Rabu, 11 November 2009

Arogansi Pimpinan

Kekuasaan yang diperoleh oleh seseorang berdasarkan jenjang karier yang dilaluinya seringkali ternyata membutakan sifat-sifat mulia dari individu bahkan tak jarang menjadi lupa dengan profesi utamanya. satu contoh yang dialami oleh penulis dalam periode yang tidak berjangka jauh jaraknya.Pimpinan di tempatnya bekerja dengan power yang dimiliki oleh si pemimpin dengan lantangnya mengatakan" nasib anda di tangan saya" wuih...sudah jadi fir'aun dalam waktu singkat.Apakah semua pimpinan memang dibekali dengan ilmu untuk mengintimidasi bawahannya? Padahal kalo mengutip bahasanya Arvan Pradiansyah dari bukunya Life is beautiful....."Pimpinan yang berhasil adalah apabila dia mampu membuat bawahannya melaksanakan tugasnya dengan baik tanpa harus ditakut-takuti.... "Karena tugas utama dari pimpinan adalah mengkoordinasi tugas-tugas bawahannya dan mengefektifkan waktu kerja yang ada sehingga tidak menjadi rancu antara tugas 1 dengan yang lainnya.Namun pada kenyataannya masih jarang terlihat di jaman sekarang ini pemimpin yang bisa disebut pemimpin karena yang diandalkan hanya menampilkan kekuasaan yang dimilikinya.Dengan berbekal kekuasaanya si pemimpin akan dengan mudahnya mengatakan "saya akan pertimbangkan nilai DP3 anda"," anda tidak loyal dengan tugas"?Loyalitas kerja yang seperti apa yang diharapkan oleh para pemimpin...?
Sementara tidak jarang pemimpin lupa juga dengan tugas pokoknya dengan profesi awalnya sehingga dia dapat berada pada posisi menjadi pemimpin.Jabatan adalah tugas tambahan profesi utamanya seperti awal perjalanan kariernya menjadi guru,dokter,perawat dll.Dan jangan pernah lupakan profesi utama karena saat jabatan berakhir mungkin akan hilang juga sebutan PIMPINAN.

1 komentar:

  1. ini bu sarni kah bu? kalo emang udh pada ga kuat dengan pimpinanannya, bikin suara turnkan aja bu

    BalasHapus