Kamis, 28 Agustus 2014

Butuh BK juga kan

Flashback kisah masa lalu memang menyenangkan , lucu , bikin geregetan , terkadang masih terselip amarah dan berbagai perasaan yang berkecamuk . Berawal dari sharing dengan teman semasa kuliah di lembaganya . Bercerita ngalor ngidul . Hingga terbuka cerita masa lalu yang mencekam dan menegangkan di masa itu . Tersebutlah seorang pemimpin yang arogan yang memimpin di lembagaku . Yang dikemudian berpindah ke lembaga rekan kuliahku ini . Kuingat sekali berapa ember ( yg ini sedikit lebay ) air mataku harus tumpah , jeritan tertahan selama dia menjabat di tempatku. Bukan hanya sekali terjadi pergesekan pemikiran antara aku dan dirinya . Yang membuat aku bingung kenapa dia harus memilih aku untuk menjadi sasaran tembaknya . Dari beberapa rekanku yang lain yang senasib denganku . Setiap bulan harus menghiba padanya agar dapat memperoleh tanda tangannya untuk menyambung hidup kami . Aku tak makan gaji buta kataku memberi perlawanan , aku kerja , aku mengajar, aku membimbing siswaku , aku melakukan konseling . Semua tupoksi ku sebagai guru BK aku lakukan . Bukan hanya terlihat di depan matanya saja . Maklum kusadari ternyata pimpinanku yang arogan ini termasuk tipe abs . Dan lingkungan kerjaku berisi orang -orang yang suka menjilat dan dijilat . Klop deh saling melengkapi ....11-12 . 
Kembali menari -nari memory tentang kearoganan yang dilakukan penjahat ups salah " pejabat " tersebut . Bagaimana aku menangis , menjerit , terisak saat dia berkeras tak bersedia membubuhkan tanda tangannya pada rekomendasi kerjaku untuk menjadi abdi negara . Dan kulihat bagaimana rekan-rekanku juga ikut-ikutan menyalahkan sikapku yang menurut mereka aku tak loyal terhadap atasan .Bergelayut pertanyaan dalam kepalaku . Loyal bagi abdi negara itu ditujukan pada siapa sih ? Pada atasannya atau pada pekerjaannya ? Kalo loyal pada atasan yang arogan dan korupsi bagaimana negara ini bisa menjadi baik . Akan tersingkirlah orang -orang seperti aku yang sering menyuarakan tentang keadilan . Sepanjang kepemimpinannya sebagai "pejabat "di lembagaku pernah kuingat aku harus berteriak nyaring karena profesiku sebagai guru BK dianggap sebagai halangan untuk niatnya yang tersembunyi . Jam tatap muka BK yang dihilangkan tiba-tiba karena dianggap tak masuk dalam sistem pendidikan yang terintegrasi . Ruangan BK yang secara tiba -tiba dipindahkan ke lokasi yang tak layak secara standar sekolah nasional . Reaksi marah tak terima kuperlihatkan tanda aku ingin dia bisa menghargai profesional profesiku . Tak putus asa kuundang ABKIN sebagai organisasi profesiku ( selain PGRI) karena aku merasa keberadaanku sebagai guru BK di lembaga pendidikan ini terancam dan diperlakukan sewenang-wenang . Boro-boro berani bertemu dengan pengurus ABKIN ...kabuuuuur tak ijin untuk urusan apa keluar sekolah .
Roda kehidupan berputar , dahulu aku yang dihina dina papa mama ...dianggap sok tau , tak patuh aturan . Berubag 180 drajat si penjahat ...ups salah lagi si mantan pejabat arogan terkena periodesasi jabatan kepala sekolah . Kembali ke profesinya sebagai GURU.Dia lupa profesinya guru bukan kepala sekolah
Hari ini aku dengar dia menelepon rekanku untuk meminta dibuatkan program BK untuknya . 
Berkaitan dengan profesinya sebagai guru "profesional " khawatir tunjangan profesinya hilang . Berdiri di atas aturan yang mana ya , pejabat dan mantan pejabat di lembaga pendidikan . Menghiba-hiba untuk minta jam tatap muka walau tak sesuai dengan kompetensi keahliannya . Dan aku merasa hal ini bukan sesuatu yang baik untuk dijadikan " aturan " melakukan rekayasa jam tatap muka . 
Cerita masa lalu dan masa kini masih bisa membangkitkan emosi kekecewaan . Harus diam sajakah menganggap hal seperti ini sebagai kewajaran ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar