Senin, 19 September 2022

Aksi KGSB dan BesiBerani dalam Literaksi film Pesantren

 Kegiatan Literaksi yang digagas oleh KGSB bersama BesiBerani pada tanggal 17 September 2022 dengan menonton bersama film Pesantren karya Sutradara Shalahudin Siregar adalah karya film dokumenter dengan berlatar setting pesantren di kabupaten Cirebon Pondok Kebon Jambu Al-Islamy yang dipimpin wanita dengan pemikiran maju menjadi salah satu kegiatan literasi yang menarik. Kegiatan Literaksi ini juga sebagai peringatan hari Literasi di tanggal 8 September 2022. 

Dikemas dengan apik oleh Satkaara dan BesiBerani dengan mengundang guru-guru member KGSB adalah kegiatan perdana yang dilakukan setelah pandemi. Seperti bertemu teman lama yang tak pernah bertemu secara langsung menjadi ajang diskusi seru dan menarik menonton film dilanjutkan berdiskusi dan tukar pikiran .

Tema film Pesantren yang dikemas dalam bentuk semi dokumenter menggambarkan keadaan pesantren yang sangat majemuk dan saling menghargai. Tak ada batasan gender dalam mengungkapkan pemikiran ketika membahas ayat-ayat dalam sistem pembelajaran di pesantren Pondok Kebon Jambu Al-Islamy , penerapan metode pengajaran yang dekat dengan kehidupan nyata menghapus pemikiran sempit tentang kehidupan di pondok pesantren yang dianggap hanya membahas hafalan Quran . Keahlian sutradara beserta tim  yang mengemas tampilan visual film Pesantren menjadi cakrawala baru bagi anggota KGSB yang seakan-akan berada dalam situasi yang sama dalam tayangan film tersebut. Sehingga menjadi sesuatu yang menarik untuk dibicarakan lagi ketika tayangan selesai dan dihubungkan dalam kehidupan yang dijalani oleh setiap anggota KGSB.

Menarik benang merah dari tayangan film Pesantren dengan situasi di dalam dunia pendidikan yang membutuhkan guru-guru dengan mindset terbuka siap dengan perubahan sambil disertai dengan selalu memberikan teladan adalah tantangan yang harus ditaklukan demi masa depan generasi penerus yang bisa menjadi warga yang saling menghargai keragaman , keadilan dan inklusi sosial dalam kehidupan nyata . 

Terimakasih Satkaraa , BesiBerani dan para sponsor yang sudah memfasilitasi kegiatan ini Memberikan cara pemahaman yang berbeda dalam memaknai literasi . 


Selamat Hari Literasi 2022 . Literasi Menggerakkan Negeri 




Rabu, 14 September 2022

Dikotomi Kendali

 Ada hal-hal yang berada dibawah kendali kita dan ada hal-hal yang diluar kendali kita. Prinsip yang dibahas dalam buku karya Henry Manampiring Filosopi Teras. Dalam salah satu bab berjudul Dikotomi Kendali. Belajar menerapkan dalam kehidupan sehari-hari ketika berhadapan dengan berbagai kejadian yang terkadang menjadi tambahan beban pikiran dan perasaan yang menguras energi . 

Menjadi cerita menarik untuk dibagi ketika penerapan dikotomi kendali dilakukan dalam proses konseling bersama dengan siswa. 

Ketika kekecewaan menghampiri siswa yang baru menjalani proses konseling diwaktu berbeda dihadapkan pada satu situasi yang membuatnya berpikir kok gini amat sih , gak ada kesempatan untuk proses memperbaiki diri kah ? semua harus dilakukan dengan tergesa-gesa. Tersedu-sedu menangis dalam pelukan dan bersuara lirih aku tau aku salah bu, tapi jangan perlakukan aku seperti ini . aku gak kuat bu. Ya …memang kaget ketika proses yang dijalankan dalam sesi konseling menjadi tak sejalan dengan aturan lembaga. Dengan satu pemikiran simsalabim saat sudah bekerja sama dengan guru BK siswa dengan permasalahan nya akan langsung berubah menjadi lebih baik seperti membalikkan telapak tangan. Abaikan saja proses yang harus dijalani siswa untuk menganalisis hal-hal apa yang harus diperbaiki , beradaptasi dengan situasi baru dalam rangka memperbaiki diri, semua seperti sat set harus langsung berubah menjadi lebih baik tidak membuat nama baik tercemar dan beragam titipan pesan tersirat .

Dan dimulailah tahapan konseling dengan menggunakan beberapa dialog dengan memanfaatkan pemahaman Dikotomi kendali . Ketika kekecewaan , kesedihan menghampiri oleh suatu sebab yang diluar kendali seperti opini orang lain, tindakan orang lain maka yang bisa kita kendalikan adalah pemikiran dan perasaan diri sendiri. Mencoba untuk belajar mengatasi keresahan kegelisahan kekhawatiran yang kita pikirkan dengan langkah S-T-A-R. 

S = Stop ( Berhenti ) ketika merasakan emosi  negatif , kecewa, sedih , marah , takut dll. Jangan biarkan emosi negatif tersebut terus menerus menjajah pemikiran dan perasaan kita.

T = Think & Asses ( pikirkan dan nilai) . Setelah berhenti dan menghindari terjajah dari emosi negatif . Mulai berpikir rasional untuk menelaah apakah kegelisahan ku bermanfaat ? Apakah emosi negatif dalam bentuk gelisah dan kecewa yang dirasakan adalah hal yang bisa dikendalikan atau diluar kendali kita?

R = Respond . Sesudah menggunakan nalar , berupaya untuk rasional dalam mengamati situasi dan berpikir untuk memberi respon dengan berbagai pertimbangan tidak tergesa-gesa yang bisa berakibat penyesalan .

Langkah STAR yang dilakukan dalam proses konseling ternyata berdampak baik .

Ketika di sore hari kembali menyapa dan bertanya tentang pikiran  dan perasaan . Direspon dengan jawaban “ Aku sudah baik-baik saja bu , Benar kata ibu ada hal-hal yang gak bisa kukendalikan tapi aku bisa mengendalikan apa yang akan kupikirkan dan kurasakan . Terimakasih ya bu “  Jawaban yang melegakan yang bisa menguatkanku untuk memahami langkah STAR dari pendekatan STOA. 




Jumat, 09 September 2022

Sama-sama Belajar

Minggu ini minggu yg menguras energi dan pikiran . Dan minggu belajar banyak hal menarik dari murid remajaku.

Ketika kedewasaan orang dewasa dituntut untuk lebih bijak menanggapi beragam kejadian. Disitu pula si remaja melihat contoh nyata perilaku dewasa yang menggunakan figur otoritas nya dalam menyelesaikan masalah . Masih banyak yang menganggap penyelesaian masalah dari perilaku menyimpang remaja hanya dapat diatasi dengan memberi hukuman dan sanksi. Hingga terucaplah kalimat pengingat paling tidak untuk diri sendiri marah itu gampang , semua orang bisa marah . "Marah sebenarnya menghukum diri sendiri dengan kesalahan orang lain." Memberi hukuman atas perilaku menyimpang dengan marah dianggap hal paling mudah dilakukan karena bisa langsung terlihat perubahan perilaku. Akan tetapi apakah perilaku tersebut benar-benar akan menjadi perilaku menetap atau hanya untuk menghindari agar tidak mendapatkan hukuman ? Ada kemungkinan pesan yg ditangkap oleh si remaja dengan perilaku menyimpang tersebut adalah ke"marahan"nya.Bukan tentang perilaku yg harus dibenahi. Hingga tak jarang terucap kata-kata " gw habis dimarahin nih" . Perubahan perilaku terjadi? Belum tentu. Karena semua harus berproses . 

Sementara untuk bisa menyelesaikan permasalahan perilaku menyimpang pada remaja penerapan disiplin positif adalah hal yang bisa menghasilkan perubahan perilaku menetap karena dibangun dari motivasi intrinsiknya. Memberi kesadaran dan tanggung jawab akan konsekuensi dari perilakunya . Proses pembelajaran selalu dan akan selalu diingatkan untuk membenahi perilaku negatif. Dan merupakan bagian dari peran orang dewasa dalam memberikan bimbingan dan teladan kepada para remaja. Jadi kedua belah pihak lagi belajar nih si dewasa belajar untuk menjadi dewasa yg bijak dalam memberi arahan tentunya disertai dengan contoh keteladanan dan si remaja lagi belajar untuk bertanggung jawab dengan perilaku nya.


Senin, 29 Agustus 2022

TPN itu memang candu edisi cerita kecanduan TPN




TPN 9 adalah kegiatan Temu Pendidik Nusantara yang kuikuti kali ke 5 dari 9 kegiatan yang sudah berlangsung . Mulai diperkenalkan dengan Komunitas Guru Belajar oleh seorang sahabat . Mencari tahu apa sih KGB itu . apa sih TPN itu . Kok bisa ada yang mengatakan aku sudah ikut TPN dari kegiatan TPN 1. Wah proses metamorfosa pasti sudah lengkap deh. Ulat -kepompong - kupu-kupu . Perubahan mindset yang relatif memang harus melalui proses . Tak bisa hanya dengan perintah A, B dan C . Yang terkadang bukan hal itu yang menjadi kebutuhan ku . 

Pasang surut pencarian dan pemenuhan kebutuhan untuk mencari kegiatan pembelajaran yang humanis dilakukan dari mulai memutuskan menjadi guru saat lulus kuliah. Perjalanan panjang mengikuti beragam kegiatan pembelajaran guna memenuhi rasa penasaran akan ilmu pendidikan. Tak melulu mulus. Terkadang diterpa dgn tatapan mengejek "ngapain sih repot2 belajar lagi. Kan udah S1 , udah dapat predikat guru profesional secara pedagogik maupun profesi . Tapi kok ya rasa penasaran masih saja ada. 

Dan di tahun 2017 diperkenalkan dgn komunitas guru belajar . Diajak ikut TPN dan dengan tatapan berbinar ingin mengikuti semua kelas Kemerdekaan (apabila bisa membelah diri /amoeba) . 2018 kali ke dua mengikuti TPN mulai paham belajar ala moving clas . Mencari yang dibutuhkan bergerak dan belajar beragam praktik baik yg sudah dilakukan oleh guru-guru hebat. Kali ke 3 TPN di tahun 2019 bertepatan dgn perayaan hari Kemerdekaan mendapat email untuk ikut mengisi di kelas Kemerdekaan. Tantangan seru  untuk dilakukan nih. Mengangkat tema Gerakan Kebaikan dalam judul kelas Memanusiakan Hubungan dengan Literasi.Tahun 2020 ketika pandemi covid menyerang euforia TPN dialihkan dalam kelas virtual . Tetap menarik dan bersemangat. Saat bisa belajar banyak hal melalui wadah Wardah Inspiring Teacher dan mendapatkan kesempatan  di kelas Kemerdekaan dengan berbagi praktik baik belajar menyenangkan Menggali Kecerdasan Majemuk dengan board games ular tangga Multiple Intellegences. 

Tahun 2021 ketika pandemi masih belum berakhir kegiatan TPN masih berlangsung secara virtual , tetap bisa belajar dan berbagi  praktik baik bersama guru-guru hebat dalam kelas Kemerdekaan dengan Judul Melalui Podcast kami saling terhubung

Dan di tahun 2022 TPN 9 mengangkat tema Kurikulum yang memberdayakan konteks diadakan diadakan di 50 daerah. Mendapatkan kesempatan berpartisipasi dalam kelas Kemerdekaan di TPN Bogor Depok di tanggal 28 Agustus 2022 dengan judul BPC Tips n'Trik Meningkatkan Minat Baca. Dan bisa belajar seru dan mendapat inspirasi di kelas kompetensi bersama guru Aldi yang membahas tentang Menerapkan Pembelajaran berbasis Proyek .

Nah…gimana gak candu ikut TPN cocok dan update banget kan dengan penerapan Kurikulum Merdeka . 


#TPN9
#kurikulumyangmemberdayakankonteks
#semuamuridsemuaguru
#BPCtipsntrikmeningkatkanminatbaca 

Sabtu, 27 Agustus 2022

Literasi dalam Cerita


Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa. Wikipedia

Cerita tentang literasi dapat dilakukan dengan beragam kegiatan yang menarik . 

Kegiatan menarik tersebut dapat menjadi satu hal yg bisa dilakukan dalam layanan klasikal di kegiatan BK. 

Tantangan seru untuk mewujudkan dalam layanan klasikal di kelas 9 adalah ketika bisa melakukan aktivitas membaca nyaring dihadapan siswa . 

Mengangkat tema tentang Kejujuran.

Dengan Judul bacaan yang dipilih adalah Kejujuran adalah integritas

Cerita diambil dari salah satu tulisan dari buku 101 Kisah Inspiratif . 

Memulai bercerita dengan membuat kesepakatan terlebih dahulu bersama dgn siswa untuk bersedia melakukan beberapa hal saat bercerita dan setelah sesi bercerita . 

Terlihat aura yang berbeda ketika diawal ada instruksi yg harus disepakati bersama berbeda saat langsung bercerita tanpa ada prolog . Jadi mendapatkan insight tentang pentingnya ada kesepakatan bersama. 

Cerita Kejujuran adalah integritas mengajarkan tentang kisah nyata yg dialami seorang remaja putra dalam perjalanan hidupnya untuk menjadi pribadi yang selalu bersikap jujur . Kulakukan dengan cara membaca nyaring dan menghipnotis murid ku dengan kata-kata dan kalimat diucapkan dengan intonasi serta volume nyaring sehingga mereka mendengar memaksimalkan pendengaran dan kemampuan berpikirnya untuk memahami dan menganalisa cerita .

Di sesi refleksi cerita adalah kegiatan menarik karena bisa menggali kemampuan dan daya pikir murid untuk berpendapat dan menyampaikan pemikirannya . 

Literasi dalam cerita merupakan salah satu praktik baik yang bisa bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan bernalar , berargumen ,berpikir kritis dan memecahkan masalah . 

Sabtu, 20 Agustus 2022

Cerita Kemerdekaan


Kegiatan layanan klasikal hari ini punya kesan istimewa dan mendalam. Saat memulai kembali layanan klasikal yg sudah 3 minggu tak dilakukan secara tatap muka karena diwaktu yg bersamaan hari melakukan kegiatan pembekalan CPP ( calon pengajar praktik) . 

Sedikit cerita tentang pembekalan CPP yang membuat harus terpisah lagi untuk beberapa saat dengan anak-anak hebat yg secara tak langsung memberi semangat dan inspirasi. Selama kegiatan pembekalan CPP dilakukan hanya bisa menyapa murid melalui grup wag dan google classroom,

uh rasanya kehilangan banyak moment indah untuk membersamai mereka. Hingga terdengar kegelisahan mereka yg langsung bertanya kok g muncul di kelas, kami sudah melakukan kesalahan apa ya Bu? Jadi terpikirkan ketika komunikasi tak tersampaikan dengan baik pasti akan ada efek samping dan pertanyaan baru. 

Dan moment kebersamaan kembali' bisa terjadi ketika kegiatan pembekalan CPP berakhir. Membersamai murid dalam aktifitas layanan klasikal adalah suatu hal yg sangat dinantikan.

Saat mereka ternyata sudah menyiapkan Quotes terbaik untuk menyampaikan kehadiran mereka di kls ketika aku mengabsen mereka. 

Dan penyebutan Quotes tanda kehadiran diganti dengan menyebutkan satu kalimat yg hanya terdiri dari 7 kata dan bermakna kemerdekaan. Menjadi sesuatu yg menarik ketika murid diberi kebebasan untuk membuat  kalimat yg bermakna kemerdekaan dengan  batasan waktu dan hanya  terdiri dari 7 kata

Saat waktu yg ditentukan berakhir .

Mengganti cara mengabsen kehadiran dgn meminta murid untuk menyebutkan satu kalimat yg terdiri dari 7 kata dengan suara lantang dan teman-teman nya menuliskan di buku. 

Saat semua sudah selesai diabsen kehadirannya tantangan  selanjutnya adalah meminta semua siswa merangkai menjadi satu cerita bermakna kemerdekaan berdasarkan ungkapan yang diucapkan oleh semua teman sekelasnya. 

Dan .. Taraaa jadilah cerita berantai tentang kemerdekaan versi kelas masing-masing. .

3 proses kegiatan dari satu aktifitas dapat dilakukan untuk menggali kemampuan menyimak ,mengungkapkan pendapat dan merangkai cerita . 

Selalu mendapat inspirasi ketika bersama mereka 😘😘

Minggu, 20 Februari 2022

The Power of Word

                                                       The Power of word

Kekuatan kata-kata. 


Cerita hari ini masih tentang quotes. Ketika pembelajaran tatap muka normal biasa memulai dengan menyapa kehadiran murid lalu murid menyebutkan quotesnya. Semua berubah tak lagi mendengarkan ucapan semangat saat murid dengan ragu ataupun penuh semangat menyebutkan quotesnya dengan lantang. Mengganti metode penyebutan melalui aplikasi mentimeter . Setelah mengucap salam dan menyapa murid di jam layanan klasikal BK secara online. Menanyakan kabar dan memberikan link kehadiran melalui aplikasi mentimeter disertai dengan kalimat pengingat untuk tidak sekedar menyatakan diri hadir tapi jangan terlupa untuk menuliskan quotesnya. 

Sesi menarik dan bikin penasaran adalah ketika membaca quotes yang ditulis murid menyatakan diri hadir dan akan berpartisipasi dalam kegiatan layanan secara online. Pemilihan quotes yang mereka lakukan terkadang membuat ku harus sedikit mencerna lebih dalam maksud dari quotesnya tapi tak apalah bagiku hal itu merupakan asesmen yang bisa dilakukan untuk bisa memahami murid. 

Quotes yang dipilih menjadi penyemangat bagiku karena tanpa disadari quotes tersebut memiliki energi dan kekuatan untuk bersemangat dan melakukan hal yang lebih baik. Salah satu quotes yang memberikan energi adalah “Tak Perlu tunggu hebat untuk memulai . Bergerak dan merdeka menjadikan kita hebat” 

Dan tak lupa kusampaikan apresiasi serta ucapan terimakasih kepada murid-murid hebat yang antusias memilih quotes yang keren. Sehingga aku pun dapat menjadi lebih berenergi dan dengan bangga mengutipnya untuk twibon KGBN .

The Power of word kekuatan kata-kata ucapku menutup sesi layanan klasikal  yang hanya 40 menit