Rabu, 22 Agustus 2012

Ucapan dan ungkapan.....????

Sering teredengar ungkapan ucapan adalah doa. Untuk itu pemuka agama , psikolog selalu mengingatkan jangan sembarangan mengucap sesuatu yang ditujukan kepada anak . Siapa tahu itu adalah doan yang akan dikabulkan Allah SWT. Lantas apa bedanya ucapan yang yang diungkapkan pemimpin entah dalam kegiatan kampanye , intruksi dari pembina upacara atau hanya sekedar ungkapan memberi saran , apabila ucapan tersebut disertai dengan embel-embel label negatif. Memang mungkin saat mengungkapkan dalam kegiatan pengarahan tak ada maksud mengutuk ( ini bahasaku sendiri) tapi ternyata tak disadari oleh yang mengucap bahwa isi pengarahan menggiring persepsi orang untuk berpendapat negatif. Satu contoh yang terjadi manakala di tempatku bekerja , pimpinan yang sedang menjadi pembina upacara mengatakan untuk siswa yang bermasalah akan diacak kelasnya agar dapat melakukan intropeksi kesalahannya. Pertanyaan besarku sebagai guru pembimbing , apakah pernyataan tersebut memang harus diucapkan dihadapan khalayak ramai. Belum lagi penyertaan label "bermasalah " . Padahal mengutif tulisan yang pernah aku baca dari tulisannya Arfan Pradiansyah. Justru kita memang harus mendapat masalah karena dengan bermasalah kita belajar untuk mengatasinya. Jangan pernah takut dengan masalah . Bagaimana cara kita menjaga sisi psikologis dari individu yang katanya bermasalah tadi? Alangkah lebih bijak dengan mengatakan , anakku kamu dipindahkan dari kelas yang lalu agar kamu lebih baik dalam belajar . Karena yang terjadi setelah pembina upacara mengungkapkan tentang anak "bermasalah" tadi beberapa siswa yang mengalami kesuliatan dalam beradaptasi dengan teman-teman baru mereka bertanya kepadaku dengan sedih , apakah menurut ibu  saya memang bermasalah ? Atau dilain waktu dengan mengungkapkan kebijakan yang sekali lagi menggiring untuk memberi label " bermasalah ". Tak ingat atau memang tak paham semakin sering doktrin " bermasalah " diucap semakin terpatri dalam memory " memang bermasalah "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar