Sabtu, 23 Agustus 2014

Master...Masjid samping terminal.

Master terkenal sebutannya . Kepanjangan masjid samping terminal. Lokasinya tepat disamping terminal Depok . Bisa dibayangkan situasi sekolah ketika berada dekat dengan terminal . Bukan rahasia lagi bagaimana kondisi lingkungan dan psikologis masyarakat terminal . Lingkungan kerja yang keras mungkin jauh dari kesan ramah . Tapi amanat UU tetap harus dilaksanakan . Kaum marginal pun berhak untuk sekolah . Dan bukan hal yang mudah mengajak dan menumbuhkan kesadaran generasi penerus bangsa yang kurang beruntung secara status sosial ekonomi untuk bersekolah . 
Sekolah Master yang didirikan tahun 2000 . Bermula dari beberapa anak muda yang biasa nongkrong di sekitar masjid terminal diskusi dan ngobrol tentang nasib masa depan mereka . Pertemanan yang terdiri dari beberapa orang lambat laun berkembang menjadi besar dengan kegiatan yang lebih terarah . Hingga di tahun 2014 sekolah Master sudah membuka pendidikan dari jenjang PAUD, TK,SD,SMP,SMA dan khusus diperuntukkan bagi kaum marginal . Dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didiknya. Selalu terbersit kagum dengan kegigihan semangat kepedulian untuk kaum marginal anak jalanan . Hingga terlontar ucapan bolehkah saya berbagi disini untuk menjadi relawan ? Selalu ada semangat dan kekaguman yang menjalar di hati dan pikiranku ketika bertemu dan berkenalan dengan orang-orang hebat yang memiliki kepedulian terhadap sesama

Jumat, 22 Agustus 2014

17 Agustus ...

Perayaan 17 Agustus baru saja dilakukan dengan dibalut rekayasa dan keprihatinan . Berawal dari kalimat sakti khas birokrasi zaman orba . Jangan kotori semangat pengabdian untuk melaksanakan upacara bendera dengan mengharapkan transpot . Mangut -mangut tak berarti setuju , seperti blangkon perlengkapan baju adat jawa di depan tersenyum dan ketika berbalik kepalan tinju yang diperlihatkan .Begitulah kira -kira yang kulakukan . Dan terbiasa menonton infotainment investigasi . Melakukan investigasi dengan cara membuka jaringan obrolan adalah cara yang ampuh dilakukan saat ini . say hello bertanya tentang kegiatan yang dilakukan di sekolah saat 17 Agustus . Berlanjut dengan pertanyaan menyelidik . Ada transpot gak untuk upacara ? Sebenarnya miris dan malu juga mengungkapkan pertanyaan tentang hal itu . Namun bahasa yang digunakan oleh birokrat adalah para jadi kita berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan dengan cara mengorbankan hidup mereka , " nah kita hanya diminta upacara saja sudah minta bayaran . Pernyataan itu benar manakala hal konsumtif tak menjadi budaya sebagian besar masyarakat Indonesia . Dan kenyatan yang terjadi di lembaagaku adalah tak usah bertanya tentang transpot karena dana menguap entah kemana ??? sementara beberapa lembaga yang lain tetap menyediakan transpot bagi peserta upacara yang hadir . 
Kok bisa ya beda ? ketika yang didengungkan adalah tentang pengabdian dan kepatuhan terhadap aturan kenapa malah tak bisa mengabdi dan patuh dengan aturan?
Bagiku 17 Agustusan tahun ini berisi seremonial kegiatan yang membungkam kekritisan . Berbalut pengabdian busuk . Mesake rakyat bangsaku ...dijajah bangsa sendiri ...:(

Minggu, 20 Juli 2014

Cerdas Versiku

Berada dalam lingkungan eksklusif kognitif rasanya benar-benar membuatku tak nyaman . Berawal dari dialog penerimaan siswa baru melalui jalur lokal yang hanya menerima hasil nem dengan angka 5,5 . Tak ikut komentar hanya menjadi pendengar yang baik saja . Berlanjut dengan pernyataan yang membuat telingaku panas dan emosiku memuncak ketika tersebut salah satu nama siswa yang masuk dalam kategori spesial. Diolok -olok sebagai anak bodoh karena tak mampu mencapai standar KKM di lembaga sekolahku . Kutanya dengan intonasi tinggi , " maaf ya , kalo anda menghina siswa tersebut . Berarti anda menghina ciptaan Tuhan . Ingat....tidak ada produk Tuhan yang gagal . Ketika mereka terpinggirkan karena tak bisa beradaptasi di lembaga ini , kita punya andil terhadap kegagalannya. Karena sebagai pendidik kita tak mampu melakukan discovery ability . Ketika input yang masuk sudah baik dan output juga baik berarti tak ada proses menantang yang sudah dilakukan sebagai pendidik. 
Akan berbeda ketika input tak sebaik hasil di atas kertas tapi sebagai pendidik bisa melakukan penggalian kemampuan ( discovery ability), menempatkan pada potensi siswa yang sesungguhnya (right man on the right place) sehingga siswa tersebut menjadi mandiri dalam kehidupan nyatanya (benefit )
Apakah itu tak dimaksud dengan cerdas . Mungkin definisiku tentang cerdas berbeda dengan definisi umum . Tapi sering juga kusampaikan kepada orang tua yang melakukan konsultasi , " memilih anaknya hebat diatas kertas ( rapot , ijazah , hasil tes IQ ) tapi tak mandiri dalam kehidupan nyata . 
Ujian sebenarnya bukan saat menjawab soal-soal tes , tapi bagaimana setiap individu bermanfaat untuk dirinya sendiri dan lingkungannya .

Miss U ....KD

6 bulan berlalu dengan berbagai cerita . Lucu, heboh, panik dan gila . Dalam perkuliahan yang berisi orang-orang " gila " . Gila belajar , gila foto , gila up date status , gila brainwash , gila ide liar yang butuh kandang kondusif . 
Dan bertemu dengan orang gila yang punya pribadi yang mengasyikkan , ekspresif, heboh dan saling mendukung . 
KD kami memanggilnya , untuk yang tak paham dirinya yang tergambar adalah cibiran sinis perilakunya yang heboh . Tapi tidak untukku belajar banyak hal dari kd yang apa adanya . Mengajarkan untuk menghargai keberagaman . Indahnya perbedaan . Dapat saling melengkapi dan bersinergi .
KD yang kuat , percaya diri dan perhatian. Sosok wanita tangguh yang punya keinginan kuat dibalut dengan modernitas gaya hidup dan etika pemikiran tradisional . Membuatku sering geleng-geleng kepala karena selalu ada yang baru dan berbeda ketika bersua dengannya .
Entah bagaimana cara mengatur managemen sumber daya anggota Guardian Angel dilakukan KD dengan cara dan gayanya yang super heboh . Tapi beres dan kami menikmatinya .
Sebagai shadow teachernya KD , sebutanku untuk kedekatanku dengan KD . Bersyukur bisa mengenal dan menjadi sahabatnya ...Makasih KD atas spesial moment yang pernah kita lewati ....

Rabu, 25 Juni 2014

4 hari yang berkesan

Dimulai dari kalimat rekan Guardian Angel , "bisa gak ya sekolahku membuat anak-anaknya berbahagia sebahagia wajah para pelajar di komunitas belajar Qoryah Thoyibah . Kalimat ini terlontar saat melihat penampilan siswa yang belajar di komunitasnya pak Baharudin .
Wajah-wajah bahagia terpancar di raut remaja abg yang memaparkan karya-karya kreatif mereka . Dari mulai novel yang sudah diterbitkan secara mandiri , membuat komik , jurnalis independen , fotografer dll.
Penampilan lagu dan sedikit tari yang menampilkan lagu-lagu asli Indonesia (bukan lagi Iwan Fals loh)begitu bahagia wajah-wajah mereka . Tak ada tuntutan untuk memenuhi standar kkm , target UN dan lain-lain meski tak dipungkiri ada beberapa siswa yang mampu lulus dan melanjutkan pendidikan tinggi negeri .
Tujuan pendidikan adalah memandirikan individu bukan hanya pintar konsumtif tapi tak mampu menyelesaikan problem kehidupan . Ternyata itu yang terjadi ...pintar kognitif , mampu menjawab semua soal tertulis dalam ujian dan babak belur  dalam kehidupan saat harus menyelesaikan problem . Miris ya ...
Berbeda dengan cerita ketika mengunjungi SLBN Semarang , tak kuasa menahan air mata ketika seorang Kharisma , Sakti kecil dengan segala keterbatasan fisik mampu mengocok perasaan terdalamku tentang hakekat kesempurnaan . Subhanallah... Tak ada produk Tuhan yang gagal .Dan terbata-bata ketika diminta untuk menyampaikan testimoni tentang spesial moment yang dialami ketika berada di SLBN ini .
Ingat perjalanan panjang yang harus dilalui untuk bisa bergabung dengan orang-orang hebat di perkuliahan Guardian Angel , dan bagaimana teriakan ku di status BBM ketika butuh doping semangat dari rekan-rekan GA ku ...oh so sweet saling mendukung .Ketika galau ku tiba saat harus memilih ikut ke Semarang atau tidak karena berbarengan  dengan kegiatan penting di sekolahku . Dan dukungan semangat itu kembali hadir . Tak sia-sia ternyata bisa belajar banyak dari siswa-siswa SLBN yang sungguh luar biasa . Mengajarkan tentang kesempurnaan yang sesungguhnya . Tak hanya dari fisik yang kasat mata .Subhanallah sungguh luar biasa . Jadi malu dengan diri sendiri yang belum mampu berkreasi sehebat mereka . 
Kegiatan di Semarang di tutup dengan materi cedera otak yang benar-benar bikin cedera lengan . Tak pernah lagi olah raga merayap membuat kedua lenganku ngilu-ngilu .Dan keren banget bu Iren , Terapis yang hebat dan humble . Ikut turun memberi contoh merayap yang sempurna hehhehe keren . Edisi pegal-pegal gak hanya di kegiatan merayap . Berlanjut pada malam harinya berkeliling kota semarang . Niatnya mo nonton karena terlalu malam mengobati kekecewaan dengan dengan berkeliling sepeda tandem 3 dan 2 di alun -alun kota Semarang . Menumpuklah rasa pegal di seluruh tubuh . Dan semakin lengkap ketika akhir kegiatan di malam minggu berkereta menuju kota asal kami masing-masing . 4 hari yang berkesan bersama dengan orang -orang hebat yang punya semangat dan energi yang luar biasa . Thanks GA X dan XI . Terimakasih teman-teman semua ....Meninggalkan monster menuju angel .

Sabtu, 07 Juni 2014

Jendela diri II

Ada sesuatu yang berbeda mengakhiri materi di tahun ajaran ini . Saat membaca refeleksi diri yang kuminta untuk dituliskan siswaku . Tak menyangka hal yang kuanggap sepele hanya bercerita , memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan harga diri siswa ku . Terharu dan bersyukur . Mengkondisikan menjadi pendengar yang baik . Memaksimalkan fungsi kerja otak untuk mengingat cerita teman-temannya . 
Dan perasaan dihargai bagi yang berkesempatan bercerita ,'ternyata teman-temanku mau mendengar ceritaku '. dengan suara riang penuh kegembiraan diucapkan kalimat itu.
Tak berhenti hanya sekedar mendengar dan mengingat , kegiatan masih berlanjut . Ceritakan kembali dengan gayamu . Kusampaikan aku suka membaca tulisan dengan memakai wkwkkwkwk. Ada energi kepo untuk terus mencari tahu .
Tak merasa sedang diberi tugas mengarang , kuteruskan dengan kalimat ....
" Berlebihan kah apabila saya bermimpi bisa membaca tulisan indah kalian suatu saat nanti ....
atau mungkin hari ini ......? "

Kamis, 05 Juni 2014

Geyra....anakku.

Geyra anakku , bukan anak biologisku . Tapi kedekatanku lumayan dekat. Hari ini dia berdiri dihadapanku bertanya sambil bercanda ," ibu ruang BK dimana?" Berteriak kaget langsung memeluknya disaksikan siswa-siswaku yang sekarang masih kubimbing. Geyra sudah lulus tahun kemaren . Dengan pengorbanan air mata dan membuat migrenku menjadi. Tak bisa tidur menjelang UN karena kabur dari rumah yang ditumpanginya. Panikku sebagai pembimbingnya , kemana anakku ini ...yang tak lagi beribu dan berbapak.Tak tinggal dengan keluarganya pula . Kukerahkan seluruh teman-temannya untuk mencari dimana dia . Ketika ada informasi terbaru kuminta keluarga jauhnya untuk memastikan informasi itu .
Meledaklah tangisku bersamaan dengan hadirnya dia dihadapanku , mencium tanganku , memelukku erat sembari berkata ibu maafin saya udah bikin ibu susah . saat doa bersama muhasabah menejelang UN. Tanpa geyra dengan segudang problemanya saja sudah membuatku menangis terisak-isak hingga mataku bengkak dan tak berani mengikuti kegiatan selanjutnya. Aku menyendiri di ruanganku , menangis sepuasnya .
Rela dan harus iklas melepas anak-anak hebatku meraih impiannya menggapai cita-cita mereka . Termasuk geyraku ....yang selalu kesepian dalam keramaian , tertawa terbahak di dalam kegalauannya . Abg ku yang sebatang kara ditengah orang-orang yang memperhatikannya . Tapi bukan itu kebutuhannya ....
Ketika hari ini dia berdiri dihadapanku , dan menyampaikan , aku gak sekolah lagi bu , aku ikut paket C. Menarik nafas dalam ....Walau bagaimanapun aku tak setuju dengan sistem pendidikan yang kurang menghargai keberagaman . Aku tetap ingin geyraku sekolah di sekolah formal . Harapan klise orang tua zaman dahulu , manganggap sekolah adalah segala-galanya. Dan belajar bijak dari kehadiaran geyraku . Kebahagian dan keberhasilan seseorang tak selalu dari sekolah . Semoga geyraku bisa mendapatkan kebahagiannya ....Doaku dalam hati