisi duduk berada di posisi kontra menyontek hingga langsung request minta pindah posisi duduk. Dengan alasan saya akan lebih menjiwai bu kalo saya di posisi pro menyontek pasti saya bisa memberi banyak argumen. Kegiatan debat aktif dimulai dengan satu pernyataan yg kulontarkan " seperti nya menjadi hal biasa dan wajar selama menjadi pelajar mencontek. Riuh menujuk tangan dan langsung ingin memberi tanggapan. Langsung kuberikan kesempatan pada kelompok pro mencontek untuk berpendapat. Pendapat kelompok pro kutanggapi dgn kembali melempar pernyataan kepada kelompok kontra mencontek. Riuh semarak saling bersahutan untuk menanggapi hingga akhirnya pembahasan menjadi semakin berkembang ketika mereka mulai  membahas tips mencontek yang supaya gak ketauan. Hahahaha dan aku dengan senang hati terus menggali informasi yang bisa diperoleh dengan kegiatan debat aktif ini. Ungkapan lucu dan cukup kritis ketika mereka tersadar udah jangan dilanjutkan lagi bu Ninik ini mata-mata yang lagi nyari informasi kebiasaan  nyontek kita. Dan aku tertawa geli dengan kesadaran mereka. Melalui metode debat aktif kita dapat menggali 4C dari model pembelajaran abad 21. Critical thingking ketika mereka mampu merespon cepat argumen yang disampaikan, comunication saat mereka menyampaikan pendapat nya, colaboration saat mereka berdiskusi dgn teman-teman nya dan memilih secara bergantian teman-teman yang diberi kesempatan berpendapat dan creativiti adalah kreatifitas mereka dalam memberi argumen yang bisa dipahami. Penekanan dari materi ini adalah menggali kemampuan siswa untuk berani berpendapat tanpa merasa ada penilaian. Dan bagiku argumen mereka menunjukkan pemahaman mereka menanggapi suatu permasalahan.

Sabtu, 25 Januari 2020

Seandainya 2

Ealaaah kayak film aja ada part 2 nya.          
Yup ini kelanjutan materi layanan yang sudah dilakukan di awal kbm semester genap 2020
Dan sesuai janji akan melanjutkan cerita bagaimana seru nya diskusi dengan calon pemimpin masa depan ini. 
Dengan berbagai ide yang ditawarkan. Dari pendapat standar yang sudah biasa mereka dengar seperti mendirikan sekolah gratis atau ide anti mainstream yang mengagetkan ku sebagai guru nya yaitu akan menjual semua aset negara biar gak miskin lagi ucap salah satu siswa tanpa basa-basi. 
Dan aku pun spontan berucap waduh "jangan-jangan nanti saya juga dijual nih"
Ketika beberapa kelas diuji coba untuk membahas dan menguji ide yang ditawarkan dengan problem solving yang akan dilakukan, aku sebagai guru dibantu oleh tim penilai atau pengawas ide para 
" tokoh" dengan peran-peran nya. Melihat daya kritis dan kemampuan para siswa untuk menyampaikan pendapat dan mempertahanlan argumennya. 
Materi yang cukup seru dan menantang kata siswaku menagih untuk jangan buru buru menyelesaikan kegiatan layanan klasikal ini.
"terusin aja bu, terusin aja bu" sahut mereka sambil teriak-teriak ketika bel pergantian jam mulai berbunyi

#gerakankebaikan
#semuamuridsemuaguru 

Selasa, 07 Januari 2020

Seandainya Aku.... Di hari pertama KBM

Membaca banyak tulisan di KGB tentang hari pertama masuk sekolah di semester genap. Menarik dan banyak rujukan yang bisa dilakukan.
Tapi aku agak berbeda memulai pertemuan pertama ini.
Kejadian awal tahun yang terjadi di Jakarta adanya musibah banjir. Dan banyak kediaman siswaku yg menjadi korban. Ketika menyapa mereka setelah pengucapan salam. Aku memulai untuk bertanya tentang keadaan banjir yang menimpa mereka. Berapa banyak yang harus mengalami musibah banjir. Dan kemana mereka harus mengungsi? Jawaban memprihatinkan sedikit diselingi oleh cerita-cerita lucu ketika mengenang peristiwa itu. Hal yg kuingin tanam kan dalam pemikiran siswa-siswaku adalah mind set ketika menghadapi setiap kejadian. Apakah harus menyesali nasib, terpuruk dan gagal move on. Atau menghadapi dan mulai mengatur rencana untuk menyelesaikan permasalahan. Tentunya tetap disertai dengan keikhlasan dan doa untuk selalu dalam lindungan Allah SWT.
Melanjutkan dengan memberi materi layanan yang sudah  dimodifikasi dgn situasi yg terjadi dan dialami oleh para siswa - siswiku. Seandainya aku.... Judul materi layanan yang bertujuan menggali sikap kritis dan kepedulian para siswa ku. Materi layanan yang kurencanakan akan dilaksanakan dalam 2 kali tatap muka. Sedikit informasi di sekolah ku jam tatap muka layanan klasikal hanya diberi jatah 1 jam pelajaran atau sama dengan 1x 40 per minggu. Yup 40 menit yang harus dilakukan dengan sangat efektif dan  efisien tak hanya sekedar menggugurkan kewajiban sudah masuk kelas. Namun 40 menit yg juga bisa mengenal, memahami dan menggali keunikan sstiap siswa yang berbeda karakter, minat, latar belakang kehidupan dan mimpi masa depan mereka.
Di pertemuan pertama ini membuat setting kelas dan mind set dalam pemikiran para siswa/i ku bahwa mereka adalah tokoh dgn jabatan tertentu dalam suatu negara dan harus kritis dan kreatif untuk membuat sesuatu hal yg berguna. Membagi mereka dengan menyebutkan urutan angka hingga 7. Di setiap nomor yang diucapkan ada peran dan tanggung jawab yang harus diselesaikan. Di nomor urut 1 peran dan tanggung jawab nya adalah sebagai kepala negara miskin. Nomor urut 2 sebagai mentri kesehatan dengan permasalahan yang harus diselesaikan adalah mengatasi wabah penyakit menular. Nomor urut 3 ini seperti tugasnya mas mentri Nadiem Makarim dengan tantangan nya membuat para pelajar di negara tersebut kreatif dan mandiri. Untuk nomor 4 peran yang harus dimainkan adalah menjadi kepala sekolah di sekolah yg para siswanya kurang beruntung secara ekonomi namun harus membuat suatu program agar siswa/i nya kreatif dan berkembang bakatnya. Nomor urut 5 peran yang harus dijalani adalah sebagai orang tua dengan anak yg nakal dan selalu membantah. Pada  nomor urut 5 ada sedikit protes yg dilakukan oleh beberapa siswa. " Kok saya cuma jadi orang tua sih bu?". Kalimat bernada penyesalan. Kujawab dengan jawaban diplomatis. Jadi orang tua itu sk kerja nya langaung dari Tuhan loh. Gak terbantahan. Mengangguk dengan anggukan paham. Nomor urut ke 6 perannya sebagai guru di suatu lembaga pendidikan dengan siswa yang malas dan sering membolos. Untuk peran nomor 7 membuat mata siswaku sedikit berbinar yaitu seandainya aku menjadi milyuner kaya raya di negara miskin. Tetap dengan teriakan kenapa mesti ada miskinnya sih bu. 
Kelanjutan dari materi layanan ini akan kusampaikan minggu depan ya. Terimakasih bersedia membaca 🙏🙏

Selasa, 12 November 2019

Literasi dalam Gerakan Kebaikan


Penyematan pin Gerakan Kebaikan di SMP Negeri 40 Jakarta
Gerakan Kebaikan adalah tagline yang aku angkat dalam kegiatan di sekolah . Berawal dari keprihatinan akan perilaku yang dilakukan oleh siswa-siswi di sekolah yang sangat terbiasa mengucapkan kata-kata negatif dalam pergaulan nya. Mulai luntur sikap peduli dan bertanggung jawab. Daripada hanya sekedar mengeluhkan perilaku siswa remaja yg mulai luntur dgn hal-hal baik dalam pergaulan nya ( menurut pandangan orang dewasa) . Belajar lagi untuk mengecharge diri tentang psikologi remaja. Masa ingin tau,kepo, coba-coba, gampang terpengaruh hal- hal negatif,masa penuh gejolak , masa mencari identitas diri. Ok baik lah yang disebut dalam teori psikologi adalah segala hal yang dihadapi oleh para remaja siswa-siswi di sekolah. Menjadi tantangan bagi ku untuk membuat suatu hal yang bisa mengubah kekhawatiran menjadi tantangan yang harus ditaklukkan oleh siswa-siswi ku. 
Tetap berdasarkan teori yang sudah dilakukan oleh para ilmuwan sehingga ada dasar yang meyakinkan para remaja ku untuk menaklukkan tantangan yang kuberikan. Penelitian yang dilakukan oleh Prof Masaru Emoto seorang profesor dari Jepang yang melakukan penelitian kekuatan kata-kata terhadap perubahan komposisi air. Mencoba melakukan nya terhadap nasi. Dan eureka... percobaan ku berhasil. Kubawa ke kelas. Dengan informasi bahwa percobaan  sudah dilakukan selama lebih kurang 2 mingguan.2 bejana berisi sejumput nasi yang diberi kata-kata positif dan kata-kata negatif. Ada perubahan terlihat nyata di bejana yg diberi kata-kata negatif nasi mulai berjamur dan tercium bau tak sedap. Berbeda dengan bejana yang diberi kata-kata positif tak ada perubahan yang mencolok. Prolog dilanjutkan dengan menyampaikan dahsyatnya kata-kata terhadap benda mati. Bagaimana dengan pikiran dan hati yang selalu mendengar kata-kata negatif. Mau jadi apa kita?? Kataku dengan mimik wajah sedih. Tantangan selanjutnya adalah meminta siswa-siswi melakukan pengamatan dengan mengoptimalkan indera pendengaran seberapa sering mendengar kata-kata positif dan negatif . Lokasi mendengar nya juga perasaan yang dirasakan oleh pengamat kala mendengar kata-kata tersebut. Pengamatan dilakukan selama 3 minggu. Saat hasil laporan dikumpulkan. Bersama dengan siswa mengidentifikasi dan menganalisa hasil pengamatan. 
Hasil pengamatan yang memprihatinkan adalah jumlah kata-kata negatif lebih sering terdengar dibanding kata-kata positif. Dilanjutkan dengan pembahasan himbauan untuk selalu  menggunakan 4 kata sakti "Maaf, Permisi,Tolong, Terimakasih"  4 Kata yang mulai jarang digunakan padahal sangat sakti . 
Pengembangan kegiatan literasi yang tak hanya sekedar membaca 15 menit namun dapat dikembangkan kepada hal2 yang lebih dinamis. Sekali mendayung 2 tiga hal dapat terlaksana. 

#semuamuridsemuaguru
#gerakankebaikan
#4katasakti

Gerakan Kebaikan dilakukan dalam kegiatan MGMP B. Indonesia

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Menebar Kebaikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”

Minggu, 10 November 2019

Gerakan kebaikan mempertemukan ku di TPN

 

Cerita tentang TPN masih menjadi euforia hingga hari ini. Banyak hal menarik yang bisa menjadi inspirasi ketika bertemu dgn rekan guru hebat Nusantara ini. Dan TPN 2019 ini setelah melalui tahapan yg panjang dari tim panitia TPN aku dapat berbagi cerita dgn rekan guru di kelas Kemerdekaan dengan tema "Memanusiakan hubungan dengan literasi " judul yg aku angkat di kelas ini adalah Gerakan Kebaikan. 
Berawal dari kegelisahan ku sebagai guru  karena siswa2 remajaku yang sering berkata-kata kasar dan negatif. 
Menjadi sesuatu kebahagian  ketika di suatu pagi saat membuka email mendapatkan kesempatan untuk menjadi pembicara di salah satu kelas di TPN 2019. Wah ini sih kesempatan yg tak boleh dilewatkan pikirku. Membaca dengan jeli panduan penulisan yang harus dipatuhi. Dari mulai mengirimkan abstrak tulisan,kajian teori yang melatarbelakangi hingga berbagai hal dari praktik baik yang sudah kulakukan. Menariknya di acara TPN adalah berbagi banyak hal dengan guru-guru hebat se Nusantara. 
Pada TPN 2019 ini kesempatan untuk berbagi cerita praktik baik mendapat apresiasi dan dukungan dari rekan seperjuangan. Tak bisa merasa menjadi yang paling jumawa ketika memiliki kesempatan menjadi pembicara di kelas kemerdekaan dengan tema memanusiakan hubungan dengan literasi. Berawal dari kegelisahan sebagai guru yang selalu mendengar kata lisan diucapkan oleh siswa remajaku. Kegelisahan itu lah yg kuangkat menjadi materi dengan judul Gerakan Kebaikan . Berbagi cerita kegelisahan yang ternyata juga menjadi kegelisahan yang sama dirasakan pula oleh saudara seperjuangan di Nusantara. 
Bertemu dengan rekan sesama pembicara yang sepertinya lebih BK dari guru BK . Rekan sesama pembicara di kelas kemerdekaan Pak Iwan yang keren berbagi materi Buku Impian .Dan disadarkan banyak banget hal-hal kecil yang bisa dibagi di kelas TPN ini dan akan berdampak besar. Ih pokoknya TPN itu keren dan bermanfaat banget. Tak ada sekat yg membuat peserta dan pembicara menjadi berbeda. Semua murid semua guru .

Dan pagi ini pak Iwan ingin menyampaikan Gerakan Kebaikan di MGMP daerahnya. 
" Gerakan Kebaikan adalah gerakan nyata pendidikan karakter ..." katanya . 
Terimakasih pak Iwan untuk apresiasinya 🙏🙏

Kamis, 03 Oktober 2019

Cerita Anak Spesial ku

Cerita anak spesial ku hari ini 
Seperti biasa saat jam istirahat dia selalu menyempatkan waktu untuk menemuiku. Kami berbicara ttg banyak hal. Terkadang dia bercerita ttg kegalauan nya akan situasi sekolah yang harus dibenahi. Kepedulian nya mulai terlihat meski dalam nuansa yg berbeda. Tak selalu sesuai standar formal. Tapi aku suka pemikiran dan kepeduliannya. 
Hari ini aku yg penasaran ingin menunjukkan kehebatan nya. Berbicaralah aku dengan rekan guru yg bisa menjadi sekutu dalam memandang ttg fitrah anak. Kusampaikan dgn sangat antusias maksud dan tujuan ku. Berharap sekali akan bisa bekerja sama untuk membuat siswa spesial ku menjadi berbeda tak lagi dipandang sebelah mata
Kesenangan siswa spesialku adalah bermain dgn kucing yg banyak berkeliaran di halaman sekolah diberi makanan, dielus- elus, digendong dalam perilakunya ini kecerdasan naturalisnya tampak dominan . 
Dan kepedulian akan hewan kucing ini pun ternyata memancingnya untuk juga sesekali jahil. Melihat kucing kecil yg sedang tertidur pulas dalam ruangan ku keisengan muncul secara tiba-tiba dia gendong kucing kecil yg sedang tertidur . Tak pernah terlintas dipikiran ku anak  kucing tersebut marah dan mencakar siswa spesial ku . Dan membuat emosi siswa spesial ku memuncak dia ambil lagi anak kucing itu dan mencoba menggendong . Dan terulang siswa spesial ku dicakar anak kucing itu. Sontak aku menjerit dan memintanya untuk tidak mengganggu anak kucing itu. Kuajak berbicara siswa spesial ku sambil kutunjukkan anak kucing itu sedang terluka genggaman tanganmu mengenai lukanya. Dan kucing itu bereaksi kesakitan dengan mencakar . Menundukkan badannya dan mengelus-elus anak kucing itu. 
Hari ini siswa spesial ku banyak memberi pelajaran berharga untukku.
Terimakasih nak  💞💞💕💕

Kamis, 22 Agustus 2019

Cerita tentang Metong ♥️♥️....metong kesayangan

Bermula dari nego antara anak dan orang tua untuk memelihara hewan. Baik lah banyak hal yang bisa dipelajari dari merawat dan memelihara ciptaan Allah. Belajar tentang kasih sayang, belajar tentang kepedulian, belajar tentang tanggungjawab. 
Cerita berawal dari hadirnya mahluk kecil berbulu terlihat tak berdaya. 
Putih bercak hitam berbulu halus berjenis kelamin betina. Ciri khas yang tak terbantahkan  bertelinga panjang menandakan dia masih rumpun kelinci. Metong kami memberi nama untuk kelinci kecil kesayangan keluarga ini.semua orang bertanya kenapa harus diberi nama metong. Dengan penuh semangat aku pun menjawab filosofi pemberian nama metong itu. Pola berpikir terbalik dicoba ditanam dalam mindset berpikir. Metong tak harus identik dgn mati .Metong akan lama bersama kami. 
Metong kecil kesayangan keluarga ini berhasil mencuri perhatian seluruh keluarga. Juga keluarga besar dan para sahabat. Siapa duga si kecil berbulu halus ini bisa mengajarkan tentang kasih sayang dan kepedulian tanpa harus melakukan propaganda teriak-teriak. Allah memang selalu mengajarkan tentang makna kasih sayang melalui ciptaan nya dengan cara yang sangat lembut. Kebiasaan manja metong yang banyak meninggalkan kenangan,setia membangunkan ku di sepertiga malam dgn cara nya yaitu menggaruk-garuk pintu kamar. Atau menyusul naik ke tempat tidur minta dielus . Ah...metong kamu bikin bunda sedih 
Metong yg selalu menemani bunda di sepertiga malam di sudut sejadah bunda hingga subuh dan mengantarkan bunda ke gerbang pagar untuk berangkat ke tempat tugas.
Selanjutnya metong akan membangunkan bian untuk berangkat ke sekolah karena jemputan ojeknya sudah menanti . Selama menunggu kehadiran kami kembali dari tempat tugas. Metong akan menemani eyang di rumah menarik-narik daster eyang untuk mengingat kan sawi kesenangan sudah habis. Atau membanting-banting tempat makan nya karena jatah kokocrunh sudah tak ada lagi di tempat makan nya.
Metong...metong kamu bikin bunda kangen . 
Metong bersama kakak alya adalah metong dengan kegemesan . Gemes nya kakak alya bersama metong sering kali buat bunda harus teriak- teriak. Tapi seperti ada ikatan batin yang sangat kuat ...kepergian metong pun menunggu kakak Alya pulang dari tempat kos nya. So sad...hingga kakak alya berteriak kok metong tega sih kakak pulang metong malah pergi .
Metong bersama ayah juga punya cerita menarik untuk dikenang . Selalu menarik-narik celana ayah untuk meminta perhatian. 
Ah...metong akan selalu ada cerita tentang kamu nak , manakala sempat terbersit dalam pikiran bunda untuk membuat mug atau kaos bergambar dirimu dengan nama bunda metong, ayah metong, bian metong, alya metong dan eyang.
Ternyata Tuhan memang punya cara yang unik untuk mengajarkan tentang kasih sayang . Terimakasih ya nak sudah banyak mengajarkan tentang ketulusan, kasih sayang kepada kami bunda, ayah,eyang,ade bian dan kakak alya. Terimakasih sudah menjadi bagian dari cerita keluarga yang penuh warna dan makna. 
 
Kami semua sayang metong