Sabtu, 10 Maret 2012

Selamatkan Indonesia...

Heboh ya judulnya….Kemarin sore saat pulang dari tempat kerja aku tak keburu untuk naik kereta commuter yang biasa aku tumpangi . Jadilah aku akhirnya naik kereta ekonomi menuju rumahku. Ternyata masih sama seperti sekitar 3 tahun yang lalu saat aku masih sebagai pengguna setia kereta ekonomi. Rame , seru , penuh sesak dengan mondar mandirnya para tukang menjajakan dagangannya. Belum lagi yang tiba-tiba saja penumpang yang berasal dari atap kereta turun dan berhamburan masuk ke dalam gerbong karena hujan mendadak deras. Tempiasan cipratan air hujan yang masuk melalui jendela kereta. Menyenangkan memang saat kita mampu menikmatinya ketika hati kita lagi senang . Tapi akan jadi lain cerita ketika menghadapi keadaan yang seperti itu saat perasaan hati sedang galau kata remaja abg. Dan untungnya sore itu suasana hatiku sedang enjoy saja tak merasa terlalu lelah mungkin karena bayangan weekend yang akan dijalani esok hari.Aku menikmati slewiran para tukang yang terkadang menyenggol tubuh kita. Sambil mendengarkan musik dari headset yang aku pasang di kuping ku.Dan mendadak keasikanku aku hentikan, aku buka headset dan melirik ketika ada pedagang asongan yang berteriak nyaring….” Selamatkan Indonesia, Selamatkan Indonesia” sedang menjajakan dagangan apa sih, aku putar badanku. Tak terlihat sang pedagang tertutup oleh tubuh beberapa penumpang. Aku simak baik-baik isi promosinya, Jangan hanya diam saja , sebagai warga negara yang baik , kita berantas korupsi , tahun 2012 para tikus akan bersatu merongrong bumi pertiwi tercinta. Masihkah kita tak perduli dengan serangan para tikus tersebut.Kita diam saja kita akan diserang para tikus –tikus itu.Aku tersenyum dengan promosi yang dilakukan pedagang asongan untuk menjual dagangannya berupa racun tikus. Menarik dan sarat pesan dan makna.Masihkah para penegak hukum akan diam saja melihat korupsi yang dilakukan para tikus-tikus berkepala hitam. Yang tak beda dengan tikus sebagai hewan , segala daya dilakukan agar bisa merongrong kewibawaan suatu rumah tangga. Tikus berkepala hitam pun melakukan hal yang sama, merongrong kewibawaan para penegak hukum dan pemerintahan .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar