Jumat, 03 April 2015

Pengen Terkenal

Bu , tulis saya dong , ungkap salah satu siswaku ketika aku mendampingi mereka melakukan pemeriksaan mata di ruang multi media . Aku kurang paham dengan pernyataannya. Persepsiku ia ingin aku mengunjungi blognya . Kirim link blogmu nak sahutku , nanti ibu akan baca. Lantas dia melanjutkan , bukan bu ...maksud saya ibu cerita tentang saya di blog ibu. Saya kan juga pengen terkenal bu...ucapnya malu-malu . Ternganga mulutku mendengar alasannya "biar terkenal". Lucu dan geli dengan alasan remaja agar dikenal dan menjadi terkenal . 
Remaja yang kubimbing adalah abg yang butuh aktualisasi diri. Secara psikologis usia remaja yang saat ini mereka masuki adalah masa mereka menunjukkan dirinya. Bisa berbagai cara dilakukan remaja untuk memperkenalkan siapa dirinya . Yang positif bisa dilakukakan dengan menunjukkan bakat . Ketika bakat tersebut diasah dapat menghasilkan prestasi . Dan prestasi yang didapat bisa membuat remaja menjadi percaya diri .
Namun ada pula proses mencari jati diri dilakukan dengan cara negatif , tetap dikenal kok pikir mereka . Tak sepenuhnya salah remaja . Hidup di era kini batas abu-abu antara baik dan buruk begitu absurdnya .Remaja melihat hal itu di dalam kehidupan nyata . Ketika para pejabat yang terlibat korupsi dengan bangganya para pejabat keluar dari ruang penyelidikan di KPK sambil melambaikan tangan padahal telah ditetapkan statusnya sebagai tersangka. Contoh keteladanan yang mulai terkikis membuat remaja berpikir pendek . "yang penting dikenal "
Dan pernyataan siswiku untuk terkenal dengan cara aku menulis tentangnya di blogku adalah hal yang wajar. Aku apresiasi keberaniannya untuk menyampaikan keinginannya padaku .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar