Hari ini saat membaca satu tulisan di media cetak pagi hari sangat setuju dengan salah satu judul di media Jawa Pos Minggu 16 Oktober 2016 " Siswa bisa baca tapi tak tahu makna".
Program belajar menuntaskan buta huruf yang dirancang oleh pemerintah berhasil .
Begitupun dengan perintah dalam Al Quran dengan Iqra . Segala kegiatan harus diawali dengan membaca.
Sebagai pendidik sangat merasakan hal-hal tersebut. Siswa /i ku kuyakini mampu membaca .
Melek teknologi jago browsing dan lain lain. Dalam kbm yang berlangsung tak jarang kuminta siswaku membaca dan mencari referensi dari internet untuk melengkapi pemahaman . Namun apa yang terjadi ?
Pengalaman dari kbm yang selesai dilakukan , " Bangga jadi anak Indonesia " ku beri tugas siswa/i bimbinganku untuk ber opini . Mempersilahkan untuk mencari referensi dari pendapat berbagai sumber .
Dan yang terjadi adalah ketika saat para siswa untuk menyampaikan opininya selalu yang diucapkan adalah "saya belum hafal bu ", ucapan memelas dari siswaku .
" Pendapat mu sendiri apa nak? tanyaku . Hanya menggeleng
" Oke, yang kamu tulis apa, pendapatmu sendiri atau tulisan yang kamu ambil di internet?" tanyaku
" Yang dari internet bu,"
Hmmm sabar ....beberapa kelas yang kuajar selalu dengan jawaban sama. Mencari dari referensi internet dan tak pernah memodifikasi dengan perkembangan yang terjadi .
Membaca bisa tapi memaknai bacaan yang masih menjadi pr bagi kita semua .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar