Minggu, 14 November 2010

Prinsip ekonomi berlakukah untuk pendidikan?

Judul yang saya tulis diatas berkaitan dengan yang terjadi di dunia pendidikan khususnya di institusi tempat saya bekerja . Baru-baru ini saya agak kaget juga( sebelumnya pernah juga terjadi tapi saya gak begitu perduli waktu itu ) institusi tempat saya bekerja mengadakan ujian tengah semester yang diperuntukkan bagi semua siswa dari kelas 7 -9 SMP. Dan yang membuat saya sebagai guru di sekolah itu bingung adalah kegiatan ujian tengah semester tersebut tidak dibuat jadwal pelaksanaannya dan yang akan dinilai adalah hasil murni dari kegiatan ujian tengah semester tersebut. Dan hal inilah yang membuat saya jadi tergelitik untuk bertanya saat pimpinan menyampaikan dalam kegiatan briefing mingguan kenapa tidak dibuat jadwal dan jawaban yang disampaikan benar-benar membuat saya tercengah ,nanti akan dipikirkan lagi untuk membuat jadwalnya...loh kok bisa ya baru mau dipikirin sementara kegiatan ujian tengah semester tersebut termasuk kegiatan rutin tahunan yang selalu dan akan selalu dilakukan.Banyak hal yang akhirnya bisa saya analisa tentang " keberatan pihak sekolah " untuk membuat jadwal ujian tengah semester adalah mungkin saja pihak sekolah tidak mau mengeluarkan dana untuk guru yang diberi tugas mengawas ujian karena hal itu merupakan pengeluaran tambahan dari anggaran BOS dan BOP ( mungkin) pihak sekolah berpikir dengan pengeluaran sekecil-kecilnya mendapat keuntungan sebesar-besarnya...wah kalau yang dipikirkan seperti itu menurut saya justru salah besar karena hasil dari mendidik kita hari ini mungkin baru bisa disemai 10 tahun yang akan datang . Sebagai guru pembimbing disekolah tersebut saya sering mendengar keluhan siswa yang curhat terlalu banyak tugas belum lagi saat ada kegiatan ujian tengah semester berlangsung siswa/i saya harus mempersiapkan diri untuk ujian pada pelajaran hari itu....apabila hari itu ada 5 mata pelajaran ya hari sebelumnya mereka harus siap untuk ujian esok hari dengan 5 pelajaran juga ( oh kasiannya nasib generasi penerus bangsa ini ) atau disituasi yang sama siswa juga dirugikan dengan tidak adanya jadwal ujian tersebut bagi siswa yang lebih dahulu ujian tidak mempunyai kesempatan bertanya pada kelas yang lain sementara untuk siswa yang belakangan untuk jadwal pelajarannya ada kesempatan untuk bertanya ( asyik dong...)pasti dong nilai ujiannya jadi lebih baik kan...padahal setelah hasilnya dikoreksi...ya sama aja gak ada pengaruhnya tuh....Nah kalau sudah begitu apa sih sebenarnya tujuan dari dilakukan kegiatan ujian tengah semester yang tanpa jadwal tersebut. Untuk evaluasi ya gak segampang itu dong karena yang dimaksud evaluasikan harus melihat dari berbagai aspek ....,untuk penghematan justru yang dilakukan tersebut merupakan bentuk kegiatan merugikan jangka panjang tanpa disadari oleh si pelaksana di dunia pendidikan.Pengen hemat dengan memakai prinsip ekonomi " dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapat hasil sebesar-besarnya ...bisakah hal itu diberlakun untuk dunia pendidikan ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar