Jumat, 09 September 2022

Sama-sama Belajar

Minggu ini minggu yg menguras energi dan pikiran . Dan minggu belajar banyak hal menarik dari murid remajaku.

Ketika kedewasaan orang dewasa dituntut untuk lebih bijak menanggapi beragam kejadian. Disitu pula si remaja melihat contoh nyata perilaku dewasa yang menggunakan figur otoritas nya dalam menyelesaikan masalah . Masih banyak yang menganggap penyelesaian masalah dari perilaku menyimpang remaja hanya dapat diatasi dengan memberi hukuman dan sanksi. Hingga terucaplah kalimat pengingat paling tidak untuk diri sendiri marah itu gampang , semua orang bisa marah . "Marah sebenarnya menghukum diri sendiri dengan kesalahan orang lain." Memberi hukuman atas perilaku menyimpang dengan marah dianggap hal paling mudah dilakukan karena bisa langsung terlihat perubahan perilaku. Akan tetapi apakah perilaku tersebut benar-benar akan menjadi perilaku menetap atau hanya untuk menghindari agar tidak mendapatkan hukuman ? Ada kemungkinan pesan yg ditangkap oleh si remaja dengan perilaku menyimpang tersebut adalah ke"marahan"nya.Bukan tentang perilaku yg harus dibenahi. Hingga tak jarang terucap kata-kata " gw habis dimarahin nih" . Perubahan perilaku terjadi? Belum tentu. Karena semua harus berproses . 

Sementara untuk bisa menyelesaikan permasalahan perilaku menyimpang pada remaja penerapan disiplin positif adalah hal yang bisa menghasilkan perubahan perilaku menetap karena dibangun dari motivasi intrinsiknya. Memberi kesadaran dan tanggung jawab akan konsekuensi dari perilakunya . Proses pembelajaran selalu dan akan selalu diingatkan untuk membenahi perilaku negatif. Dan merupakan bagian dari peran orang dewasa dalam memberikan bimbingan dan teladan kepada para remaja. Jadi kedua belah pihak lagi belajar nih si dewasa belajar untuk menjadi dewasa yg bijak dalam memberi arahan tentunya disertai dengan contoh keteladanan dan si remaja lagi belajar untuk bertanggung jawab dengan perilaku nya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar