Kamis, 20 September 2018

AMBAK...Apa Manfaatnya BagiKu?






Kata-kata ambak pertama kali ku dapatkan saat membaca buku Quntum Teaching. 
Dalam salah satu pembahasan ada tertulis kata-kata ambak. 
Apa manfaatnya bagi ku. Ternyata kata-kata itu seperti kata-kata sakti untuk bahan perenungan bagi guru dan dunia pendidikan. 
Sering kali siswa yang dalam struktur pendidikan ditempatkan di posisi teratas ( seharusnya subjek) dalam kenyataannya dibuat seperti piramida berada pada posisi tak berdaya. Posisi rentan. 
Tak ingin melebar menjadi perdebatan ketika berusaha menyampaikan kegalauan siswa yang diberondong tugas setiap harinya. Belajar beragam pelajaran yang belum tentu sesuai minat nya.
Ambak yang harusnya menjadi kunci terjalinnya kegiatan belajar mengajar seringkali diabaikan. 
Siswa tak dilibatkan atau sekedar diberitahu mengapa harus belajar mata pelajaran yang tidak diminatinya. Subjek diperlakukan menjadi objek. 
Ingat sekali kalimat spontan yang terucap dari lisan siswa yang bernada keluhan ," buat apa sih bu saya harus belajar mapel "X" saya g tertarik jadi ... ( menyebut salah satu profesi) . 
Atau keluhan lain yang juga membuat merinding mendengar nya , " yang penting nilai gw di rapot bagus " .Dan mengakui bahwa dia sama sekali tak paham apa yang dipelajari. 
Belajar hanya sekedar memindahkan isi buku cetak ke kertas ujian dan mendapatkan nilai. 
Ketika secara emosional siswa dilibatkan untuk menentukan arah minat mereka disertai dengan penjelasan pentingnya mempelajari setiap kompetensi dari setiap mapel akan meminimalkan keluhan dan rasa keterpaksaan tersebut.
Siswa akan merasa dihargai karena dia lah yang menentukan yang menjadi kebutuhan nya. 
Dan menjadi lebih bertanggung jawab bukan sekedar khawatir mendapat nilai buruk. 
Melibatkan siswa dalam pembelajaran berarti mengajarkan kesadaran untuk bertanggung jawab terhadap pilihannya


Jumat, 31 Agustus 2018

Remaja Bijaksana

Kata- kata ini mulai sering kugunakan dalam sesi konseling dengan siswa/i ku di sekolah.
Saat sesi konseling biasanya para remaja datang karena kegundahan yang dirasakan.
Merasa diperlakukan tak adil, tak dipahami, tak didengarkan.
Begitu sulitnya kah menyediakan telinga untuk mendengar keluh kesah mereka. 
Pengalaman dan pengamatan yang kulakukan saat sesi konseling tak selalu keluh kesah remaja menjadi pembenaran atas perilkaku menyimpang aturan yang dilakukan.
Mendengarkan dan memahami apa yang menjadi kegundahan mereka.
Sering kali terucap dari lisan mereka menyadari akan perilaku negatif yang telah dilakukan tanpa harus merasa terpaksa.
Ingat teori tentang remaja menurut beberapa ahli psikologi.
Masa remaja adalah suatu fase kehidupan manusia yang penuh dengan gejolak, harapan,emosi.,tanggung jawab
Perubahan fisik yang terjadi pada remaja sering kali tak dibarengi dengan kematangan psikologisnya. Hal ini lah yang kemudian menjadi satu rangkaian cerita " penyimpangan perilaku" dianggap sebagai pembangkang terhadap aturann, lebay dengan perasaan emosi yang ke geeran dll. 
Sering kusampaikan jadi remaja itu gak gampang. 
Banyak sekali hal yang harus diselesaikan dengan baik. 
Tuntutan dari rumah untuk menjadi anak yang baik. 
Tuntutan dari sekolah untuk menjadi remaja yang mandiri dan berprestasi. 
Tuntutan, tuntutan dan tuntutan.Yang terkadang tanpa ada teladan 
Juga seakan-akan remaja tak punya keinginan untuk dirinya sendiri.
Sementara di fase kehidupan remaja ini pula rasa ingin tau tentang kehidupan sangat besar. Remaja tak lagi bisa hanya diberi peringatan berupa larangan tanpa disertai oleh argumen yang masuk akal sesuai perkembangan pikiran remajanya. Pertanyaan panjang dan sedikit mendesak kenapa gak boleh?
Berilah jawaban yang menyatakan bahwa kita memahami kegundahan yang mereka rasakan. Dengarkan remaja, pahami remaja. Fase kehidupan ini memang sangat bergejolak. 
Tumbuhkan keyakinan tak ada satu individu di dunia ini yang mengharapkan kegagalan dalam hidupnya. Ketika perjalanan menuju dewasa yang dialami oleh remaja mengalami kendala " perilaku menyimpang" aturan emosi dan lain. 
Dan berbenturan dengan sikap keras para dewasa yang tak selalu bijaksana yang kuminta pada remaja ku adalah jadi lah remaja yang bijaksana agar ketika dewasa sudah memiliki bekal untuk menghadapi remaja- remaja baru yang mungkin akan lebih seru lagi tantangannya 


Untuk anak-anak ibu 40'19. Ibu tetap cinta kalian 💓💓

Minggu, 19 Agustus 2018

Opening Ceremony yang menginspirasi

Opening Ceremony Asian Games 2018 yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno benar-benar menjadi pemberitaan nasional dan internasional. 
Banyak hal yang dapat dijadikan perbincangan dari perhelatan akbar yang berlangsung di tanah air.Dan diselenggarakan setiap 4 tahun sekali. 
Menanti untuk kembali menjadi tuan rumah setelah menunggu selama 56 tahun. 
Beragam hal dapat dipetik untuk menjadi inspirasi dari acara Open Ceremony yang ditampilkan dan dapat disaksikan oleh seluruh rakyat Indonesia. T
Tata panggung yang menakjubkan , koreografi tarian yang apik, hiburan dari Presiden saat menaiki moge menuju stadion GBK pun tak luput menjadi obrolan seru untuk dibahas. 
Goyang dayung presiden ketika acara hiburan dengan penyanyi yang di daulat sebagai duta Asian Games Via Valen. 
Semua hal yang ditampilkan dalam acara open ceremony tersebut menjadi satu kebanggaan untuk prestasi anak negeri yang luar biasa. 
Dan aku menjadi terinspirasi untuk mengambil opening ceremony tersebut menjadi satu layanan materi dalam kbm Bimbingan Konseling. 
Berawal dari pertanyaan yang diajukan oleh penggagas  komunitas guru belajar " Apa pelajaran dari pembukaan # Asian Games yang bisa diterapkan di pendidikan? 
Pertanyaan menarik dan menantang untuk memberi ide dan menjawab. 
Beragam jawaban yang masuk dan memberi komentar: kolaborasi, kerjasama, kreatifitas,prestasi , saling menghargai, ketekunan, nasionalisme, kemerdekaan berkreasi dll.
Jawaban dan komentar yang beragam dilanjutkan dalam diskusi di grup angkatan untuk memancing pendapat teman-teman dalam memberi materi layanan klasikal di kelas. 
Dengan penuh semangat langsung memberi komentar dengan menulis 'terlintas ide memulai KBM dengan memancing siswa untuk menyebutkan 3 kata yang menggambarkan tentang acara opening ceremony Asian Games 201'.
Dan diskusi berlanjut dengan sambutan komentar dari rekan yang lain, ' setelah itu buatlah tulisan dari 3 kata tadi'. 
Masih belum selesai komentar di weekend pagi di grup WA dengan pertanyaan ' apakah bisa bikin projek dari 3 kata tadi'. 
Dengan penuh semangat langsung kujawab .' Bisa banget'
' wah langsung C-6 ya  👍👍 sahut rekan ku. 
Opening ceremony yang menginspirasi dan bisa dijadikan hal untuk materi layanan . 👍👍

Jumat, 17 Agustus 2018

R...inisialnya

R salah satu dari 276 siswa bimbinganku ( kala itu). 
Punya tempat khusus dihatiku.
Sangat mampu membuatku tersipu saat memberi layanan di kelas nya ( kala itu). 
Kebiasaan nya yang selalu menjemput ketika sudah waktunya mengajar di kelasnya 
dan menunggu hingga bertanya ada yang bisa saya bawain bu? 
Dan ketika pelajaran akan dimulai  
Kebiasaannya berganti dengan memperhatikan penampilan ku sembari spontan berucap 
ibu lipstiknya tebal banget. 
Ups...abg ku ini sangat bisa membuatku salting dan akhirnya bertanya pada teman putrinya 
apakah benar lipstik yang kupakai sangat menor. 
Teman- teman putrinya cuma menggeleng dan senyum-senyum ibu dikerjain .
R selalu antusias menyimak saat aku memberi arahan di kelas. 
Melihat tatapan matanya,celetukan spontan dan argumen saat diskusi seperti mengalirkan semangat dan energi padahal jam tatap muka layanan klasikal di kelas R di jam terakhir pelajaran. 
Cerita tentang R tak lagi bisa berlanjut. 
Ketika kebijakan tak berpihak . 
R tetap siswa yang punya tempat di hatiku. 
Punya cerita indah tentang perilaku abg nya yang bisa membuat gurunya tersipu. 
Doa tulus dari ku untuk R yang mulai terpisah . 
Semoga dimudahkan langkahnya dalam meraih cita-cita nya .Aamiin 
 

SIAPA KITA....INDONESIA.

Siapa kita.... Indonesia
Siapa kita ... Indonesia
Siapa kita ... Indonesia

Kalimat yang diucapkan dengan penuh semangat oleh seorang komentator bola merasuk dalam pikiran semua pemirsa televisi. 
Penonton terhipnotis dengan kalimat tersebut yang diiringi dengan kalimat yang dikutip dari kalimat yang pernah diucapkan oleh proklamator Indonesia. 

" Berikan aku 10 pemuda maka akan kuguncang dunia"

Tagline lain yang juga mengiring nama sang komentator adalah kata-kata " jebret, jebret, jebret. Apabila bola berhasil menembus gawang lawan ' Valentino Jebret '
Sedikit cerita tentang Valentino jebret yang terjadi di sekolahku. 
Ketika salah satu siswa periang dengan santai menjawab pertanyaan manakala dia mengucapkan kalimat " berikan aku 10 pemuda maka akan diguncang dunia. 
Hayo omongan ya siapa itu.
Dijawab santai Valentino bu. 
Valentino siapa? 
Valentino jebret bu...
hah ternganga mendengar jawaban polosnya. 

Selasa, 14 Agustus 2018

Memulai untuk Mencintai


Tahun ajaran baru ini dimulai dengan galau dan harap-harap cemas. 
Ketika harapan masih dipelihara berdasarkan janji yang diungkap dalam pertanyaan obrolan. Mendadak seperti dijatuhkan dari gedung bertingkat tanpa ada persiapan apapun. 
Bertanya dan mempertanyakan. Dan kembali harus menelan kekecewaan seakan-akan tak pernah terjadi dialog yang mengingatkan.
Mencoba bernegosiasi dan jawaban mengagetkan terucap dari " sang pelatih bola " kewenangan untuk pembagian tugas menjadi hak prerogatif nya. 
Hingga mencoba berargumen seperti iklan " buat anak kok coba-coba".
Dan iklan sekedar iklan tak juga mampu mendongkrak penjualan ketika terjadi negosiasi
Meski harapan untuk tetap menjadi pembimbing di jenjang atas masih ada. 
Sebagai aparatur sipil berusaha bertanggung jawab dengan jadwal pembagian tugas yang ditetapkan. Jadwal layanan klasikal, konseling dan mengarahkan kelas tetap dilakukan. 
Dan belajar membuka hati untuk kembali mencintai calon-calon pemimpin masa depan ini.
 
Tak mungkin pula sekeras itu hati tercipta mana kala melihat tatapan antusias saat layanan klasikal dilakukan . Atau pertanyaan kepo yang terucap ," bu , kita hari ini belajar apa?" 
Memulai untuk mencintai adalah satu harapan yang kembali dilakukan. Dengan harapan yang tertanam juga " jangan buat kebijakan yang berniat untuk memutus mata rantai kedekatan".  

Sabtu, 09 Juni 2018

Takjub dan Surprise

 
Bulan terakhir KBM di kelas 8 dengan materi yang menantang " Temuanku".
Sebelumnya selalu kukondisikan siswa/i bimbingan ku untuk menjadi penemu. 
Bukan penemu dompet hilang ya kataku di depan kelas. 
Teringat pernah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Rumah Perubahan dengan tema nya yang menginspirasi Guru bisa menulis- Anak didik jadi sastrawan dan ilmuwan terpandang.
Dan inspirasi tersebut tersimpan dalam memory indah untuk menjadi " karya". Selalu mengarah kan tantangan dalam bentuk karya. 
Terlihat ada kekagetan pada beberapa siswa pindahan yang terbiasa dengan tantangan hanya menjawab soal yang ada di buku. 
Kusampaikan pada siswa bimbingan ku yang paham dengan cara mengajar ku . "Tolong bantu teman-temannya". 
Cerita tentang " Temuanku" adalah materi akhir di kelas 8.
Biasanya di materi yang menantang ini aku selalu meminta siswa untuk membuat projeknya. 
Tapi tidak untuk kali ini. Tahun ini kuganti tantangan dengan membuat proposal dari ide ( Temuan). Meskipun tetap ada pertanyaan dalam bentuk kekhawatiran. " Bu, ide saya kayaknya gak mungkin bisa terwujud bu"  kupandangi wajah siswa ku yang pesimis sembari tetap memberi semangat. 
Tidak ada yang tak mungkin di dunia ini nak. 
Ingat ketika saya meminta kalian membaca kisah hidup para tokoh dunia. 
Bagaimana seandainya Thomas Alfa Edison tak memiliki keinginan kuat untuk mewujudkan rasa ingin tahunya. Mungkin hingga hari ini kita tak akan merasakan terangnya sinar lampu, ucapku sambil menepuk pundak siswa ku 
Dan proposal "Temuan " siswa ku adalah karya tulis ilmiah yang di buat siswa ku dalam rangka menuangkan ide gagasan mereka dalam tulisan ilmiah berdasarkan aturan penulisan ilmiah. 
Harapan tersirat jangka panjang yang kutitip dalam tantangan yang kuberikan adalah tergali nya kemampuan siswa untuk mengungkapkan ide juga kemampuan menuangkan dalam konteks ilmiah . 
Semoga impian menjadi generasi masa depan yang terdidik dapat melekat pada siswa/i ku.