Sabtu, 01 Desember 2012

Sukses membuat stress

Menjelang penampilan siswa-siswaku untuk pementasan sosiodrama. Setiap bertemu salah satu dari mereka selalu kutanyakan , gimana latihannya udah mantap? Poster udah jadi belum? Kostumnya gimana? Music director udah mikirin untuk effectnya? Suara pemain udah direkam ? Dan berbagi hal selalu kutanyakan sambil sedikit memberi saran dan masukan untuk memastikan kesiapan mereka menjelang tampil menjadi akris dan actor sekolahan .Tampil gak sekedar tampil untuk mendapatkan “ nilai “ yang utama aku tekankan saat tampil jelek yang malu bukan hanya diri sendiri si pemain tapi juga mempermalukan kelas.Semua ingin memberikan yang terbaik dengan ide dan gagasannya.Walau dalam prosesnya seringkali terjadi kegaduhan . Entah mereka harus bersitegang dengan sesama mereka , marah , teriak , mengeluh , hopeless. Seperti yang terjadi di salah satu kelas yang kubimbing, mulai dari pembuatan scenario ada saja yang harus meneteskan air mata karena begitu jengkelnya temen-temennya banyak maunya tapi gak mau diatur . Dan biasanya yang mengeluh tak lain dan tak bukan pastilah sang sutradaranya . Mereka yang menyepakati untuk memilih salah satu rekannya menjadi sutradara tetapi mereka juga yang membangkang dengan tak menuruti perintah dan arahan si sutradara. Kalo syair lagu dangdutnya ‘ kau yang berjanji , kau yang mengikari ‘
Belum lagi cerita seru yang lain, yang minta saran mengenai property yang harus mereka persiapkan . Memamerkan kostum yang harus memakai jas sambil muter-muter di depan kaca , “keren gak bu saya pakai kostum gini” dengan wajah sumringah . Bergaya ala Bung Tomo dengan memakai kacamata hitam sambil pidato dengan penuh semangat lantas dikomentari oleh temannya , lu bukan kayak bung Tomo tapi kayak tukang krupuk, sambil temannya berteriak ‘krupuk, krupuk….( Tukang krupuk yang biasa lewat depan sekolah yang kebetulan tuna netra).Narsis dan foto-foto sambil berdandan ala noni Belanda atau penyihir jahat untuk untuk keperluan poster . Bahkan ada juga yang tampak sangat grogi berlatih menjadi MC di depan cermin di ruangan kerjaku sambil diamati oleh aku dan rekan kerjaku untuk memberi semangat dan kepercayaan pada dirinya .
Dan melihat kesungguhan mereka untuk mempersiapkan proyek akhir semester yang di bungkus dengan bingkai marah kesal dan lucu , boleh juga dong aku sedikit tersenyum dan mengatakan pada diriku sendiri sukses aku membuat stress siswaku untuk memberi penampilan terbaiknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar