Jumat, 04 November 2011

Mengajari bertanggung jawab ….

Orang tua pasti berharap anak-anak yang dididik dan dibesarkannya memiliki perilaku bertanggung jawab.Ternyata tak semudah yang dibayangkan untuk dapat memiliki anak dengan perilaku yang bertanggung jawab . Tanpa kita sadari sebagai orang tua kita sering meminta anak-anak untuk bertanggung tapi tak pernah mengajarkan bagaimana caranya bertanggung jawab. Bukan kemudian aku merasa sebagai orang paling bertanggung jawab . Tetapi aku melihat ketidak konsistenan kita sebagai orang tua dalam mendidik anak-anak. Satu hal yang dapat aku bagi adalah sebuah cerita tentang ketidak konsistenan ketika menerapkan tanggung jawab.

Dalam mengajarkan sikap bertanggung jawab di tempatku bekerja , sekolah membuat satu cara baru dalam hal peminjaman buku . Buku paket yang dipinjamkan kepada siswa diberi nomer sesuai urutan nomer siswa di kelas. ( Dulu nya tak begitu) dengan tujuan agar siswa yang meminjam buku paket tersebut dapat bertanggung jawab terhadap buku yang dipinjamnya. Dan tak akan diberi pinjaman buku baru di tahun berikutnya apabila buku yang telah dipakai dan dikembalikan masih kurang . Hal itu yang diterapkan di sekolahku agar mengajarkan sikap bertanggung jawab pada siswa. Ternyata tak selalu sejalan antara kebijakan sekolah dengan ajaran orang tua untuk mengajarkan tanggung jawab . Manakala ada salah seorang siswa yang ketinggalan buku di laci mejanya dan diambil untuk melihat bagaimana bentuk tanggung jawab siswa tersebut . Tanpa diduga orang tua siswa tersebut yang kebetulan juga sebagai guru di sekolah ini, dengan gampang dan memudahkan urusan langsung menghubungi petugas perpustakaan untuk meminta buku baru. Biaslah peraturan yang ada karena ada unsur ‘nepotisme’ didalamnya. Dan dengan begitu gampangnya saat ku berjalan dan bertemu siswa tersebut tanpa pernah merasakan kehilangan buku dan menjawab bukunya sudah ada dan dipinjam lagi oleh ibu di perpustakaan . Wah enaknya peraturan dibuat untuk dipatuhi oleh siswa yang tak memiliki kekebalan hukum sementara siswa yang merasa aman dengan keadaannya tak pernah diajarkan untuk bertanggung dalam menyelesaikan masalahnya . Semua langsung diambil alih untuk diselesaikan. Lantas apabila sudah seperti itu bagaimana generasi berikutnya akan menjadi generasi yang bertanggung jawab ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar