Selasa, 15 Februari 2011

Busway....Trans Jakarta

Tadinya gak mo marah,......tapi terpancing juga....

Tadinya gak pengen nulis,......akhirnya tergelitik juga

Gimana gak mo marah ,

Gimana gak tergelitik nulis

Jakarta oh....Jakarta ...

Aku pikir ada busway...semua jadi lancar

Tetap saja macet terjadi di mana-mana

Siapa lagi mau dijadikan tumbal dari ketidak becusan mengelola keadaan

Kalo bukan warga masyarakat...

Sore hari setelah lelah beraktifitas dari pagi subuh dan saat ingin pulang untuk kembali ke rumah masih harus dipaksa berjuang untuk mendapatkan kendaraan umum . Dan satu-satunya angkutan umum yang lewat depan jalan hanyalah busway...bener-bener bus...wae.... Bayanganku oh nikmatnya naik busway...yang dilengkapi dengan alat pendingin udara.

Waktu berlalu 10 menit....belum ada satupun yang muncul, menit ke 15 ada satu armada yang datang tapi penuh sesak bahkan untuk penumpang yang ingin turun pun harus bersusah payah mengecilkan badannya sementara antrian semakin panjang. Mulai keluar sumpah serapah kekesalan dari mulutku..." gimana sih kalo belum siap untuk armada jangan dihapus dulu bis reguler yang jalurnya bersinggungan dengan busway...egois banget sih kalo gini kan akhirnya nyusahin semuanya".Sambil aku terus melirik jam tangan yang kupakai,keburu gak ya ngejar keretanya.

Kalau soal macet...bukan berarti setelah ada busway terutama koridor 9 kemacetan di depan plaza semanggi hilang..... berkurang pun tidak .Hanya yang disesalkan untuk mengatasi macet belum mampu, sudah membuat kebijakan yang merugikan warga lagi....oh sedihnya jadi rakyat.

" Pemberhentian selanjutnya, halte cikoko stasiun cawang," begitu yang diucapkan oleh kernet busway yang berseragam . Aku harus bergegas pindah posisi dan mengecilkan tubuhku. Busway berhenti d halte stasiun cawang, tapi tak pelak emosiku merambat naik ke ubun-ubun dan keluar lagi dalam bentuk sumpah serapah, saat pintu busway tidak pas berhadapan dengan pintu masuk halte dan dengan posturku yang lumayan subur aku harus melangkah dan hampir terjepit diantara pintu busway dan halte." Gimana sih supirnya gak profesional banget ,didalam busway informasinya harus hati-hati saat melangkah begitu sampai depan halte eh...disuruh melangkah dan hampir terjepit.
Saat menuruni tangga busway...aku pasrah karena pasti sudah tertinggal kereta yang biasa aku tumpangi untuk sampai ke rumah ku.




2 komentar:

  1. Busway yg katanya dapat mengurangi kemacetan ... pada akhirnya menyusahkan rakyat kecil krn harus menunggu lama dan berdesak-desakan di dalam bus yg jumlah busnya terbatas .... oh nasib .... sementara ada wacana lagi agar di sepanjang jalan koridor 9 tidak boleh dilalui kendaraan roda 2, apakah dapat mengatasi macet di sepanjang jalan tsb ?

    BalasHapus
  2. selalu kan pak sur yang jadi tumbal rakyat kecil...padahal karena tidak mampu untuk menyelesaikan permasalahan yang sudah beranak pinak...dulu janjinya " SERAHKAN PADA AHLINYA"

    BalasHapus