Minggu, 22 November 2009

Konseli

Ibu saya gak suka dilihat dengan tatapan kayak gitu,saya kakak kelas.Gak sopan banget tuh orang.Itu adalah ucapan yang keluar dari mulut konseli yang merasa tidak dihargai keberadaannya oleh lingkungan terutama oleh adik kelasnya.Konselor tidak bertanya banyak hanya mengangguk dan berpikir untuk menganalisa apa kira-kira masalah yang dihadapi oleh konselinya ini.
Dulu waktu saya jadi adik kelas,mana berani saya menatap kakak kelas saya kayak gitu, malah saya pernah disamperin oleh kakak kelas karena saya gak senyum,muka saya ditunjuk-tunjuk.
Yang kamu inginkan apa terhadap adik kelasmu itu? akhirnya konselor buka suara setelah menganalisa keluhan kliennya?
Beberapa hal yang dapat dianalisa oleh konselor atas keluhan dari klien yang datang padanya adalah:
1. Klien pernah mengalami keadaan menjadi korban bullying.dan sekarang dia ingin membalas hal tersebut karena dia sudah menjadi kakak kelas
2. Klien mengatakan jangan suruh saya sabar,konselor berusaha tidak cepat untuk memberi nasehat atas keluhan kliennya.
3. konselor membiarkan klien untuk katarsis dengan cara mengeluarkan kata-kata yang menggambarkan suasana hatinya saat itu

Namun demikian ketrampilan konselor untuk terus menggali akar permasalahan yang terjadi tetap dilakukan oleh konselor .konselor tetap menggunakan beberapa tahapan yang harus dilalui saat proses konseling seperti halnya probe,paraprase,clarification,reflection of feeling,content,summarization dsb.
Sampai akhirnya klien mengatakan beberapa hari kemudian,ibu saya sudah datangi adik kelas saya itu dan saya katakan padanya hal-hal yang membuat saya tidak nyaman saat harus berpapasan dengannya dan saya juga meminta maaf atas sikap saya kemarin terhadapnya sambil tetap mengingatkan hargai saya sebagai kakak kelas.

Konselor menemukan satu hal lagi proses pembelajaran yang baik yang terjadi dalam proses konseling.Selama konseling berlangsung konselor banyak bertanya hal-hal apa yang akan dilakukakannya kepada adik kelasnya dan konselor juga klien mendiskusikan bersama-sama tentang rencana-rencananya apabila dia melakukan sesuatu hal misalnya mencelakakan adik kelasnya itu.Klien sendirilah yang mengambil kesimpulan dan keputusan atas perilaku apa yang akan diambilnya terhadap adik kelasnya itu.
Subhanallah karena Allah juga lah yang mencairkankan kekerasan hati seseorang yang tengah emosi sehingga dapat memilih untuk mengambil keputusan yang terbaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar