Selasa, 21 Oktober 2014

Dimasky......

Sudah lewat beberapa minggu dari penampilannya memimpin tadarus Jum'at di depan teman ,adik kelas dan guru-gurunya yang berjumlah 800 orang lebih . Mengamati cara dia membaca Yasinan cukup membuatku terharu . Terbayang saat rekanku sesama guru BK mengurut dada mencoba untuk sabar dan berusaha tak terpengaruh caranya menjawab pertanyaan, yang menurut siswaku dia sedang dipojokkan. Emosi abg yang labil dan sensitif.
Beruntungnya guru BK dibekali ilmu psikologi . Belajar memahami berbagai karakter manusia aksi reaksi yang muncul . Tak selalu nyaman dalam membantu siswa memecahkan masalahnya. Terkadang pun harus berurai air mata , membentak untuk menyadarkan siswa yang dalam pengamatan harus diberi saran. Diajak ngobrol dari hati ke hati . Di beri contoh dengan sikap . Segala upaya dilakukan dalam proses konseling tak selalu saat itu tersadar . Mungkin beberapa waktu berselang ketika tak lagi membimbing baru tersadar dan mengirimkan pesan di jejaring sosial mengucapkan terima kasih karena telah dibimbing.
Dan bagi kami hal tersebut seperti air sejuk yang di damba  di gurun pasir .
Cerita tentang siswaku yang hebat ini berawal dari pemberontakan-pemberontakan kecil yang selalu dilakukannya. Tak terima karena dipisahkan dari kelas sebelumnya dan merasa diperlakukan tak adil . Dengan kesabaran dan pengertian juga data pendukung berbicaralah rekanku dari hati ke hati dengan siswa hebatku ini. Tangis penyesalan tak terbendung hingga ia berkata ke teman sekelasnya , kalo aku mimpin tadarus Jum'at bisa buat bu Nelmi bangga sama aku gak ya ?....Oh anakku saya aja terharu dengernya apalagi bu Nelmi .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar