Terkadang aku berfikir kenapa tuhan menyatukan kita?
Kita yang tadinya sama sekali tidak saling kenal dan sekarang kita
menjadi sebuah keluarga yang hebat. Saling melengkapi satu sama lain.
Ah... sungguh lengkap panik ku. Aku akan sedikit cerita tentang
bagaimana kisah kita.
Ketika
panggilan nama yang di serukan oleh salah satu guru pada saat pembagian
kelas, kami yang tidak saling kenal itu mulai berbaris dengan barisan
sesuai kelas kami. Kami hanya segelintiran bocah ingusan yang saat itu
memasuki sekolah baru sekaligus sekolah dengan beribu kisah. Di hari itu
kami mulai melakukan serangkaian kegiatan. Mulai dari ngatain orang,
bercerita diri, dan bersenang ria. Aku senang dengan kelas ini. Kelas
yang menjadi kebanggaan kami selama ini.
Pada
minggu pertama, kami hanya belajar tanpa tahu siapa wali kelas kami.
Hanya terdengar sayup-sayup yang menyatakan bahwa "nama wali kelas kita
bu ninik deh kayanya". Bu ninik? Siapa dia? Guru apa dia? Bagaimana
sifat dia? Baik? Jahat? Galak???? Beribu pertanyaan muncul di benak ku.
Karna hanya namanya yang terdengar di telingaku. Dan sampai suatu saat
ada satu guru yang berbicara di depan pintu "kalian kelas tujuh satu
ya?" "iya bu" "nanti ya wali kelasnya coming soon" Semakin penasaran
dengan guru yang bernama 'bu ninik' itu dan siapa guru itu? Apa dia bu
ninik? Daaan perkiraan ku benar. Dia adalah bu ninik. Guru hebat yang
menjadi pembimbing kami. Guru hebat yang sabar dengan murid2 yang nakal.
Semua senang kepadanya, semua bangga kepadanya. Terkadang kami
berselisih dengan bu ninik. Kami membuatnya sebal (kalo kata anak
sekarang mah baper). Pernah sekali bu ninik meninggalkan kelas saat
sedang mengajar. Dan pernah kami merencanakan sesuatu dengan membuatnya
sebal dan merencanakan kejutan. Suatu saat kami akan rindu suasana itu.
Sudah
semakin lengkap keluarga kami. Dan gw sendiri udah tau sifat dan watak
temen2 lain. Terkadang kesal dengan yang suka nge 'gosip'. Terkadang
bangga dengan prestasi kelas kami. Asal kalian tau, di kelas kami
seringkali berdebat, Seringkali ribut sana sini, musuhan pun masih
lestari di sini. Entah apa dan entah kenapa musuhan seringkali ada di
kelas kami. Terutama anak cewek. Bahkan tak ada hari tanpa adanya
sindir2an. Itu lah kelas kami. PANIK!
Kami akan menjadi besar. Jangan lupakan kami, bu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar