Kamis, 11 Juni 2020

Beda Zaman... Beda Tantangan



Cerita pagi ini berawal dari obrolan chat ringan yang akhirnya menjadi sesuatu obrolan seru perlu perenenungan tingkat tinggi. Ciee...lagi memberdayakan kecerdasan intrapersonal nih.
Ketika beberapa guru menyampaikan keluhan berkaitan dengan kendala yang dihadapi saat PAT online siswa kelasnya. Obrolan menjadi lucu ketika operator menyampaikan untuk ganti posisi karena ada kemungkinan kendala berawal dari sinyal yang kurang bersahabat. Kemudian secara iseng berkomentar menggunakan istilah PMP ( kala itu istilah PMP cukup hits) Posisi Menentukan Prestasi. Bantahan menjadi dialog tertulis yg seru, " emang nya lagi ujian manual?"
Wah... Lupa nih  saat ini  yang menjadi siswa adalah anak-anak yang lahir sebagai digital native mereka sudah sangat lekat dengan teknologi informasi. Individu dengan tahun kelahiran 1990 menurut  Marc Prensky dimana teknologi sudah berada dalam lingkungannya. Sangat berbeda dgn generasi yang lahir sebelum tahun 1990 yang biasa disebut sebagai digital imigrant warga yang berpindah dari zaman tradisional ke zaman teknologi.
Dan saat ini posisi guru adalah sebagai digital imigrant.
Ada kegagapan teknologi yang terjadi. Sering guru masih memberi pembelajaran dengan gaya pemahaman sesuai pemahaman nya saat masih menjadi siswa. Padahal siswa yg diajari adalah siswa masa depan
Dengan daya imajinasi dan kreatifitas yang dahulu tak terpikirkan.
Kembali lagi dengan pembahasan istilah PMP. Kala itu istilah 'PMP' posisi Menentukan prestasi mengatur posisi tempat duduk saat ujian agar punya keleluasaan mendapat jawaban dari teman-teman yang pintar.
Nah... PMP era milenial berkaitan dengan sinyal. Posisi dimana kita berada mempempengaruhi kecepatan dan kelancaran sinyal internet. Banyak cerita di masa pjj ini siswa-siswa yg melakukan pembelajaran jarak jauh harus berjalan ke atas bukit agar tetap bisa belajar daring.
Jadi PMP di era ini pastinya ada kaitannya dengan posisi kita berada agar sinyal tertangkap dengan baik.
Beda zaman beda tantangan
Posisi Menentukan Prestasi. 

Minggu, 05 April 2020

Hidup kalian adalah Masa Depan

Hidup kalian adalah hidup masa depan. 
Gak mungkin saya memberi challenge hanya sebatas meringkas apa yang ada di buku. Ilmu terus berkembang. Tantangan dan ujian kehidupan kalian pun tak hanya sekedar membuat ringkasan dari buku cetak yang kalian pinjam di perpustakaan kemudian dikumpulkan kepada gurunya diberi paraf tanda sudah mengumpulkan lalu diberi nilai sesuai syarat kerapihan, banyak tulisan dan ketepatan waktu pengumpulan.
Challenge ku selalu berbeda disesuaikan dengan kebutuhan kalian untuk mencari hal-hal yang menjadi minat kalian. Minat remaja, kebutuhan untuk mencari tau berbagai jawaban dari pertanyaan - pertanyaannya liar kalian.
Ketika keluhan diawali dengan keraguan untuk mencoba berarti proses seleksi alam sudah dimulai. Kalian menanamkan dalam pikiran kalian tantangan adalah kesulitan.
Tantangan itu merepotkan dan itu berbahaya untuk hidup masa depan kalian.
Ingatlah tantangan hidup masa depan kalian tak hanya mendapatkan nilai terbaik untuk dipajang dalam lembaran kertas yang disebut ijazah.
Tetapi bagaimana kalian mampu mengasah daya kritis, menyelesaikan masalah dengan cara yang kreatif juga bekerja sama dengan baik pada semua aspek kehidupan. Karena pada dasarnya hidup adalah saling berbagi.
Sharing and growing together.

Nasehat ku untuk angkatan 2020.

Sabtu, 28 Maret 2020

AADC...Ada Apa Dengan Corona

Beberapa pekan terakhir kata corona sangat familiar terdengar dan disebut dalam media elektronik dan media sosial.Menjadi sesuatu yang menakutkan dan membuat kehidupan berubah drastis.
Ketika jadwal sekolah yang biasa dilakukan dengan tatap muka dan tampak kehadiran secara fisik digantikan dengan pembelajaran jarak jauh.
Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan tanpa persiapan matang pastinya menimbulkan berbagai cerita . Lucu seru,khawatir , panik rupa-rupa deh
Mulai melirik sesama rekan yang terlihat begitu menyenangkan melakukan  pembelaran jarak jauh ya dan hal positifnya jadi pengen belajar . 
Mempelajari berbagai aplikasi pendidikan yang menarik adalah keseruan tersendiri bagi guru generasi old.
Berbagai teriakan " ini gimana," trus abis itu ini gimana lagi' kalo mo lihat lagi gimana wah seru banget pokoknya. Semangat belajar yang tinggi dan menggembirakan.
Dan ketika pembelajaran jarak jauh dimulai adalah masa menegangkan berikutnya yang harus dilalui. Menanti respon dari siswa manakala PJJ harus sudah mulai dilakukan dan ternyata yang merespon baru 25 orang "yang lain mana" tanya sang guru dalam chat di wag grup.
"Masih pada tidur pak ,"
Waduh ...udah siang ini

Ya menghadapi situasi penyebaran virus corona ini bisa jadi parno apabila kita menanggapi nya dgn kepanikan. Tapi juga akan seru apabila kita menganggap. *stayhome, home learning, work from home and pray from home sebagai satu tantangan yg harus kita lewati bersama. Saling menguatkan, saling berbagi perhatian, berbagi ide. Semoga situasi ini segera berlalu dan kita selalu sehat lahir batin


Sabtu, 07 Maret 2020

Galeri Belajar mereka

Mengajak siswa untuk belajar bukan hal yang mudah ketika minat dan ketertarikan pada suatu materi bahan ajar tak terletak pada hal tersebut. Tantangan guru lah untuk bisa meyakinkan siswa bahwa materi tersebut penting untuk dipelajari. Terlepas bahwa materi tersebut akan banyak dikupas saat ujian. Dan menaklukkan tantangan untuk membuat siswa memiliki minat mempelajari suatu materi pelajaran adalah hal yang mengasyikkan. Aku sangat menyadari untuk siswa di penghujung tingkat kelas tuntutan untuk belajar lebih serius adalah beban tersendiri yang harus dirasakan. Tak lagi bisa bersantai dan hanya menunggu waktu ujian datang. Kata siswaku " capek deh bu, setiap guru ngajar selalu mengingat tentang UN, cuma ibu sih yang gak," kembali melanjutkan kalimat penegasan. Dan berusaha memposisikan diri menjadi pendengar yang baik.
Kemudian seperti mendapat ide untuk tetap mengajak siswa belajar dengan cara yang menyenangkan. Menggabungkan beberapa tehnik dan metode dalam kbm pasti akan lebih menyenangkan siswa karena mereka akan merasa terhibur.
Ok... Aku akan membuat siswa untuk memilih kelompok belajar sendiri setelah itu setiap kelompok akan mendapat undian salah satu materi dalam mapel yang akan mereka bahas dan presentasikan dalam galeri belajar. Presentasi karya, mereka akan buat dengan menggunakan mind map. Setting kegiatan mereka seakan-akan sedang mengunjungi suatu pameran (galeri) dan pengunjung siswa dari kelompok berbeda diberi kesempatan untuk bertanya pada kelompok yang karya pameran nya dikunjungi.
Sip... Pastinya menarik ini. Karena masing-masing akan belajar banyak hal.
Belajar mempresentasikan karya di hadapan teman-teman nya. Melatih mereka berani bertanya, berani menjelaskan dan menerima pendapat yang berbeda. Dan terutama belajar satu hal seakan-akan sedang mengunjungi galeri. Ya Galeri Belajar mereka 😘😍

Kamis, 13 Februari 2020

Momen Special

Moment spesial hari ini adalah ketika mengajar di salah satu kelas aktif dan kritis. Dari awal memasuki kelas ini di awal tahun ajaran kala itu aura menyenangkan dengan suasana kbm yg hidup dan aktif terbayang jelas ketika memandangi satu persatu wajah mereka. Dengan gaya setiap siswa yang berbeda tapi justru menjadi penguat karakteristik kelas yang kompak dan solid.
Dan hari ini moment spesial itu kembali terbukti.
Sejujurnya aku bukan guru yang selalu mengawali kbm dengan ice breaking. Setelah mereka mengucap salam. Sedikit bertanya kehadiran teman-temannya yg tak terlihat di kelas langsung kukondisikan untuk kegiatan yang akan dilakukan di pertemuan ini.
Metode Debat aktif dengan tema " Keutamaan Belajar dan Bahaya Mencontek". Tahapan kegiatan yg dilakukan oleh siswa adalah membagi kelas menjadi 2 kelompok besar deretan 2 bangku disebelah kanan kuberi nama kelompok pro menyontek dan deretan 2 bangku sisi kiri tanganku menghadap adalah kelompok yg mengutamakan belajar atau dengan kata lain kelompok yang kontra menyontek. Kaget dan tidak merasa siap karena posisi duduk berada di posisi kontra menyontek hingga langsung request minta pindah posisi duduk. Dengan alasan saya akan lebih menjiwai bu kalo saya di posisi pro menyontek pasti saya bisa memberi banyak argumen. Kegiatan debat aktif dimulai dengan satu pernyataan yg kulontarkan " seperti nya menjadi hal biasa dan wajar selama menjadi pelajar mencontek. Riuh menujuk tangan dan langsung ingin memberi tanggapan. Langsung kuberikan kesempatan pada kelompok pro mencontek untuk berpendapat. Pendapat kelompok pro kutanggapi dgn kembali melempar pernyataan kepada kelompok kontra mencontek. Riuh semarak saling bersahutan untuk menanggapi hingga akhirnya pembahasan menjadi semakin berkembang ketika mereka mulai  membahas tips mencontek yang supaya gak ketauan. Hahahaha dan aku dengan senang hati terus menggali informasi yang bisa diperoleh dengan kegiatan debat aktif ini. Ungkapan lucu dan cukup kritis ketika mereka tersadar udah jangan dilanjutkan lagi bu Ninik ini mata-mata yang lagi nyari informasi kebiasaan  nyontek kita. Dan aku tertawa geli dengan kesadaran mereka. Melalui metode debat aktif kita dapat menggali 4C dari model pembelajaran abad 21. Critical thingking ketika mereka mampu merespon cepat argumen yang disampaikan, comunication saat mereka menyampaikan pendapat nya, colaboration saat mereka berdiskusi dgn teman-teman nya dan memilih secara bergantian teman-teman yang diberi kesempatan berpendapat dan creativiti adalah kreatifitas mereka dalam memberi argumen yang bisa dipahami. Penekanan dari materi ini adalah menggali kemampuan siswa untuk berani berpendapat tanpa merasa ada penilaian. Dan bagiku argumen mereka menunjukkan pemahaman mereka menanggapi suatu permasalahan.

Sabtu, 25 Januari 2020

Seandainya 2

Ealaaah kayak film aja ada part 2 nya.          
Yup ini kelanjutan materi layanan yang sudah dilakukan di awal kbm semester genap 2020
Dan sesuai janji akan melanjutkan cerita bagaimana seru nya diskusi dengan calon pemimpin masa depan ini. 
Dengan berbagai ide yang ditawarkan. Dari pendapat standar yang sudah biasa mereka dengar seperti mendirikan sekolah gratis atau ide anti mainstream yang mengagetkan ku sebagai guru nya yaitu akan menjual semua aset negara biar gak miskin lagi ucap salah satu siswa tanpa basa-basi. 
Dan aku pun spontan berucap waduh "jangan-jangan nanti saya juga dijual nih"
Ketika beberapa kelas diuji coba untuk membahas dan menguji ide yang ditawarkan dengan problem solving yang akan dilakukan, aku sebagai guru dibantu oleh tim penilai atau pengawas ide para 
" tokoh" dengan peran-peran nya. Melihat daya kritis dan kemampuan para siswa untuk menyampaikan pendapat dan mempertahanlan argumennya. 
Materi yang cukup seru dan menantang kata siswaku menagih untuk jangan buru buru menyelesaikan kegiatan layanan klasikal ini.
"terusin aja bu, terusin aja bu" sahut mereka sambil teriak-teriak ketika bel pergantian jam mulai berbunyi

#gerakankebaikan
#semuamuridsemuaguru 

Selasa, 07 Januari 2020

Seandainya Aku.... Di hari pertama KBM

Membaca banyak tulisan di KGB tentang hari pertama masuk sekolah di semester genap. Menarik dan banyak rujukan yang bisa dilakukan.
Tapi aku agak berbeda memulai pertemuan pertama ini.
Kejadian awal tahun yang terjadi di Jakarta adanya musibah banjir. Dan banyak kediaman siswaku yg menjadi korban. Ketika menyapa mereka setelah pengucapan salam. Aku memulai untuk bertanya tentang keadaan banjir yang menimpa mereka. Berapa banyak yang harus mengalami musibah banjir. Dan kemana mereka harus mengungsi? Jawaban memprihatinkan sedikit diselingi oleh cerita-cerita lucu ketika mengenang peristiwa itu. Hal yg kuingin tanam kan dalam pemikiran siswa-siswaku adalah mind set ketika menghadapi setiap kejadian. Apakah harus menyesali nasib, terpuruk dan gagal move on. Atau menghadapi dan mulai mengatur rencana untuk menyelesaikan permasalahan. Tentunya tetap disertai dengan keikhlasan dan doa untuk selalu dalam lindungan Allah SWT.
Melanjutkan dengan memberi materi layanan yang sudah  dimodifikasi dgn situasi yg terjadi dan dialami oleh para siswa - siswiku. Seandainya aku.... Judul materi layanan yang bertujuan menggali sikap kritis dan kepedulian para siswa ku. Materi layanan yang kurencanakan akan dilaksanakan dalam 2 kali tatap muka. Sedikit informasi di sekolah ku jam tatap muka layanan klasikal hanya diberi jatah 1 jam pelajaran atau sama dengan 1x 40 per minggu. Yup 40 menit yang harus dilakukan dengan sangat efektif dan  efisien tak hanya sekedar menggugurkan kewajiban sudah masuk kelas. Namun 40 menit yg juga bisa mengenal, memahami dan menggali keunikan sstiap siswa yang berbeda karakter, minat, latar belakang kehidupan dan mimpi masa depan mereka.
Di pertemuan pertama ini membuat setting kelas dan mind set dalam pemikiran para siswa/i ku bahwa mereka adalah tokoh dgn jabatan tertentu dalam suatu negara dan harus kritis dan kreatif untuk membuat sesuatu hal yg berguna. Membagi mereka dengan menyebutkan urutan angka hingga 7. Di setiap nomor yang diucapkan ada peran dan tanggung jawab yang harus diselesaikan. Di nomor urut 1 peran dan tanggung jawab nya adalah sebagai kepala negara miskin. Nomor urut 2 sebagai mentri kesehatan dengan permasalahan yang harus diselesaikan adalah mengatasi wabah penyakit menular. Nomor urut 3 ini seperti tugasnya mas mentri Nadiem Makarim dengan tantangan nya membuat para pelajar di negara tersebut kreatif dan mandiri. Untuk nomor 4 peran yang harus dimainkan adalah menjadi kepala sekolah di sekolah yg para siswanya kurang beruntung secara ekonomi namun harus membuat suatu program agar siswa/i nya kreatif dan berkembang bakatnya. Nomor urut 5 peran yang harus dijalani adalah sebagai orang tua dengan anak yg nakal dan selalu membantah. Pada  nomor urut 5 ada sedikit protes yg dilakukan oleh beberapa siswa. " Kok saya cuma jadi orang tua sih bu?". Kalimat bernada penyesalan. Kujawab dengan jawaban diplomatis. Jadi orang tua itu sk kerja nya langaung dari Tuhan loh. Gak terbantahan. Mengangguk dengan anggukan paham. Nomor urut ke 6 perannya sebagai guru di suatu lembaga pendidikan dengan siswa yang malas dan sering membolos. Untuk peran nomor 7 membuat mata siswaku sedikit berbinar yaitu seandainya aku menjadi milyuner kaya raya di negara miskin. Tetap dengan teriakan kenapa mesti ada miskinnya sih bu. 
Kelanjutan dari materi layanan ini akan kusampaikan minggu depan ya. Terimakasih bersedia membaca 🙏🙏