Jumat, 15 November 2013

Tentang Ahok...

Begitu menjabat sebagai wakil gubernur DKI keberadaan pribadi yang pernah menjabat sebagai bupati Belitung ini begitu menarik perhatian . Berduet dengan seseorang yang santun seperti Jokowi . Ahok sosok yang berbeda dan sangat ekspresif menyampaikan apa yang dirasakannya . 
Kontroversi sikapnya yang berseberangan dalam menanggapi pernyataan atasannya mendagri sangat luar biasa berani. . Belum pernah ada dalam sejarah Indonesia yang merdeka 68 tahun . Bawahan terang-terangan membantah atasannya.Padahal sejujurnya si bawahan juga tak sepenuhnya setuju dengan kebijakan atau pernyataan atasannya karena kondisi kebiasaan masyarakat kita yang ewuh pakewuh . Akhirnya budaya blangkon yang dilakukan manggut-manggut ketika di depan dan mengepalkan tinju ketika berbalik  .Anehnya kita mungkin lebih suka dan nyaman ketika dibohongi dari pada berkata tentang kejujuran . Ketika bawahan membantah yang ada dipikiran atasan adalah bentuk rongrongan kekuasaannya . Era keterbukaan berpendapat mulai kita masuki . Silahkan kaget bagi yang tak siap perubahan.
Dan teringat dengan pernyataan sang wagub yang dilansir oleh media on line " Saya orang Indonesia bukan Cina" , kembali membuat kagum . Pernyataan yang menggambarkan seorang yang berjiwa nasionalis .Tak hanya di bibir saja. Biasanya masyarakat kita akan suka bertanya ketika bertemu dengan seseorang , " orang mana"? Atau pernyataan bernada miring " oh orang ini ya ...???" sambil menyebut suku tertentu dibarengi dengan mimik wajah yang berbeda . Dan akan berbeda ketika bertemu dengan yang sesuku...
Indonesia dengan kemajemukannya di kotak-kotak dengan sukuisme . Tak salah adanya suku atau agama yang berbeda . Justru itu sebagai bagian untuk memperkaya diri kehidupan bernegara . 
Dan aku termasuk orang yang sangat tak suka saat ditanya orang mana ,Waktu SMP pernah guruku bertanya saat mengabsen dan perkenalan di awal pelajaran . Memanggil nama siswanya dan siswa menyebutkan daerah asalnya . Ketika tiba giliranku yang dipanggil lantang aku menjawab , Saya orang Indonesia ,. Saat itu terdengar gemuruh tawa teman sekelasku dan aku diledek sebagai orang Indonesia . Setelah kejadian itu aku tetap berkata apa yang salah dengan pernyataan ku . Aku orang Indonesia dan aku bangga akan Indonesia . Walau pedih dengan keadaan Indonesia karena oknum . Mirip ahok gak sikapku ??Ya pasti beda ya , siapa yang mo dengar pernyataan anak SMP kala itu . Saat ahok ngomong kan sudah jadi pejabat....

Serasa Selebriti

Judul diatas adalah topik kegiatan yang kulakukan bersama dengan siswaku di minggu ketiga bulan september . Seperti biasa kuawali dengan bertanya keadaan para siswa/i ku . Menghargai keberadaan mereka . Kukondisikan ruangan kelas adalah panggung selebriti. Kuajak mereka membayangkan saat berjalan diatas red carpet di tengah -tengah para penggemar mereka sembari melambaikan tangan . Ada yang melakukan dengan sangat percaya diri .Layaknya selebriti papan atas melambaikan tangan kepada para teman-temannya.Namun ada pula yang dengan malu-malu bahkan tak percaya diri berjalan menunduk seperti mencari sesuatu yang jatuh di lantai. Beraneka ragam pola dan gaya yang ditampilkan . Yang begitu PD bisa dikategorikan dalam golongan siswa yang telah mampu beradaptasi dengan situasi yang selalu berbeda.Secara mental dan tugas perkembangannya baik. Sementara untuk siswa yang masih ragu-ragu dan tak percaya diri , inilah siswa yang harus diberi perhatian dan motivasi agar mulai berani menunjukkan kemampuannya . Proses menuju dewasa masih sangat panjang . Don't worry be happy anak didikku . Tetaplah menjadi siswa yang positif menatap masa depan

Kamis, 14 November 2013

Memaknai Sumpah Pemuda

Memasuki kelas dengan kurang bersemangat . Manusiawi terkadang butuh juga suntikan semangat .
Bertepatan denagan moment Sumpah Pemuda . Kukatakan di depan kelas hari saya kurang semangat dan tugas para siswaku adalah membuat membuat saya bersemangat . Teriakan rame bergema dalam kelas , Games bu , games bu . Tak langsung kupatahkan usulan mereka . Kujawab kutampung dulu . Masih dalam keriuhan suara mereka , ada yang nyeletuk " bikin drama singkat tentang sumpah pemuda bu ". Oho....pucuk dicinta ulam tiba . Awalnya aku ingin mengambil moment sumpah pemuda , tapi sedikit bingung metode apa yang pas ya . Ide kreatif dari mereka dan sebagai guru tak selalu harus menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan materi . Lebih baik menggali kemampuan siswa dan bertindak fasilitator . asyik deh .
Dengan penuh antusias mereka berkumpul di satu meja untuk mendiskusikan dan berusaha mencapai kata sepakat . Sesekali ada yang menghampiri mejaku dan meminta saran . It's Oke cukup matang ternyata mereka. Walau diawal bingung dengan kelompoknya . Kukatakan aku beri kebebasan untuk berkreasi . Mau satu kelas atau dibagi 2. Secara tak langsung aku mengajarkan utuk bertanggung jawab . Tetap aku menunggu mereka berdiskusi sambil mngamati tingkah pola lucu mereka .Mengamati mereka berargumen , mendengarkan pendapat temannya . Beradaptasi untuk beberapa siswa yang cenderung menarik diri . Alhamdulillah satu jam berlalu , terpotong waktu istirahat . Kukatakan istirahat saja dulu . selesai istirahat kita mulai drama singkat " Sumpah Pemuda " 
Bel istirahat berakhir bergegas masuk kelas dan kutanyakan siap untuk tampil ? Beberapa menjawab dengan berkata , bu saya deg-degan . Wuih tetap tenang nak.. 
Sebelum tampil kuminta mereka menggeser bangku ke belakang biar " panggungnya lebih luas" sementara yang lain menghafal dialog . Beberapa siswa putra menggeser meja dan bangku . Kupersilahkan untuk duduk dilantai , aku sedikit memberi pengarahan sambil duduk dilantai bersama dengan mereka . Semangat mereka memberi suntikan energi bagiku padahal awalnya aku begitu ngantuk . 
Drama singkat dimulai aku sibuk mendokumentasikan akting mereka. Drama ditutup dengan bersama-sama mereka membaca ikrar sumpah pemuda juga pekik "MERDEKA " Mantap deh. 
Tugas akhir ku mengevalusi kegiatan yang mereka lakukan sambil duduk bersila di lantai . Hening mereka menunggu aku berbicara . Ku acungkan 2 jempol untuk kegiatan mereka . Tanpa di komando mereka langsung bertepuk tangan . Kulanjutkan dengan memberi informasi pesan sponsor makna sumpah pemuda 1928, kala itu para pemuda mengorbankan keegoisan sukuisme demi Indonesia . Dan pesan sponsor dari ku adalah tantangan untuk 1 minggu ke depan " Menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia . Tak menggunakan kata akhiran OH, LOL dan GO . Juga tak menyimpan kebun binatang dalam rongga mulutnya .Sedikit ragu menerima tantangan itu tapi kukatakan di coba ya .
Akhir pelajaran kuucapkan terimakasih untuk mereka yang telah memberi suntikan semangat kepadaku hari ini

Kangen ....Menulis

Lama tak posting tulisan dan membaca tulisan inspiratif membuat tergoda juga untuk menuangkan berbagai pemikiran . Selama tak menulis bukan lantas tak ada sesuatu hal yang bisa dijadikan bahan tulisan . Justru banyak dan banyak sekali . Dari mulai kejadian rutin yang sering dialami saat menjadi Sandra Bullock di Comuter Line atau atau kejadian di lingkungan kerja yang terkadang membuat geram dengan aturan SOP yang mencla-mencle . Belum lagi kejadian di dunia pendidikan yang membuat merinding dan beristigfar . Begitu jauh perilaku  yang dilakukan generasi setelahku melewati batas nalar pemikiran orang dewasa . 
Tak terpikir mereka akan berani melakukan itu tapi ternyata dilakukan juga . 
Kemana etika sopan santun yang aku yakin pernah diajarkan oleh lingkungannya . Orang tua , sekolah dan lain lain . Apakah kami sebagai orang dewasa begitu tak pantas untuk dijadikan panutan ???? Sehingga perilaku yang ditampakkan oleh remaja begitu mencengangkan kami ......

Rabu, 13 November 2013

Bodoh santun atau “pintar minterin “ ?



Kalimat mirip-mirip seperti itu beberapa kali kudengar dari pejabat yang mengingatkan bawahannya untuk berhati –hati ketika berhadapan dengan siswa-siswa yang pintar .Kurang lebih pernyataannya seperti ini” anak-anak sekarang pintar-pintar tapi kita tetap  harus jeli karena terkadang kepintaran mereka digunakan untuk ngakalin gurunya. Oh ….begitu ya ? Pinternya untuk minterin orang . Tapi saat tertentu terdengar juga keluhan “ anak-anak tuh gimana sih dikasih tau berulang kali gak ngerti juga . Loh jadi sebenarnya mereka pintar atau tidak ya ???. Lanjut dengan pernyataan pejabat tersebut, Lebih baik mengajar anak bodoh tapi santun dibanding pinter tapi licik …..Nah lo ???? Ketika tak pintar dan tak mencapai standar kkm apa yang akan terjadi dengan si anak “ bodoh “ ? Maaf silahkan mencari tempat yang sesuai dengan kemampuan anda #sambil tepok jidat .

Minggu, 22 September 2013

Lagi-lagi tentang KKM

Ada keprihatinan ketika siswaku mengeluh tentang kkm yang tinggi . Saat tiba di sekolah dengan wajah berseri di pagi hari , mendadak hilang seiring bunyi bel sekolah . Memulai belajar sama dengan memulai ketegangan . Nasehat yang diberikan oleh pengajar yang masuk ke kelas tak jauh-jauh dari " motivasi standar kkm yang harus dicapai oleh peserta didik " .
Masa indah di sekolah hilang lenyap dikejar-kejar dengan standar kkm . Dan ada beberapa beberapa kelompok siswa yang bereaksi berbeda dengan standar kkm tersebut. Ada yang termotivasi untuk tekun meraih nilai terbaik dengan usaha yang baik pula. 
Ada yang cuek walau sangat paham kemampuannya toh nanti akan ada remedial kedua, ketiga atau 'nilai kasih sayang' . Dan ada pula yang stres bahkan sakit menjelang ulangan . 
Kejadian yang terus berulang terjadi pada peserta didik . Tak lagi bisa menikmati kehidupan remaja dengan aktifitas mengembangkan bakat dan potensinya . Semua tuntutan akhirnya bermuara pada pencapaian nilai kkm . 
Dan seperti latah ikut-ikutan terkena wabah standar kkm . Orang tuapun dibuat panik ketika putra-putrinya mengalami kesulitan mencapai standar kkm yang telah ditetapkan oleh lembaga pendidikan . 
Berbondong-bondong lah mendaftarkan putra/i nya pada bimbingan belajar atau meminta privat pada guru yang mengajar . Terjadi simbiosis mutualisma  sama-sama mendapat keuntungan .....
Sementara peserta didik yang katanya ( bahasa ideal ) di UU Sisdiknas adalah subjek pendidikan . Kenyataannya tetap takluk dengan standar kkm . 
Ironisnya ketika kkm telah terlampaui pun tak menjamin kemampuan kognitif yang bertambah pada siswa . 
Siswa terbiasa melakukan cara instan  untuk memperoleh nilai dengan sks ( sistem kebut semalam ) . 
Maka dari itu apa yang diharapkan dari tuntas dan terlampauinya standar kkm ketika yang terjadi pada kenyataannya tak ada yang berubah dari kemampuan kognitif .Hanya sekedar hafal sesaat untuk dapat menjawab soal-soal ujian . Setelah itu .....Terserah anda

Hari-hariku

Lama tak menulis dengan berbagai kejadian yang dilalui. Dari mulai rutinitas bangun dini hari sembari berdoa memohon kemudahan hari yang akan dilalui. Memohon juga agar tak ketinggalan rangkaian kereta dan perjalanan comuter yang tak mengalami hambatan. Tertinggal kereta berdampak pada berpacunya adrenalin dan kegelisahan . Telat deh...dikunciin deh...
Berpacunya adrenalin dan kegelisahan masih berlanjut saat pulang kantor . Dengan kepenatan yang telah dilalui seharian . Kembali deg-degan khawatir tertinggal kereta dan menunggu jadwal kereta selanjutnya . Yang sudah  pasti jauh lebih penuh sesak . Dengan sebutan sore tak manusiawi
Rutinitas perjalanan yang melelahkan . Seperti tak ada pilihan . Harus dijalani . Sembari berdoa semoga selalu diberi kesehatan dan kelancaran dalam beraktifitas.