Rabu, 01 Februari 2012

Menggugurkan kewajiban

Awalnya aku pikir kita melakukan suatu aktifitas sekedar datang, masuk kelas , memberi materi bel ganti pelajaran berakhirlah jam pelajaran ku di kelas. Aku keluar kelas melakukan aktifitas yang lain. Akan menyenangkan ternyata hal itu malah membuatku tersiksa. Mungkin pemahaman dasar adalah menggugurkan kewajiban . Toh aku sudah masuk kelas melakukan kewajibanku sebagai pendidik . Biasanya saat aku mengajar di kelas yang aku bimbing sebelum aku masuk ke materi . Ada dialog antara aku dan siswa / i tersebut, sekedar menanyakan keadaan mereka , mengganggu salah seorang siswa yang biasanya juga sering membanyol atau hal lain yang tak terlalu serius. Namun entah apa yang terjadi dengan ku akhir –akhir ini. Saat masuk ke salah satu kelas yang aku bimbing aku seperti tak enak hati dan menjadi tak menyenangkan manakala mereka aku minta untuk presentasi . Jawaban yang mengecewakan yang aku dapat, “belum siap bu” Bukan hanya seorang yang memberi jawaban seperti itu. Kecewa dan akhirnya aku meninggalkan kelas tersebut.

Hari ini aku kembali harus melaksanakan tugas untuk menggugurkan kewajibanku mengajar di kelas . Tak ingin menyimpan dendam tapi tak kupungkiri aku masih kecewa. Aku masuk dengan wajah dingin , cuek, dan tak memperdulikan keadaan mereka . Kelas disiapkan tanpa basa-basi seperti biasa aku langsung memanggil mereka untuk presentasi. Kelompok yang maju pertama cukup baik dengan penjelasan dan media yang dibuat sangat menarik. Tapi tak berlanjut dengan kelompok yang lain yang maju. Dengan penampilan yang ala kadarnya tak mempersiapkan tema dengan baik. Kembali di hempas pada dinding kecewa. Dan aku malas untuk berkomentar atau marah aku hanya diam dan menatap wajah mereka . Tatapan mata yang penuh tanda tanya dari beberapa pasang mata kenapa aku jadi kaku dengan mereka . Aku pun sebenarnya tersiksa tak jadi diriku sendiri . Menurutku yang kulakukan hal ini juga tak baik seakan-akan aku menyimpan dendam kepada mereka . Padahal sejujurnya aku sangat kangen dengan suasana celotehan remaja yang menyenangkan persis gaya khasnya remaja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar