Rabu, 13 Januari 2016

Air susu dibalas air tuba

Air susu dibalas air tuba pepatah itu mungkin cocok menggambarkan perasaanku minggu lalu .
Tak langsung menumpahkan tangisku dalam kalimat khawatir akan sangat subjektif .
" Ya Allah nak segitunya kalian sama saya ya , ungkapku sambil berurai air mata . Tak mampu melanjutkan kalimat kutinggalkan mereka dalam ruanganku , berlari ke mushola dan menangis . Allah dosa apa yang sudah kulakukan pada anak bimbinganku , kupertaruhkan diriku menghadapi berbagai tentangan dari pengambil kebijakan di lembagaku , tak kupedulikan ungkapan sinis rekanku yang berbicara miring ,'pengacau dilindungi sekarang ditusuk kan ...?'.
Merenung sambil berurai air mata yang bisa kulakukan . Meski bisa memahami celotehan yang bernada emosi terkadang memang tak bisa terkontrol . Kusesali begitu mudah bereaksi negatif yang diungkapkan tanpa mencari tau permasalahan yang sebenarnya.Dan aku telah terluka sangat terluka .Memaafkan ...? Aku memaafkan , tapi aku terluka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar