Minggu, 09 Maret 2014

Ketika Manusia di Manusiakan

Seringkali kita anggap remeh pendapat orang . Tak memperdulikan siapa yang berbicara dan apa isi pembicaraannya . Di awal bulan Maret ini , aku masuk pada materi peraturan . Memutar otak untuk menggali informasi yang buttom -up tentang peraturan . Selama ini yang terjadi peraturan di buat selalu berasal dari penguasa .Dan pelaksana aturan adalah pihak-pihak yang tak pernah dimintai pendapatnya . 
Ku balik cara berpikirnya dengan harapan turut merasa membuat dan sadar untuk melaksanakan . 
Apersepsi di materi Tata tertib kukatakan pada siswaku bahwa tantangan minggu ini adalah untuk menjadi wartawan . Sebelum wartawan melakukan tugasnya untuk mewawancarai responden kuminta siswaku untuk menyusun daftar pertanyaan bersama teman-teman dalam kelompoknya yang aku sebut team redaksi kecil . Belajar untuk menyampaikan pendapat dengan cara berdiskusi agar mencapai kesepakatan, mengutarakan ide dan gagasan serta menghargai pendapat adalah tujuan dari kegiatan awal untuk menyusun peraturan . Ketika kesepakatan tentang daftar pertanyaan selesai , tugas "wartawan " adalah mewawancarai teman-teman di kelasnya . Pada sesi ini menarik sekali yang terjadi . Terlihat proses tanya jawab seperti kegiatan profesional yang dilakukan wartawan kepada masyarakat . Antusias masyarakat (siswa) menjawab pertanyaan . Juga semangat "wartawan untuk mencari masyarakat yang akan diwawancarai . Bagi yang diwawancarai dimanusiakan , ditanya , didengar dicatat jawabannya. Yang mewawancarai melakukan wawancara dengan antusias dan profesional  agar informasi yang terkumpul lebih akurat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar