Sabtu, 13 Mei 2017

Sekolah dan PR

Tergelitik untuk mencari tau definisi manfaat dari pekerjaan rumah yang biasa diberikan guru kepada siswanya di sekolah. Saat membaca status di media sosial yang di tulis oleh salah seorang siswaku
  " Gak ada kata benci untuk sekolah . Yang kubenci cuma PR yang banyak , yang gak bisa merubah banyak anak bangsa . Ambil contoh dari negara yang sistem pendidikannya maju tanpa pr ". 
Coba direnugkan ungkapan status tersebut . Hal itu adalah ungkapan terdalam dari siswa yang mempertanyakan apa sih manfaat dari diberikan pr . Atau haruskah pr dibuat dalam bentuk mengerjakan soal-soal yang ada di buku cetak ? 
Ketika tujuan dari diadakan pekerjaan rumah adalah untuk mengajarkan siswa bertanggung jawab dan mampu mengatur waktu dengan baik . Lantas bagaimana dengan pemberian pr yang sedemikian banyaknya menguras waktu yang lain yang bisa juga dilakukan untuk belajar.
Sempat juga iseng memberi komentar  dari status yang ditulis dengan menyampaikan jawaban , " itu bukti bahwa kamu memang pelajar gitu jawaban dari yang ngasih pr...hehe...#piss. tulisku.
Dengan pemahaman yang selalu beredar pelajar tugasnya adalah belajar. Kalo udah gak belajar lagi berarti sudah bukan pelajar.Sedemikian sempit kah makna dari belajar?
Padahal belajar bukan hanya ketika jadi pelajar dan duduk di bangku sekolah saja.
Setiap kehidupan yang dijalani oleh seseorang adalah proses belajar untuk menjadi lebih baik.
Memaknai setiap kejadian yang terjadi.
Dan jawaban dari komentar yang kuberikan dari status itu adalah " Pr dari ibu mah seru gak monoton , nah pr dari guru yang lain bu udah banyak tapi ngebosenin.
Mencoba merenungkan jawaban yang diberikan.
Pada dasarnya sebagai pelajar mereka meyakini pr berguna hanya berikan tantangan yang tepat sesuai usia perkembangan mereka.
Modifikasi pr dengan kenyataan hidup yang akan mereka hadapi sehingga pelajar tak bosan dan merasa inilah problem masa depan yang harus ditaklukkan.
Dan sampaikan kepada siswa tentang manfaat nyata dari mereka mengerjakan pr tersebut. Karena tak selalu pelajar hanya mencari nilai akademis. Kemampuan pelajar berpikir kritis dengan mempertanyakan  apa manfaatnya aku mengerjakan pr harus tetap jadi pertimbangan bagi yang memberi pr.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar